Monday, June 11, 2012

"Anjing Ini Benar-benar Kehausan!"

Kasih sayang terhadap hewan merupakan sebab bagi rahmat dan ampunan Allah. Kasih sayang Islam terhadap hewan mencapai tingkatan yang tidak terbayangkan oleh manusia, yaitu saat Rasulullah SAW memberitahukan bahwa Allah SWT mengampuni orang yang menyayangi anjing yang kehausan lantas dia memberinya minum.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Ketika seseorang berjalan, dia merasa sangat kehausan. Dia pun turun ke sumur lantas minum darinya. Kemudian dia keluar dan ternyata ada seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya. Anjing itu makan tanah karena kehausan.

Orang itu berkata dalam hati, ‘Anjing ini benar-benar mengalami kehausan seperti yang aku rasakan.’ Maka dia pun segera memenuhi sepatu kulitnya dengan air kemudian memegangnya dengan mulutnya. Lalu dia naik ke atas dan memberi minum anjing itu. Allah pun membalas kebaikannya dan mengampuninya.”

Para sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami juga mendapat pahala terkait perbuatan baik kepada binatang?”

Beliau bersabda, “Pada setiap hati yang basah (makhluk hidup) terdapat pahala.” Pada hadits riwayat lainnya disebutkan, bahkan seandainya pun orang itu seorang yang kurang taat.
Kebalikan dari kisah di atas, seorang perempuan disiksa dalam neraka karena dia menahan seekor kucing hingga mati.

Dari Abdullah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Seorang perempuan disiksa karena seekor kucing yang dikekangnya hingga mati. Dia pun masuk neraka lantaran kucing. Dia tidak memberinya makanan, tidak pula memberinya minum saat menahannya, dan dia pun tidak membiarkannya makan serangga-serangga di bumi.”

Beliau SAW pun membela unta yang terzhalimi.

Dari Abdullah bin Ja’far RA, dia mengatakan, “Beliau memasuki kebun milik seorang dari kaum Anshar dan ternyata ada seekor unta. Begitu melihat Rasulullah SAW, unta itu merintih dan bercucuran air mata. Rasulullah SAW segera menghampirinya dan mengusap kedua pangkal telinganya, lantas unta itu diam.

Beliau bertanya, “Siapa pemilik unta ini? Siapa pemilik unta ini?”

Seorang pemuda Anshar datang dan berkata, “Milikku, wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Tidakkah engkau takut kepada Allah terkait binatang yang dijadikan oleh Allah sebagai milikmu?! Sesungguhnya ia mengadu kepadaku bahwa engkau membiarkannya kelaparan dan engkau berlaku kasar terhadapnya.”

Rahmat kenabian mencapai tingkat yang sangat luhur saat Allah menetapkan pahala bagi manusia jika binatang-binatang dan burung-burung memakan sesuatu dari yang ia tanam meski itu tanpa didasari motivasi yang disengaja.

Dari Anas bin Malik RA, dia mengatakan, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim menanam tumbuhan atau menanam tanaman lantas ada yang dimakan oleh burung-burung atau manusia atau binatang melainkan itu baginya merupakan sedekah.”

Sumber Sebuah Catatan di Facebook
http://blog.its.ac.id/syafii/2010/06/

No comments:

Post a Comment