Wisanggeni adalah anak Arjuna dengan seorang bidadari bernama Batari Drosanala. Suatu saat Wisanggeni menghadap Sang Hyang Wenang memohon bantuan agar bisa mengalahkan Batara Kala yang pada saat itu mengobrak-abrik Pandawa. Sang Hyang Wenang kemudian meminjamkan Gada Intan untuk mengalahkan Batara Kala. Wisanggeni kemudian memberikannya kepada Bima. Dengan Gada tersebut Bima berhasil mengalahkan Batara Kala.
Ketika mengembalikan Gada tersebut, Wisanggeni menanyakan kepada Sang Hyang Wenang perihal apakah Pandawa bisa mengalahkan Kurawa pada Baratayuda.
Sang Hyang Wenang menjawab bahwa jikalau Wisanggeni masih bisa menyaksikan berlangsungnya perang atau masih hidup maka Pandawa akan mengalami kekalahan. Dan jikalau di saat perang tesebut Wisanggeni sudah tidak mengalami masa Baratayuda atau sudah mati maka Pandawa memperoleh kemenangan.
Mendengar hal tersebut tergerak dalam dirinya untuk berkorban demi kemenangan Pandawa. Wisanggeni kemudian menyatakan kesediaannya untuk menyerahkan jiwa raganya. Akhirnya Sang Hyang Wenang memerintahkannya untuk diam tak bergerak. Sang Hyang Wenang kemudian menatapnya dengan tajam. Tatapan Sang Hyang Wenang tersebut menyebabkan tubuh Wisanggeni lama kelamaan terus mengecil sebesar buah Merica dan pada akhirnya hilang lenyap dengan sempurna.
Demikianlah pengorbanan Wisanggeni yang begitu besar terhadap kejayaan Pandawa atau boleh dikatakan sebagai tumbal kemenangan. Kemenangan Pandawa dalam Baratayuda juga menyisakan kisah pilu dimana seluruh anak-anaknya gugur sebagai pahlawan di medan pertempuran.
No comments:
Post a Comment