Lupa juga bahwa hari berlalu demikian cepat, dari kelahiran menuju kematian, dari masa anak-anak,muda, dewasa, tua dan maut sedang menanti. Lupa juga bahwa manusia tak jauh-jauh dari kematian, tak bisa belari atau mengghindar dari maut, tak bisa menolak kedatangan sang maut. Dihindari dan di sambut kedatangannya, sama aja bagi sang maut.
Dia datang bukan atas permintaanmu, dia belum hadir bukan atas kemauanmu, datang atau tidaknya sang maut, ada dalam catatanNya , ada dalam genggamanNya, dan bila saatnya tiba, dia datang tanpa kau pinta, dia hadir tanpa kau sadari, dan tiba-tiba kau mati, ingat itu wahai manusia-manusia yang lupa diri.
Lalu kuburan ada di hadapanmu, jasadmu akan berada di dalamnya, jasadmu akan menjadi santapan cacing-caning tanah atau belantung-belatung yang berpesta memakan dagingmu hingga tak bersisa sedikitpun, lalu tulang belulangmu hancur satu demi satu dan kemudian lenyap bersama tanah, lalu masihkah kau tetap bermandikan kemaksiatan?
Kuburan menjadi tempatmu bersinggah sementara, sebelum kiamat tiba, akankah kau dapat nikmat kubur atau azab kubur? Dunialah tempat persemaianya, dunialah ladang amalnya, dunialah tempat menabung segala amal perbuatanmu, jika tidak, azab kubur akan kau dapatkan tanpa kau kehendaki, azab kubur akan menghancurleburkan tubuhmu, azab kubur akan menjadi tempat awal penyiksaan yang teramat pedih sebelum di siksa di neraka, sudah kau siapakan dirimu menghadapi azab kubur wahai para pendosa?
Di Kuburan kau akan sendirian, jika tak punya amal. Di Kuburan kau akan di azab, jika tak beriman dan tak beramal sholeh. Di Kuburan kau akan di siksa, jika hidupmu penuh dengan kemaksiatan, Jangan ceritakan neraka, di kuburan sudah cukup buat peringatan, bagi yang mau mengambil peringatan dan pelajaran.
Neraka bagi pembuat maksiat bukan apa-apa, neraka bagi orang kapir bukan sesuatu yang menakutkan. Neraka bagi penggelimang dosa bukan sesuatu yang perlu ditakuti
Apa itu neraka? Bagi mereka neraka hanya cerita-cerita kosong, Mati, selesai! itu keyakinan orang-orang kapir.
Bagi yang beriman, jangankan neraka, siksa kubur sudah membuatnya ketakutan luar biasa, apa lagi azab neraka. Ya Allah lindungi hamba dari azab kubur dan azab neraka. Jangankan api neraka, apa di duniapun sudah dapat mengancur leburkan daging dan tulang belulang manusia!
Betapapun banyak amal yang kita lakukan, tak sebanding dengan umur yang telah diberikan Allah SWT pada kita, Menurut perkiraan kita, kita sudah beramal banyak, nyatanya jika dihitung secara cermat, ibadah kita hanya sedikit sekali. Dari umur yang diberikan, waktu untuk tidur lebih banyak dibandingkan waktu ibadah. Minim sekali ibadah kita pada Allah, itupun belum tentu diterima Allah, apa lagi kalau dibarengi dengan riya, maka ibadah kita terbenilai apapun, nilai ibadah kita nol, kalau dibarengi dengan riya.
Jadi, kalau mau dihitung-hitung, rasanya tak pantas kita mendapat syurga, tak pantas kita dimasukan ke dalam syurga di akherat nanti, pantasnya malah masuk neraka, mengapa ? Karena ibadah kita sedikit sekali, sedangkan dosa kita banyak sekali, hampir tiap hari dosa kita lakukan, ada aja dosa yang kita lakukan, entah dosa kecil yang tidak kita merasa melakukan sampai dosa yang sengaja dilakukan.
Maka jika di akherat nanti kita masuk syurga, itu semata-mata hanya karunia Allah, bukan karena amalan kita, amalan kita tak cukup untuk memasuk kita ke dalam syurga, amalan kita tak pantas memasukan kita ke syurga, lagi-lagi itu hanya karunia Allah pada kita, itu hanya karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang pada kita, kalau tidak karena karunia Allah, maka kita pantasnya dimasukan ke neraka.
Dunia bukan Syurga, maka jangan mengharap yang muluk-muluk terhadap apapun, terimalah hidup ini apa adanya. Kebahagiaan hakiki tidak akan pernah kamu temukan di dunia ini, kebahagiaan di dunia ini hanya semu, hanya bayangan. Jangan mengharap terlalu tinggi, pada apapun yang bersamamu, kepada siapa saja, ya istrimu, ya anakmu, ya muridmu, ya kepada teman dan sahabatmu serta kepada orang-orang yang ada disekelilingmu.
Dunia ini bukan syurga, terlalu banyak apa yang kamu terima tidak sesuai dengan yang kamu harapkan, jadi di dunia yang bukan syurga ini harus selalu siap kecewa. Harus siap menerima yang bukan kamu harapkan, harus siap menerima apa yang tidak kamu inginkan, harus siap menerima yang kamu tidak kehendaki. Kecewa, wajar karena kamu manusia biasa, bukan manusia super, bukan wali, bukan nabi, bukan rosul dan bukan orang suci yang mampu begitu tabah dalam menjalani penderitaan betapapun dasyatnya.
Dunia bukan Syurga, disekelilingmu banyak sekali hal yang tidak berkenan dengan kepribadianmu, dengan sikap dan watakmu, tapi ada disekelilingmu, ada bersamamu dan hidup bertahun-tahun bersamamu. Apa kamu harus lari ? Jangan Hidup ini bukan syurga, yang serba enak, yang serba mudah, yang tidak ada kesusahan sedikitpun di dalamnya. Jadi jangan pernah bermimpi untuk hidup begitu enak, begitu nikmat, begitu bahagia …. mimpipun jangan !
Karena selagi kamu hidup di dunia, kesusahan itu akan terus ada, kesulitan itu akan terus datang, penderitaan itu akan terus menjelma, kekecewaan itu akan terus bergema di dinding hati, di rumah-rumah mewah, apa lagi di rumah-rumah kumuh, di wajah-wajah cantik, apa lagi di wajah-wajah buruk, di wajah-wajah tanpa dosa dan di wajah-wajah penuh maksiat, tapi ini tetap bukan neraka, karena kepedihan, sengsara, kesusahan, melarat dan lain sebagainya tak akan terus ada sepanjang waktu.
Dunia bukan Syurga, maka suka dan duka akan terus saling berganti, tangis dan tawa akan terus berganti, senyum dan sinis salin berbagi, jangan pernah mengharap hidup di dunia tanpa penderitaan, tanpa kesusahan, tanpa ujian, tanpa cobaan, nonsen!
Tidak akan pernah terjadi hidup di dunia bahagia 100 %, enak 100 %, nikmat 100 % tanpa ada kecewa sedikitpun. Jangan pernah bermimpi di dunia kamu akan dikelilingi oleh bidadari-bidadari yang cantiknya tak terkirakan atau dikelilingi oleh sarana dan prasarana yang paripurna, yang serba wah, serba mewah, serba mencukupi. Apapapun kenikmatan di dunia itu bukan syurga, belum apa-apa. Kebahagian apapun di dunia belum ada apa-apanya dibandingkan kebahagiaan di Syurga.
Dunia bukan Syurga, jadi tak ada kenikmatan yang abadi di dalamnya
Dunia bukan Syurga, maka tak ada kebahagian berlangsung selamanya
Dunia bukan Syurga, dan itu akan kau tinggalkan juga.
Duniapun bukan neraka, jadi tak ada kependihan yang abadi di dalamnya
Dunia juga bukan neraka, maka tak ada tangisan sepanjang hidup
Dunia bukan neraka, dimana siksaan akan ada selamanya.
Jadi dari azab kubur, tak pantas masuk syurga sampai dunia bukan syurga dan dunia bukan neraka terbentang “benang merah” bagi yang mau merenung, apa sih yang kau cari dalam hidup ini. Kesenangan yang melenakan sampai lupa diri ujungnya mendapat azab kubur. Merasa paling sholeh, merasa paling benar, dan mengaku paling ikhlas, rasanya tak pantas masuk syurga, karena kesholehan dan keikhlasan penilai akhir adalah Allah SWT.
Ya Alllah, hamba tak pantas masuk syurgaMu, tapi ya Allah, hamba tak sanggup menahan panasnya api nerakaMu, jangan api di nerakaMu ya Allah, api di dunia saja, sudah dapat menghancur leburkan daging dan tulang belulang hamba menjadi debu.
Ya Allah, lindungi hamba dari azab kubur dan nerakaMu. Hamba memang tak pantas masuk syurgaMU ya Allah, tapi nerakaMu ya Allah, hamba tak mampu membayangkan panasnya, selamatkan hamba dari nerakaMu ya Allah, masukan hamba ke dalam syurgaMu yang penuh kenikmatan.
Moskow, 21 Maret 2013.
Oleh: Syaripudin Zuhri
http://www.eramuslim.com/oase-iman/dunia-bukanlah-surga-dan-bukan-juga-neraka.htm
http://www.eramuslim.com/oase-iman/dunia-bukanlah-surga-dan-bukan-juga-neraka.htm
No comments:
Post a Comment