Monday, December 7, 2009

Anak Kecil Penjaja Kue

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan ia pun menyantap makanan yang telah dipesan. Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak, mau beli kue, Pak?"

Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab "Enggak dik, saya sedang makan."

Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "Maaf dik, saya sudah kenyang."

Setelah pemuda itu membayar ke kasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda. Mungkin anak kecil ini berpikir, "Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini mau dijadikan oleh-oleh buat orang di rumahnya."

Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini. Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan.

"Pak mau beli kue saya?" Pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang Rp. 1.500,00 dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja.

"Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil... Anggap saja ini sedekah dari saya buat adik".

Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta. Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasih kepada orang lain.

"Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?"

Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab, "Saya sudah berjanji sama ibu di rumah untuk menjualkan kue buatan ibu, bukan menjadi pengemis, dan saya akan bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu adalah hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis."

Pemuda tadi jadi sangat kagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue itu. Meskipun masih sangat kecil, anak tersebut sudah mempunyai prinsip 'bekerja sebagai suatu kehormatan'. Kalau dia tidak berhasil bekerja menjajakan kue, ia akan merasa malu di hadapan ibunya. Dan merupakan pantangan baginya dan ibunya, menjadi pengemis dan mengharapkan sedekah dari orang lain. Ia ingin setiap ia pulang ke rumah ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang.

Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil itu, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar, tetapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu.

Author : Unknown

No comments:

Post a Comment