Monday, March 7, 2011

Lepas Pakaian Kesombongan

Posted by Rindu on April 29, 2009

“Apabila kesombongan sudah menyelimuti hati kita, pandangan kita terhadap orang lain akan cenderung menghinakan dan merendahkan.”

Dan ketika kita merasa diri kita lebih tinggi derajatnya secara materi, kedudukan, tingkat sosial, pendidikan dan sebagainya maka saat itulah kita memiliki kesombongan dan ketika kesombongan telah menjadi pakaian kita maka bersiap siaplah akan teguran ALLAH yang maha dahsyat..


Pagi ini ketika memasuki halaman masjid untuk shalat Duha saya menemui seorang bapak tua berpakaian oranye memegang sapu dan duduk di depan halaman masjid, mungkin maksudnya adalah melepas lelah, karena hari belum menunjukan pukul 7 maka saya pun berinisiative untuk duduk di teras masjid bersebelahan dengannya, mengeluarkan uang Rp. 20.000 dari kantong rok saya dan menyerahkan kepadanya “Alhamdulillah, terima kasih ya neng atas sodakohnya semoga berkah, dan akan saya masukan saja ke kotak amal ya neng..."

"Amin ya ALLAH," saya menjawab sambil berdiri dan melangkah menuju masjid tanpa memperhatikan kata kata nya tentang kotak amal

Selesai shalat, tepat jam 8.30, saya mulai melihat keramaian, ternyata ada pengajian Ibu Ibu dan Bapak Bapak di masjid ini, dan karena belum ada rencana kemana mana maka saya memilih untuk ikut mendengarkan tauziah pagi ini dengan harapan ada yang bisa saya ambil ilmunya, duduk manis di sudut, bersandarkan tiang besar masjid ini, dan menunggu kedatangan sang guru, dan datang memasuki masjid seorang lelaki yang sudah setengah tua, berpakaian putih bersih, bersarung kotak kotak, berpeci haji dan mengenggam tasbih, dimata saya wajahnya bercahaya dan subhanallah ia adalah bapak petugas kebersihan berbaju orange yang saya temui di depan masjid tadi... Ah, sungguh saya malu dibuatnya.

Berulang kali saya memicingkan mata saya karena saya takut salah lihat, ternyata benar ia adalah bapak tadi yang meletakan uang dua puluh ribu saya di kotak amal, ternyata ia adalah seorang guru mengaji, seorang terpandang di masyarakatnya, seorang dengan ilmu yang tinggi dan seseorang yang terus belajar dan yang pasti ia seorang yang rendah hati, yang jauh dari kesombongan.

Jadi, saya belajar dari bapak tadi, mulai sekarang lepaskan pakaian kesombongan, karena kedudukan manusia di mata ALLAH bukanlah dilihat dari apa yang dimiliki tapi dilihat dari seberapa besar ketakwaan kita, seberapa mampu kita menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA, hanya itu koq... Yang lain? TIDAK, masih banyak yang lebih cantik, masih banyak yang lebih berilmu, masih banyak yang lebih kaya dan urusan dunia tak akan ada ujungnya...

Dan berhentilah merasa diri paling benar dan paling cerdas, kalo ALLAH marah, nanti diambil loh semua isi otaknya dan menjadi pikun, kalau ALLAH marah nanti di ambil loh kecantikan dan ketampanan dan dilumpuhkan, kalau sudah begini, apa masih berani sombong? Harus diakui bahwa ALLAH sangat berkuasa, jadi jangan main-mainlah dengan kesombongan yang menjadi pakaian ALLAH.

http://rinduku.wordpress.com/2009/04/29/lepaskan-pakaian-kesombongan/

1 comment:

  1. Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa, bahwa semua itu terjadi karena Allah ada di samping kita. Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Allah di samping kita, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Tapi bila Allah ada di samping kita, sesederhana apapun hal yang kita lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita sendiri tapi juga baik bagi orang di sekitar kita.

    Semoga kita tidak pernah lupa bahwa ada Allah disamping kita.

    nah kawan, masihkah engkau merasa hebat, masihkah teman tenmanmu kau anggap sangat hebat, akankah hartamu bisa menyelamatkanmu, akankah kecerdasanmu bisa terus kau andalkan, selama Allah terus saja kau abaikan, padahal semuanya karena seijin Allah, semuanya karenan Ridho Allah, semuanya karena Allah menyertaimu, masihkah kau kawan ? coba jawab.. aku ingin dengar jawaban-jawaban kamu, aku ingin lihat lihat pendapat-pendapatmu, aku ingin lihat kamu menyanggah semua apa yang aku tulis..

    kawanku yang sangat baik , cukuplah…cukup… semua tergantung padamu, aku hanya berusaha mengingatkan kamu, jika kamu berubah ya Alhamdulillah, jika tidak semoga Allah segera membukakan pintu hidayahnya untukmu…

    semoga bermanfaat.

    ReplyDelete