Thursday, October 27, 2011

Pahlawan Perang yang Masuk Neraka

Pada suatu hari, sebuah pertempuran telah terjadi antara kaum Muslimin dan kaum Musyrikin. Kedua belah pihak berjuang mati-matian mengalahkan satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu diberhentikan dan kedua pihak kembali pulang ke wilayahnya masing-masing.

Di wilayah kaum muslimin, Nabi Muhammad saw dan para sahabat sedang membicarakan pertempuran yang baru terjadi. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di kelopak mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka yaitu Qotzman. Sewaktu bertempur menghadapi musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar menelan mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah bibir saat itu.

"Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman." kata salah seorang sahabat.

Mendengar perkataan itu, Rasulullah saw pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka."

Para sahabat menjadi heran mendengar jawaban Rasulullah itu. Bagaimana mungkin seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam bisa masuk ke dalam golongan penduduk neraka. Para sahabat saling berpandangan satu sama lain menunjukkan kebingungan mereka mendengar jawaban Rasulullah saw itu.

Rasulullah saw pun sadar para sahabatnya tidak begitu mengerti dengan jawabannya. Lantas beliau berkata, "Pada saat Qotzman dan Aktsam hendak keluar dari medan peperangan, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam pedang oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Qotzman pun mengarahkan pedangnya ke arah dadanya, lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya."

"Dia melakukan perbuatan itu karena sudah tidak tahan menanggung sakit akibat luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan karena melawan musuh, melainkan karena membunuh dirinya sendiri. Melihat keadaan lukanya yang parah, banyak orang yang menyangka dia akan masuk surga. Padahal dengan membunuh dirinya sendiri dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka."

Menurut Rasulullah saw, sebelum mati Qotzman sempat berkata, "Demi Allah, aku berperang bukan karena agama, tetapi hanya sekedar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak karena itu, aku tidak akan berperang."

(Riwayat ini telah dirawikan oleh Luqman Hakim)

Sumber:
Buku 'The Secret, Kisah-Kisah Teladan' karya Abdul Aziz Saefudin

No comments:

Post a Comment