Wednesday, July 6, 2011

Lantunan Al Qur'an Si Gadis Kecil Menjauhkan Pemerkosa

"Setiap kali dia mendekat, saya membaca al Qur'an dan dia kemudian menjauh," cerita seorang gadis kecil berusia 10 tahun tentang penculiknya.

MMS, begitu insial nama gadis belia itu, diculik ketika acara pesta pernikahan berlangsung di sebuah aula di kota Jeddah.

Pelakunya kemudian diketahui adalah seorang pria menikah dan memiliki lima anak, yang berprofesi sebagai guru. Penculik itu melakukan pemerkosaan berantai sejak tahun 2008.

"Pria itu mengetuk pintu aula. Karena penjaga pintu sedang ke dalam membantu menyiapkan makan malam, saya yang membuka pintunya. Saya menyangka ia tamu," kata gadis itu memulai kisahnya.

MMS tidak mencurigainya, karena laki-laki tersebut menenteng sebuah tas di tangannya.

Pria tak dikenal itu kemudian mengajak MMS ikut bersamanya, untuk mengambil hadiah buat pengantin.

"Ketika saya keluar, dia mendekat dan meraih tangan saya. Dia bilang kado-kado lainnya ada di dalam mobil. Dia mengajak saya untuk ikut ke mobilnya yang diparkir dekat pintu masuk aula."

"Saya menolak, tapi dia memaksa saya ikut dan menyuruh agar tidak berisik."

"Saya pikir hanya sampai di situ saja. Tapi ternyata dia memaksa saya masuk ke kursi belakang mobil dan saya disuruh berbaring menyembunyikan kepala."

Penculik mengendarai mobil menyusuri jalan-jalan kota yang tidak dikenali oleh gadis kecil itu.

"Tapi, saya bisa melihat beberapa bangunan seperti tempat biliard dan gedung pernikahan lainnya," cerita gadis itu, menunjukkan kecerdasannya.

"Ketika kami sampai di rumahnya, dia menyuruh saya naik ke atas, karena ia menyimpan kado di apartemennya. Dia bilang, kami akan kembali ke gedung pernikahan untuk mengantar kado-kado itu."

"Tapi, begitu saya masuk ke apartemennya, dia mendorong saya ke dalam dan mengunci pintu. Saya tidak tahu dia akan berbuat apa."

Setelah mengunci pintu, penculik itu mengambil penghisap shisha, sambil membual bahwa ia sangat mengenal ayah MMS. Dia bilang akan menelepon ayahnya supaya tidak khawatir, karena MMS akan diajak pulang setelah pesta pernikahan usai.

"Dia menelepon dengan ponselnya dan bilang kalau dia sedang menelepon ayah. Saya minta agar diperbolehkan bicara dengan ayah, tapi telepon itu langsung dimatikan dan dia memukul wajah saya, menyuruh diam."

"Pria itu kemudian mulai berusaha memperkosa saya. Saya langsung membaca ayat-ayat al Qur'an. Dia lalu menjauh. Hal itu berlanjut sampai matahari terbit."

Setelah matahari muncul, si penculik menonton televisi hingga pukul 8 pagi. Lalu dia berkata akan mengantarkan MMS ke sebuah rumah di mana gadis kecil itu bisa bertemu dengan keluarganya.

Ketika MMS dibawa ke mobil oleh si penculik, lagi-lagi gadis itu melakukan tindakan yang sangat cerdas.

"Saya masuk ke mobil. Dia menyuruh agar saya tetap menundukkan kepala. Tapi saya berhasil melihat beberapa gedung, termasuk apotek Al Sudais dan Rap, yang terletak dekat rumahnya. Kami tidak pergi jauh," cerita MMS.

"Dia menurunkan saya di dekat klinik Al Nahda di distrik Al Muntazahat dan menyuruh masuk ke sebuah bangunan di mana saya bisa bertemu keluarga."

"Saya masuk, tapi tidak menemukan siapa-siapa. Saya lalu berbalik, tapi dia sudah menghilang."

Di bangunan rumah itu, gadis kecil lalu melihat seorang pria yang baru pulang dengan membawa beberapa tas. MMS kemudian menghentikannya dan minta pertolongan. Laki-laki tersebut tidak membawa telepon genggam, tapi kemudian ia memanggil taksi dan meminjam telepon sopir untuk menghubungi ayah MMS.

"Dia mengatakan kepada ayah bahwa saya ada bersamanya. Mereka setuju untuk bertemu di suatu tempat. Pria itu kemudian mengantar saya bertemu ayah."

"Ayah menangis melihat saya," kenangnya.

MMS adalah korban ke-13 (sebagian menyebutnya korban ke-16), atau korban terakhir dari penculik maniak itu. Petualangan si pemerkosa bisa diakhiri tidak lepas dari kecerdasan murid sekolah dasar itu.

Polisi menggambar sketsa yang nyaris sempurna untuk mengenali lokasi tempat kejadian perkara (TKP) berdasarkan daya ingat MMS.

Sehari sebelum penangkapan, Mayor Sultan Al Malki dari Kepolisian Jeddah mengajak gadis itu menuju daerah sekitar TKP.

Pelaku terlihat sedang berdiri di dekat sebuah toko. Petugas mengarahkan kendaraan mendekati pria itu, agar MMS bisa melihat lebih jelas untuk mengidentifikasinya.

Gadis itu tidak membenarkan bahwa orang tersebut adalah pelakunya. Tapi, ia berkata bahwa orang itu mirip dengan pria yang menculik dirinya.

Siang hari itu polisi tidak langsung menangkap tersangka.

Pada malam hari, polisi mengajak gadis kecil itu mengunjungi lokasi yang sama, untuk memastikan bahwa ia tidak mengenali rumah yang salah.

Kali itu, MMS yakin bahwa rumah yang ditunjukkannya tidak keliru. Ia mengenali rumah pelaku dengan bau shisha yang tercium dari rumah tersebut. Baunya sama seperti yang ia cium selama diculik. Selain itu, dia juga mengenali suara adzan yang dikumandangkan muadzin dari masjid terdekat.

MMS juga mengenali mobil milik pelaku yang dipakai untuk menculik dirinya, yang diparkir dekat rumah itu.

Selang beberapa saat kemudian polisi mendatangi rumah yang ditunjukkan MMS. Mereka meminta tersangka untuk datang ke kantor polisi beberapa menit saja, dengan alasan untuk membuat pernyataan tentang sebuah kecelakaan lalu lintas yang terkait dengan dirinya.

Pelaku tidak mengetahui bahwa di kantor polisi sejumlah gadis muda yang menjadi korbannya telah berkumpul. Begitu ia masuk ke ruang pemeriksaan, semua korban memastikan bahwa pria berusia 43 tahun itu adalah pelaku yang telah menculik dan memperkosa mereka.

Diperkuat contoh DNA yang diambil dari pakaian para korban, polisi Jeddah tanpa ragu mengirim maniak seks itu ke dalam sel penjara, hari Rabu (09/06/2011).

Dengan bantuan kecerdasaan gadis kecil itu, berakhirlah satu kejahatan besar yang meresahkan warga Jeddah selama bertahun-tahun. Dan ia terlindung dari tangan jahanam si pemerkosa lewat lantunan ayat-ayat al Qur'an yang dihapalnya.*

http://www.hidayatullah.com/read/17858/05/07/2011/lantunan-al-qur'an-si-gadis-kecil-menjauhkan-pemerkosa.html

No comments:

Post a Comment