(dari buku "Kisah tentang Seekor Sapi yang Jujur", Necy Tanudibyo)
Presiden Amerika Serikat Dwight Eisenhower punya tetangga seorang petani. Si Petani memiliki seekor sapi yang hendak dijual. Keluarga Eisenhower berniat membelinya. Untuk itu, mereka perlu menanyakan beberapa hal kepada petani itu untuk mencari tahu kualitas sapi yang akan dijual tersebut.
"Jelaskan kepada kami tentang silsilah sapi tersebut, apakah dia berasal dari keturunan yang baik?" tanya Eisenhower.
"Saya tidak memahami silsilah sapi ini." jawab si petani.
"Hmm.. oke, jika demikian jelaskan tentang produksi lemak dan susu yang dihasilkan sapi ini dalam setahun..." tanya Eisenhower kembali menyelidik.
"Maaf... saya juga tidak pernah menghitung brapa produktivitasnya. Saya tidak pernah mempedulikan hal-hal seperti itu." jawab petani itu lugu.
"Lantas, apa alasan bagi kami untuk membeli sapi ini?" tanya Eisenhower hampir habis kesabaran.
"Saya memang tidak tahu silsilah sapi ini, saya tidak tahu siapa bapaknya, atau siapa nenek moyangnya." jawab si petani apa adanya. "Saya juga tidak tahu persis berapa liter susu yang dihasilkannya setahun. Tapi saya tahu persis, sapi ini jujur. Ia pasti memberi semua susu yang dia miliki."
Keluarga Eisenhower terkesan dengan jawaban tersebut. Mereka pun memutuskan untuk membeli sapi yang jujur itu.
____
Tidak peduli dari mana asal-usul Anda, apa ras Anda, apa profesi Anda, di mana pun dan kapan pun dalam hidup ini jadilah seperti sapi yang jujur. Berikan yang terbaik yang Anda miliki. Tuluslah dalam pemberian. Jangan sembunyikan bakat dan kemampuan Anda, karena kualitas hidup kita tidak dinilai dari apa yang kita terima dari kehidupan, melainkan apa yang bisa kita berikan untuk kehidupan.
No comments:
Post a Comment