Tuesday, August 2, 2011

Iblis dan 7 Anaknya

Diriwayatkan oleh Muqatil dari az-Zuhri dari 'Urwah dari A'isyah r.a.... Dikisahkan, suatu malam para sahabat datang ke rumah Rasulullah saw. Di antara mereka ada Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Salman dan 'Ammar ibn Yasir. Begitu sampai di sana, tiba-tiba Rasulullah saw keluar dengan badan menggigil. Keringat mengucur deras dari badannya seperti butiran permatan. Lalu, seraya mengusap keningnya, Nabi berkata, "Semoga Allah melaknat si terkutuk." Beliau mengucapkan itu sebanyak tiga kali, lalu mengangguk-angguk.

Menyaksikan itu, Ali bertanya, "Demi ayah dan ibuku yang menjadi tebusanmu, siapa yang barusan Anda kutuk, Yaa Nabi?" Nabi menjawab, "Iblis, musuh Allah. Ekornya masuk ke dalam duburnya, lalu ia pun mengjasilkan tujuh butir telur. Merekalah anak-anak Iblis yang ditugaskan untuk menggoda anak manusia.

Anak Iblis yang pertama bernama al-Mudhisy. Ia ditugaskan untuk menggoda para ulama agar terjerumus dalam hawa nafsu dan kesenangan.

Anak yang ke-dua bernama Hadis. Hadis ditugaskan untuk menggoda orang-orang yang mengerjakan shalat agar tidak bisa khusyuk, mengantuk sampai tertidur. Ketika ia diingatkan soal tidur itu, ia bersikeras menjawab, "Aku tidak tidur." Ia terus melanjutkan shalat tanpa wudhu.

Sungguh, demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, di antara manusia ada yang tak mendapatkan setengah, seperempat, maupun sepersepuluh pahala shalatnya, dan justru dosanya malah lebih besar daripada pahalanya.

Anak ke-tiga bernama az-Zalbanun, yang berkeliaran di pasar-pasar, membisiki para pedagang agar berlaku curang dalam jual beli, menipu, dan banyak memuji secara berlebihan agar cepat laku.

Anak ke-empat bernama Batr. Batr bertugas menggoda orang-orang agar menyobeki pakaian dan menampari wajah (histeris), bersumpah-serapah dan berkeluh-kesah ketika musibah datang, sehingga mereka tidak mendapatkan pahala kesabaran menghadapi musibah.

Anak ke-lima bernama Mansyuth. Mansyuth selalu berupaya membuat berita bohong, mengadu domba, umpatan, dan adu kesombongan, sehingga semua orang ikut menanggung dosa.

Anak ke-enam bernama Wasim, yang bertugas menggoda manusia dengan perzinaan, meniup penis laki-laki dan pantat perempuan hingga keduanya berzina.

Anak ke-tujuh bernama A'war, yakni Iblis yang bertugas membisiki pencuri, "Kamu bisa memenuhi kebutuhanmu dengan mencuri, melunasi hutangmu, dan menutupi auratmu, baru kemudian kamu bertobat.""

Demikianlah menurut Nabi, dan karena itu seyogianya setiap mukmin tidak melalaikan setan dalam segala kondisinya, dan tidak merasa diri aman dari gangguannya dalam segala urusannya.

Sumber : "Tafsir Al-Jailani, Menyelami Kisah dan Makna Ta'awwudz, Basmalah, Tobat dan Takwa", karya Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

No comments:

Post a Comment