By Ifta Istiany
Siapa wanita yg tak ingin menjadi wanita sholehah alias bidadari Bumi? Semua wanita pasti menginginkannya, tidak terkecuali saya pribadi.
Kemarin iseng-iseng membuka-buka tumpukan perpustakaan pribadi dirumah, dan kutemukan sebuah koleksi buku yg sangat menginspirasi saya untuk berusaha keras menjadi "Bidadari Bumi' tersebut.
Berikut saya nukilkan Penggalan dalam buku Menjadi Bidadari Cantik ala Islam, karya Ummu Ahmad Rifqi, bagian yang paling ku sukai. Betapa bahwa menjadi seorang istri yang demikian tertulis di dalamnya memang sangat susah dan mahal untuk diperoleh.
--------------------------------------
Ada sebuah pengakuan yang sangat menarik dari seorang suami :
Aku rasa istriku adalah karunia terindah yang Allah berikan kepadaku. Saat di dalam rumah, ia selalu berusaha memanjakanku. Kebutuhanku selalu dia penuhi sebelum dirinya. Saat aku pergi meninggalkan rumah, tak ada gelisah atas anak-anak dan hartaku. Aku percaya ia tidak akan menelantarkan mereka. Aku yakin ia akan senantiasa menjaga kehormatan diri dan keluarganya.
Saat aku di tempat kerja, bahkan saat di luar kota, seringkali ia menelepon menanyakan keadaanku. Saat aku sakit, ia menjadi yang begitu prihatin dengan keadaanku. Dan dengan panggilan sayang yang sering ia ucapkan, aku menjadi begitu bahagia. Aku merasa, bahwa kehadiranku di dunia ini, keberadaanku di tengah-tengah mereka menjadi semakin berharga.
Istriku juga akan sangat bahagia saat aneka masakan dan kue yang dibuatnya lahap kami nikmati. Ia juga begitu senang saat dapat berbagi dengan para tetangga. Ia selalu mendukung setiap kebaikan yang aku lakukan. Ia pun tak pernah memberatkanku dengan segala macam tuntutan yang sulit aku penuhi. Ia lebih tenang dan senang berkumpul bersama kami di dalam rumah, daripada berkeliling di mal-mal atau tempat hiburan dan rekreasi.
Bahkan, saat kami kesulitan keuangan, ia tidak jarang harus menjual perhiasan yang dipakainya secara diam-diam. Menyadari segala kebaikan yang dipersembahkannya kepadaku, aku merasa sangat miskin kebaikan.
Aku merasa berutang budi begitu banyak terhadapnya. Sepertinya apa yang selama ini aku berikan sangat tidak sebanding dengan segenap kebaikan yang ia persembahkan. Dan aku menjadi semakin terharu, saat menawarkan sedikit kemewahan, tapi ia menolak dan lebih memilih hidup apa adanya.
Saat aku memberi sesuatu yang membahagiakannya, tak lupa ucapan terima kasih dan doa mengalir dari bibirnya. Ini semakin memacu semangatku untuk mengimbangi segala kebaikannya dengan mempersembahkan kebahagiaan untuknya.
Anak-anakku begitu bahagia saat berada di dekatnya. Kami merasa begitu sedih dan kehilangan saat ia marah karena sikap atau perkataan kami yang tak berkenan di hatinya. Dan aku menjadi semakin terharu, saat ia mengatakan tak keberatan untuk mencarikanku istri lagi. "Bagaimana mungkin aku membutuhkan wanita lain kalau kamu adalah wanita terbaik yang aku miliki? Apalagi yang aku cari dari seorang wanita?"
Sejujurnya kuakui, setelah Allah dan RasulNya, ia adalah sumber kebahagiaan kami. Tapi saat aku mengakui dengan sejujurnya akan hal itu kepadanya, ia hanya tertawa dan menganggapnya hanya rayuan belaka. Wahai sayangku, semoga Allah membalas semua kebaikanmu dengan surga-Nya yang terindah. Engkau adalah bidadari yang Allah karuniakan padaku di dunia.
--------------------------------
Itulah sepenggal kisah yg dituangkan oleh seorang suami dalam buku tersebut. Sebuah kisah nyata tentunya.
Subhanallah, betapa mulianya jika seorang istri mampu menjadi pendamping setiap bagi sang suami. Dan betapa agung kedudukannya di hati sang suami saat ia mampu memikat perasaan sang suami dengan segala kemuliaan yang ada dalam dirinya. Dan saat suaminya berkata kepadanya, ia akan mengatakan, "Aku mendengar dan menaati", persis seperti yang dikabarkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam kepada para sahabatnya.
"Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang istri kalian yang berada di surga?" Kami berkata, "Ya wahai Rasulullah." Beliau bersabda : "Dia adalah wanita yang sangat mencintai lagi subur, bila sedang marah atau sedang kecewa atau suaminya sedang marah maka ia berkata, 'Inilah tanganku aku letakkan di tanganmu dan aku tidak akan memejamkan mata sebelum engkau ridha kepadaku' " (HR.Imam Thabrani dalam Al-Ausath (5806))
"Saya melihat neraka yang tidak pernah aku lihat seperti hari ini, dan saya melihat penghuni terbanyak dari kalangan wanita." Mereka bertanya, "Kenapa wahai Rasulullah?" Beliau bersabda : "Karena pengingkaran mereka." Beliau ditanya, "Apakah karena ingkat kepada Allah?" Beliau bersabda : "Mereka membangkang dan mengingkari kebaikan suami. Jika engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka sepanjang tahun, lalu ia melihat darimu sesuatu (yang tidak disukai), maka ia berkata, 'Saya belum pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.' " (HR.Imam Bukhari dalam shahih-nya (1052) dan Imam Muslim dalam shahih-nya (907))
Dari Abu Umamah bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
"Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa kepada Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia menaatinya, bila ia memandangnya membuat hati senang, bila bersumpah maka ia mendukungnya dan bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri dan hartanya." (HR.Imam Ibnu Majah dalam sunan- nya (1857)
"Maukah kalian aku tunjukkan harta simpanan yang paling baik bagi laki-laki, yaitu wanita shalihah. Bila dipandang menyenangkan, bila diperintah menaatinya dan jika pergi jauh ia menjaganya." (HR.Abu Dawud 1664 dari Abdullah bin Abbas dan Hakim di Mustadrak (1/567, 2/363)
"Jika seorang wanita shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia sukai." (Shahih diriwayatkan Imam Ibnu Hibban dalam shahih-nya (4151)
Subhanallah, hiks, pingin nangis bacanya.
Semoga aku, kita semua, baik yang belum, sudah, atau akan menikah, bisa menjadi istri dan wanita shalihah dengan predikat Bidadari Bumi seperti yang dijelaskan di atas. Aamiin.
http://www.facebook.com/#!/note.php?note_id=203942326301089
No comments:
Post a Comment