October 30, 2007 • Filed Under Tips Motivasi by Resensinet
Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur. Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek. Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:
Untuk memotong rumput, Rp. 5.000,-
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini, Rp. 5.000,-
Untuk pergi ke toko disuruh ibu, Rp. 3.000,-
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja, Rp. 5.000,-
Untuk membuang sampah, Rp. 1.000,-
Untuk nilai yang bagus, Rp. 3.000,-
Untuk membersihkan dan menyapu halaman, Rp. 3.000,-
Jadi jumlah utang ibu adalah, Rp. 25.000,-
Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap. Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu. Lalu ia mengambil pulpen, membalikkan kertasnya. Dan inilah yang ia tuliskan:
Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk membawamu ke dokter dan mengobati saat kamu sakit, serta mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu, gratis
Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah gratis
Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis
Anakku… dan kalau kamu menjumlahkan semuanya, akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS...!
Seusai membaca apa yang ditulis ibunya, sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya, dan berkata: “Bu, aku sayang sekali sama ibu...” Ia kemudian mendekap ibunya. Sang ibu tersenyum sambil mencium rambut buah hatinya. ”Ibupun sayang kamu nak...” kata sang ibu.
Kemudian sang anak mengambil pulpen dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar sambil diperhatikan sang ibu: “LUNAS”.
======
Sahabat, seberapapun jasa yang telah kita berikan kepada ibu, seberapapun uang yang kita dapatkan dan kita berikan kepada ibu, atau seberapapun liter keringat kerja yang kita kumpulkan untuk ibu, tidak akan dapat mengganti kasih sayang seorang ibu.
Kasih ibu sepanjang masa. Dapatkah kita menukar kasih sayang ibu itu dengan materi? menukar dengan bilangan angka? atau menukar dengan rangkaian kata terima kasih? Tidak sahabat, sama sekali tidak bisa. Oleh karenanya sahabatku, berbuat baiklah kepadanya, sayangilah beliau, cintailah beliau, dan doakanlah beliau….
Sahabat, kita beruntung masih diberi kesempatan untuk mencium tangannya, mencium pipinya, memijit kakinya, membuatkan minuman untuknya dan menunjukkan sayang kita kepadanya. Semoga kita dapat terus melayani beliau, di dunia ini, maupun di surga nanti. Amin…
No comments:
Post a Comment