Thursday, September 23, 2010

Foto Aku dengan Senyum

Seorang pria yang sangat humoris, suatu ketika divonis oleh dokter bahwa ia menderita penyakit kronis dan hidupnya tidak akan bertahan lama. Sulit bagi dokter tersebut untuk memberitahu pria itu tentang apa yang sebenarnya terjadi. "Pak, sulit sekali bagi saya untuk mengatakan ini, tetapi Anda harus mengetahuinya... bahwa Anda menderita penyakit kanker otak stadium dua." kata dokter itu dengan terbata-bata.

Namun ternyata, reaksi pria itu sungguh di luar dugaan. Setelah sempat terdiam beberapa detik, ia kemudian tertawa keras. Dokter dan perawat sempat mengira pria itu terguncang jiwanya mendengar kabar itu dan membuat dia menjadi kurang waras. Tetapi kemudian, pria itu berkata, "Kanker otak ya...? Wouwww... itu bukan penyakit biasa lho... dan jarang-jarang ada orang yang menderita penyakit itu... luar biasa! hahaha..." Tidak hanya itu, ia bahkan dengan enteng menceritakan tentang penyakitnya itu ke pasien-pasien lain di RS itu, tak lupa sambil selalu tertawa, seolah penyakitnya itu hanyalah satu episode lucu dalam hidupnya.

Empat bulan kemudian, kondisinya semakin memburuk. Ia tak mampu lagi melakukan aktivitas seperti biasanya. Ia terbaring lemah di tempat tidur, tetapi matanya masih menunjukkan keceriaan. Dokter mengunjunginya dan dengan berat mengatakan bahwa hidupnya mungkin tak lagi. Pria itu meminta sang dokter mendekat ke arahnya dan ia membisikkan sesuatu ke telinga dokter.

Dokter itu tampak terkejut, tetapi karena itu adalah permintaan seseorang yang sebentar lagi akan meninggal, dokter itu pun menuruti. Dua bulan kemudian, pria itu meninggal dunia.

Bertahun-tahun kemudian, sang dokter masih sering datang ke kamar bekas pasiennya itu untuk mengenangnya. Seorang suster yang belum lama bekerja di RS itu bertanya mengapa mantan pasien itu begitu spesial buat sang dokter. "Pria itu begitu luar biasa. Ia menerima vonisnya dengan ketegaran yang menakjubkan, dan ia tak pernah lelah membagikan tawa dan canda kepada semua orang di RS ini. Bahkan sebelum meninggal, ia berpesan bahwa ia ingin difoto sambil tersenyum." kata dokter itu tak kuasa menahan haru.

"Haahhh, jadi orang yang ada di foto itu...?" suster pu terkejut.

Foto pria itu dipasang di lobby RS sehingga siapa pun yang melihatnya akan terinspirasi oleh keceriaan yang terpancar dari wajahnya. Penyakit tidak bisa mengalahkannya. Ia tetap bahagia, tak peduli bagaimana pun kondisinya.

No comments:

Post a Comment