Saturday, December 26, 2009

Jalan Menuju Sukses

Seorang anak muda berada di persimpangan jalan, dan dia bimbang memutuskan jalan mana yang mesti ia tempuh untuk menuju kesuksesan. Kebetulan di dekat situ ada sebuah rumah di mana tinggal seorang guru yang dikenal sangat bijaksana. Maka mampirlah anak muda itu menemui guru bijak tersebut.

“Guru, yang manakah jalan menuju kesuksesan?” tanya anak muda itu setelah berhadapan dengan guru bijak tersebut.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Anak muda itu pun segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah, tiba-tiba ia berseru, “Haah... ini jalan buntu!” Dan memang benar di hadapannya terbentang sebuah tembok besar yang menutupi jalan.

“Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru.” Maka, berbaliklah anak muda tersebut menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi, “Guru, yang manakah jalan menuju sukses?” Sang guru pun menunjuk ke arah yang sama.

Merasa penasaran, anak muda itupun berjalan kembali ke arah yang sama seperti tadi. Namun, yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan. Dengan penuh amarah ia menemui sang guru kembali.

“Guru, aku sudah mengikuti petunjukmu, tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu terhalang oleh tembok besar. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tapi bicaralah!”
Akhirnya sang guru berbicara, “Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.”

***

Sahabat, terkadang kita menginginkan hal termudah yang bisa kita tempuh untuk mencapai keinginan kita. Padahal, tidak ada jalan mudah menuju kesuksesan. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras, tanpa menemui hambatan demi hambatan, tanpa melalui kegagalan demi kegagalan.

Yang perlu kita lakukan sebetulnya hanya menempa diri untuk lebih kuat dari hambatan yang ada, dan memaksa diri untuk bangkit sekali lagi pada saat kita jatuh. Kalahkan ‘tembok’ penghalang itu dan raihlah kesuksesan di baliknya.

No comments:

Post a Comment