tag:blogger.com,1999:blog-62266697586621712812024-02-21T13:08:35.120+07:00GreenNotesKumpulan catatan penyejuk hati dan pengingat jiwa.
Semoga memberikan pencerahan...!greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.comBlogger1336125tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-34954258792322242532013-10-24T11:18:00.001+07:002013-10-24T11:20:23.774+07:00Tempat Mangkal Jin dan Syetan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsJpQT-XGLNA9ihkU8vikZB1QgD14mxrBZi1KkjeV-D9UkrDo9R2dxPTXAfvoAkmWHyl10f3KadCdRAFs8UCGA1pm571IFDAA3tUIWgwcKEIrrejMWA7bxsZpvlza3P1p0ArUgdyG0vn4Y/s1600/jin.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="395" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsJpQT-XGLNA9ihkU8vikZB1QgD14mxrBZi1KkjeV-D9UkrDo9R2dxPTXAfvoAkmWHyl10f3KadCdRAFs8UCGA1pm571IFDAA3tUIWgwcKEIrrejMWA7bxsZpvlza3P1p0ArUgdyG0vn4Y/s400/jin.JPG" width="400" /></a></div>
SEPERTI juga manusia, jin dan syetan juga membutuhkan ruang dan tempat. Berikut adalah tempat-tempat yang kerap mereka tempati.<br />
<br />
<section><b>Tempat peristirahatan unta </b></section><section><br />
Hadits Abdullah bin Mughaffal r.a. berkata, bersabda Rasulullah SAW : “Shalatlah kalian di tempat peristirahatan (kandang) kambing dan janganlah kalian shalat di tempat peristirahatan (kandang) unta karena sesungguhnya unta itu diciptakan dari syetan.” (HR. Ahmad (4/85), Ibnu Majah (769) dan Ibnu Hibban (5657) dan selainnya).</section><section><br />
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam “Majmu Fatawa” (19/41) ketika menjelaskan tentang penyebab dilarangnya shalat di tempat peristirahatan unta. Yang benar bahwa penyebab (dilarangnya shalat) di kamar mandi, tempat peristirahatan unta dan yang semisalnya adalah karena itu adalah tempat-tempat para setan.</section><section><b></b><br />
<b>Tempat buang air besar dan kecil </b></section><section><br />
Dalam hadits Zaid bin Arqam r.a. dan selainnya yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406), Al Hakim (1/187) dan selainnya bahwa Rasulullah SAW, bersabda : “Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para setan, pen), maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC), ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”<br />
Demikian banyak orang yang terkena gangguan jin adalah di tempat-tempat buang hajat.</section><section><b></b><br />
<b>Lembah-lembah</b></section><section><br />
Sesungguhnya jin dan setan ditemukan di lembah-lembah dan tidak ditemukan di pegunungan. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam <i>Majmu Fatawa</i> (19/33) : “Lembah-lembah adalah tempatnya kaum jin karena sesungguhnya mereka lebih banyak ditemukan di lembah-lembah dari pada di dataran tinggi.”</section><section><b></b><br />
<b>Tempat sampah dan kotoran</b></section><section><br />
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam <i>Majmu Fatawa</i>(19/41) : “(Setan) ditemukan di tempat-tempat bernajis seperti kamar mandi dan WC, tempat sampah, kotoran serta pekuburan.”</section><section><b></b><br />
<b>Kuburan</b></section><section><br />
Telah datang dari hadits Abu Said Al Khudri r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Permukaan bumi itu semuanya masjid (bisa dijadikan tempat untuk shalat, pen) kecuali pekuburan dan kamar mandi.” (HR. Ahmad (3/83), Abu Daud (492),Tirmidzi (317), Ibnu Hibban (1699), Al Hakim (1/251) serta yang lainnya). Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam <em>Majmu Fatawa</em> (19/41) ketika berbicara tentang tempat-tempat jin : “Pada pekuburan itu terdapat sarana menuju kesyirikan sebagaimana pekuburan juga menjadi tempat mangkalnya para syaitan lihat ucapan beliau sebelumnya.”</section><section><br />
Para syaitan menuntut orang yang hendak menjadi tukang sihir untuk selalu tinggal di pekuburan. Dan disanalah syaitan turun mendatanginya dan tukang sihir itu bolak balik ke tempat ini. Para syaitan menuntutnya untuk memakan sebagian orang-orang mati.</section><section><b></b><br />
<b>Tempat yang telah rusak dan kosong</b></section><section><br />
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam “Al Adab Al Mufrad” (579) dari Tsauban r.a. berkata : Rasulullah SAW, berkata kepadaku : “Janganlah kamu tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman karena tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman itu seperti tinggal di kuburan.” Hadits ini hasan. Berkata lebih dari satu ulama bahwa Al Kufuur adalah tempat yang jauh dari pemukiman manusia dan hampir tidak ada seorang pun yang lewat di situ. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagaimana yang disebutkan dalam “Majmu Fatawa” (19/40-41) ketika berbicara tentang jin : “Oleh karena itu, (syaitan) banyak ditemukan di tempat yang telah rusak dan kosong.”<br />
</section><section><b>Lautan</b></section><section> </section><section>Dalam hadits Jabir r.a. berkata : Bersabda Rasulullah SAW : “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas lautan dalam riwayat lain di atar air dan kemudian dia pun mengutus pasukannya. (HR. Muslim : 2813). Dan juga datang dari hadits Abu Musa r.a. yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya dan hadits ini shahih.</section><section><br />
Sebagian ulama menyebutkan bahwa lautan yang dimaksud adalah samudera “Al Haadi” karena di sanalah tempat berkumpulnya semua benua.</section><section><b></b><br />
<b>Celah-celah di bukit</b></section><section><br />
Hadits Ibnu Sarjis r.a. dia berkata : bersabda Rasulullah SAW : “Janganlah salah seorang di antara kalian kencing di lubang . . .” Mereka berkata kepada Qatadah : “Apa yang menyebabkan dibencinya kencing di lubang ?”, dia berkata : “Disebutkan bahwa itu adalah tempat tinggalnya jin”. Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (5/82), Abu Daud (29), An Nasaai (34), Al Hakim (1/186) dan Al Baihaqi (1/99). Lebih dari satu ulama yang membenarkan bahwa Qatadah mendengar dari Abdullah bin Sarjis r.a. Lihat kitab “Jami’ At Tahshiil.” Hadits ini dishahihkan Al Walid Al Allamah Al Wadi’i dalam “Ash Shahih Al Musnad Mimma Laisa fii Ash Shahihain” (579).<br />
<br />
<strong>Tempat-tempat kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan</strong><br />
<strong></strong><br />
Syetan ditemukan di tempat yang di dalamnya manusia melakukan kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan. Tidaklah dilakukan kebid’ahan dan penyembahan kepada selain Allah SWT, kecuali syaitan memiliki andil yang cukup besar di dalamnya dan terhadap para pelakunya.<br />
<br />
<b>Rumah-rumah yang di dalamnya dilakukan kemaksiatan</b></section><section><br />
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar.” (HR. Al Bukhari : 3226 dan Muslim : 2106 dari hadits Abu Thalhah dan Aisyah r.a dan datang pula dari para sahabat yang lain).<br />
<br />
Jika malaikat tidak masuk ke dalam rumah, maka syaitanlah yang masuk adalah syaitan karena malaikat adalah tentara-tentara Allah SWT yang diutus untuk menjaga kaum mukmin dan menolak kemudharatan dari mereka.<br />
<br />
Termasuk kebodohan adalah jika seorang muslim mengusir malaikat dari rumahnya yang menyebabkan masuknya jin dan setan ke dalamnya. Maka makmurkanlah rumah itu dengan dzikir kepada Allah SWT, ibadah dan membaca Al Qur’an.<br />
<br />
Rasulullah SWT bersabda : “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan karena sesungguhnya setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surat Al Baqarah.” (HR. Muslim (780), Ahmad (2/337), Tirmidzi (2877) dan selainnya).<br />
<br />
<b>Pasar-pasar</b><br />
<br />
Dari Salman r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (2451) dan selainnya berkata :”Janganlah engkau menjadi orang pertama yang masuk pasar jika engkau mampu dan jangan pula menjadi orang paling terakhir yang keluar darinya pasar karena pasar itu adalah tempat peperangan para syaitan dan di sanalah ditancapkan benderanya.”<br />
<br />
Oleh karena itu, pasar merupakan tempat yang dibenci oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda : “Tempat yang paling disukai oleh Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar.”<br />
<br />
Hadits ini diriwayatkan Imam Muslim (671) dan selainnya dari hadits Abu Hurairah r.a. Demikianlah setan berkumpul di tempat-tempat yang di dalamnya gemar dilakukan perbuatan maksiat dan kemungkaran.<br />
<strong></strong><br />
<strong>Jin dan setan berkeliaran di jalan-jalan dan lorong-lorong</strong><br />
<br />
Dalam hadits Riwayat Bukhari (3303) dan Muslim (2012) dari Jabir r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Jika telah datang malam, maka cegahlah anak-anak kalian untuk keluar karena sesungguhnya jin itu berkeliaran dan melakukan penculikan. Matikan lentera di saat tidur karena sesungguhnya binatang fasik (tikus) itu kadang menarik sumbu lampu sehingga membakar penghuni rumah tersebut.” [beni95]</section><section> </section><section><span style="font-size: x-small;">Oleh <b class="author">Saad Saefullah</b></span></section><section><a href="http://www.islampos.com/tempat-mangkal-jin-dan-syetan-1-74855/">http://www.islampos.com/tempat-mangkal-jin-dan-syetan-1-74855/</a><br />
<a href="http://www.islampos.com/tempat-mangkal-jin-dan-syetan-2-habis-74862/">http://www.islampos.com/tempat-mangkal-jin-dan-syetan-2-habis-74862/</a></section><br />greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-13538298188920688902013-10-24T11:07:00.001+07:002013-10-24T11:07:34.688+07:00Sara Bokker Peluk Islam Karena Peristiwa Pemboman 9/11<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgawxopNTj3usoT-qIRZnmvCMsB0czJjel8-2lh-6Kx-trwT8leOStiVxhhJ3X0VwFlSvfZwA4GPhNCf1guOw6rw8k1lq55NCINWNgQG1yfZluDROOhKm_kyWGsbJ7q9HpELtiIPWRW5Y0E/s1600/sara%2520bokker.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgawxopNTj3usoT-qIRZnmvCMsB0czJjel8-2lh-6Kx-trwT8leOStiVxhhJ3X0VwFlSvfZwA4GPhNCf1guOw6rw8k1lq55NCINWNgQG1yfZluDROOhKm_kyWGsbJ7q9HpELtiIPWRW5Y0E/s400/sara%2520bokker.jpg" width="400" /></a></div>
SEJAK kecil, tak ada yang lebih diinginkan oleh Sara Bokker selain tinggal di Florida. Di Amerika, Florida adalah negeri yang penuh kemewahan. Dan Sara cinta kemewahan, bahkan ketika usianya masih sangat belia.<br />
<br />
<section><em>Seperti gadis-gadis remaja Barat lainnya, Sara hanya memfokuskan hidupnya </em>pada daya tarik serta cara berpenampilan dan seberapa banyak perhatian yang bisa ia dapatkan dari orang lain.</section><section><br />
Usia 20 tahun, Sara berhasil meraih impiannya menjadi seorang model dan hingga menjadi seorang<em> personal trainer</em>. Ia tinggal di apartemen kelas atas, dan tiap akhir pekan berjemur di sepanjang Pantai Miami yang eksotis. Itu adalah kehidupan yang ia impikan.</section><section><br />
Namun, lama kelamaan, kehampaan makin besar dalam dirinya. Sara mulai menimbang bahwa ukuran kepuasan dan kebahagian yang diterimanya terletak pada semakin tingginya ia ‘menjual’ daya tariknya sebagai wanita. “Aku merasa aku adalah budak mode. Aku adalah seorang ‘sandera’ bagi penampilanku sendiri,” katanya.</section><section><br />
Sara mulai berpikir. Ia sedikit demi sedikit <em>kemudian meninggalkan dunia glamor, meninggalkan alcohol, tak lagi ikut pesta dugem semalam suntuk,</em> dan mengalihkan diri pada meditasi. “Tapi itu,” paparnya, “hanya sebatas ‘pembunuh rasa sakit’ atau pelarian diri dan bukan obat yang sesungguhnya.”</section><section><br />
Di tengah kebingunannya akan kehidupannya sendiri, meledaklah peristiwa 11 September 2001. Islam tiba-tiba mendapat perhatian lebih dari Sara karena dijadikan kambing hitam dan dicap teroris. Tapi itulah awal perkenalannya dengan agama ini.</section><section><br />
Suatu hari, secara iseng ia membuka kitab Al Qur’an. Ia terhenyak. <strong>“</strong>Aku menemukan Al-Quran <strong>sangat menghujam dalam sanubari, </strong>bahkan untuk memahaminya kita tak perlu interpreter atau pendeta,” tutur Sara.</section><section><br />
Sejak saat itu, ia belajar Islam. Ia membeli buku-buku Islam dan membacanya di internet. “Hingga satu hari aku membeli gaun panjang yang cantik dan penutup kepala menyerupai busana wanita Muslim dan aku kemudian berjalan menyusuri jalan yang sama dan lingkungan yang sama<em> di mana beberapa hari sebelumnya</em> aku berjalan dengan memakai celana pendek, bikini, atau pakaian selayaknya mode atau <em>fashion</em> Barat,” kenangnya.</section><section><br />
Dan itulah pertama kalinya ia merasakan sesuatu yang berbeda dalam hidupnya. “Bila sebelumnya orang melihatku dengan pandangan bernafsu, tapi dengan pakaian ini aku tak menemukan hal itu,” ujar Sara. Sara merasa tiba-tiba saja beban berat di pundaknya telah hilang.</section><section><br />
Ia segera memutuskan masuk islam. Di Miami, ia bersyahadat.</section><section><em></em><br />
<em>Mau tak mau Sara teringat bagaimana ia menjalani masa lalunya. “</em>Bikini yang dulu merupakan lambang kebebasanku, justru menjauhkan aku dari nilai-nilai agama dan kedudukan sebagai manusia terhormat,” tandasnya. “Tiada ada yang lebih menggembirakanku selain dari menanggalkan bikiniku di pantai. Melepaskan diri dari gaya hidup Barat yang gemerlapan,dan kemudian hidup damai bersama Allah SWT, serta hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai pribadi yang memiliki nilai dan berguna bagi mereka.” [islampos/tellmeaboutislam]</section><section> </section><section><span style="font-size: x-small;">Oleh <b class="author">Saad Saefullah</b></span></section><section><a href="http://www.islampos.com/sara-bokker-peluk-islam-karena-peristiwa-pemboman-911-83943/">http://www.islampos.com/sara-bokker-peluk-islam-karena-peristiwa-pemboman-911-83943/</a></section>greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-1196735705438662422013-10-21T11:00:00.001+07:002013-10-21T11:00:40.141+07:0019 Pertanyaan Ini Membuat Pendeta dan Jemaatnya Masuk Islam di Gereja <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBEQ87GeNnllNErKMoWwvYuRRsWWS2mmoT577bonbbSzE1pQM0lxlTLecM6IQaGVhItxhrJxDbFrtrAQ3DlpAhKUBw-mWIkThwieqRWOgFiRGm7XvnizQ8EtYyRhe0XaOKvCTMHs0mFU44/s1600/pendeta+dan+jemaatnya+di+gereja+-+foto+Antara.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="271" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBEQ87GeNnllNErKMoWwvYuRRsWWS2mmoT577bonbbSzE1pQM0lxlTLecM6IQaGVhItxhrJxDbFrtrAQ3DlpAhKUBw-mWIkThwieqRWOgFiRGm7XvnizQ8EtYyRhe0XaOKvCTMHs0mFU44/s400/pendeta+dan+jemaatnya+di+gereja+-+foto+Antara.jpg" width="400" /></a></div>
Pagi itu, sang pendeta telah berdiri untuk memberikan khotbah. Namun, melihat ada seorang pemuda yang memiliki tanda khusus hadir di gerejanya, sang pendeta menahan khotbahnya.<br /><br />“Aku tidak akan memberikan khotbah kepada kalian, karena di antara kalian ada umatnya Muhammad,” kalimat pertama pendeta itu bagaikan petir di siang bolong. Sebagian jemaat gereja melihat kanan dan kiri, siapa orang yang dimaksud pendeta.<br />
<br />“Bagaimana pendeta mengetahuinya?” tanya seorang jema’at.<br />
“Karena umat Muhammad memiliki tanda khusus di jidatnya, yakni bekas sujud”<br /><br />Sang pemuda yang dimaksud kemudian berdiri hendak pergi. Namun, tantangan sang pendeta membuat langkahnya terhenti. “Wahai orang muslim, aku akan bertanya kepadamu. Jika kamu bisa menjawab pertanyaanku maka aku akan masuk Islam;<br /><br /> Pertanyaan pertama: Siapakah yang satu dan tidak ada duanya?<br /><br /> Pertanyaan kedua: Apa sesuatu yang dua dan tidak ada ketiganya?<br /><br /> Pertanyaan ketiga: Apa sesuatu yang tiga dan tidak ada keempatnya?<br /><br /> Pertanyaan keempat: Apa sesuatu yang empat dan tidak ada kelimanya?<br /><br /> Pertanyaan kelima: Apa sesuatu yang lima dan tidak ada keenamnya?<br /><br /> Pertanyaan keenam: Apa sesuatu yang enam dan tidak ada ketujuhnya?<br /><br /> Pertanyaan ketujuh: Apa sesuatu yang tujuh dan tidak ada kedelapannya?<br /><br /> Pertanyaan kedelapan: Apa sesuatu yang delapan dan tidak ada kesembilannya?<br /><br /> Pertanyaan kesembilan: Apa sesuatu yang sembilan dan tidak ada kesepuluhnya?<br /><br /> Pertanyaan kesepuluh: Apa sesuatu yang sepuluh dan tidak ada kesebelasnya?<br /><br /> Pertanyaan kesebelas: Apa sesuatu yang sebelas dan tidak ada kedua belasnya?<br /><br /> Pertanyaan kedua belas: Apa sesuatu yang dua belas dan tidak ada ketiga belasnya?<br /><br /> Pertanyaan ketiga belas: Apa sesuatu yang tiga belas dan tidak ada keempat belasnya?<br /><br /> Pertanyaan keempat belas: Siapakah makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah mencelanya?<br /><br /> Pertanyaan kelima belas: Siapakah makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah menganggapnya besar?<br /><br /> Pertanyaan keenam belas: Apa sesuatu yang bisa bernafas padahal tidak memiliki ruh?<br /><br /> Pertanyaan ketujuh belas: Siapakah orang yang dapat berjalan di dalam kuburnya?<br /><br /> Pertanyaan kedelapan belas: Pohon apakah yang terdiri dari 12 dahan, setiap dahannya terdiri dari 30 daun, dan setiap daunnya terdiri dari lima buah?<br /><br /> Pertanyaan kesembilan belas: Apa kunci surga?”<br /><br />Pemuda yang di malam harinya bermimpi didatangi seseorang yang menyuruhnya pergi ke gereja untuk membela Nabi itu kemudian menjawab pertanyaan sang pendeta. <br /><br />“Jawaban pertanyaan pertama: Dzat yang satu dan tidak ada duanya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.<br /><br /> Jwaban pertanyaan kedua: sesuatu yang dua dan tidak ada ketiganya adalah siang dan malam, sebagaimana firman Allah <i>‘Kami menjadikan siang dan malam sebagai dua tanda’</i> (QS. Al Isra’ : 12)<br /><br /> Jawaban pertanyaan ketiga: sesuatu yang tiga dan tidak ada keempatnya adalah pertanyaan Nabi Musa kepada tukang sayur.<br /><br /> Jawaban pertanyaan keempat: sesuatu yang empat dan tidak ada kelimanya adalah kitab samawi. Yakni Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur’an.<br /><br /> Jawaban pertanyaan kelima: sesuatu yang lima dan tidak ada keenamnya adalah shalat lima waktu.<br /><br /> Jawaban pertanyaan keenam: sesuatu yang enam dan tidak ada ketujuhnya adalah masa Allah menciptakan langit dan bumi. Sebagaimana firmanNya: <i>‘Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan’</i> (QS. Qaf : 38)”<br /><br />Tiba-tiba sang pendeta menyela, “Mengapa Tuhanmu berkata <i>‘dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan’?”</i><br /><br /> “Karena orang Yahudi berkeyanikan bahwa Allah menciptakan langit, bumi dan isinya selama enam hari. Kemudian Allah kelelahan dan beristirahat di hari yang ketujuh. Oleh karena itu Allah berfirman <i>‘dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan’</i><br /><br />Jawaban pertanyaan ketujuh: sesuatu yang tujuh dan tidak ada kedelapannya adalah langit. <i>‘Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit yang bertingkat-tingkat? </i>(QS. Nuh : 15)<br /><br /> Jawaban pertanyaan kedelapan: sesuatu yang delapan dan tidak ada kesembilannya adalah mereka yang memikul arsy. Sebagaimana firman Allah, <i>‘Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung Arsy Tuhanmu di atas kepala mereka’</i> (QS. Al Haqqah : 17)<br /><br /> Jawaban pertanyaan kesembilan: sesuatu yang sembilan dan tidak ada kesepuluhnya adalah mukjizat Nabi Musa. Sebagaimana firman Allah <i>’Dan sesungguhnya Kami telah memberikan sembilan mukjizat yang nyata kepada Musa’</i> (QS. Al Isra’ : 101) <br /><br /> Jawaban pertanyaan kesepuluh: sesuatu yang sepuluh dan tidak ada kesebelasnya adalah pahala orang yang melakukan kebaikan. Dia akan mendapatkan sepuluh kebaikan.<br /><br /> Jawaban kesebelas: sesuatu yang sebelas dan tidak ada kedua belasnya adalah saudara-saudara Nabi Musa.<br /><br /> Jawaban pertanyaan kedua belas: sesuatu yang dua belas dan tidak ada ketiga belasnya adalah terpecahnya batu.<br /><br /> Jawaban pertanyaan ketiga belas: sesuatu yang tiga belas dan tidak ada keempat belasnya adalah saudara-saudara Nabi Yusuf dan kedua orang tuanya.<br /><br /> Jawaban pertanyaan keempat belas: makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah mencelanya adalah suara keledai. <i>’Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai’</i> (QS. Luqman : 19)<br /><br /> Jawaban pertanyaan kelima belas: makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah menyebutnya besar adalah tipu daya wanita.<i> ‘Sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar’</i> (QS. Yusuf : 28)<br /><br /> Jawaban pertanyaan keenam belas: sesuatu yang bisa bernafas padahal tidak memiliki ruh adalah waktu Subuh. <i>’Dan demi Subuh apabila fajarnya mulai bernafas’</i> (QS. At Takwir : 18)<br /><br /> Jawaban pertanyaan ketujuh belas: orang yang dapat berjalan di dalam kuburnya adalah Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan.<br /><br /> Jawaban pertanyaan kedelapan belas: Pohon yang terdiri dari 12 dahan, setiap dahannya terdiri dari 30 daun, dan setiap daunnya terdiri dari lima buah adalah tahun. Setahun ada 12 bulan. Sebulan ada 30 hari. Sehari ada lima waktu shalat.<br /><br /> Jawaban pertanyaan kesembilan belas: kunci surga adalah <i>Laa ilaaha illallah, Muhammad rasulullah</i>.<br /><br /> Mendengar jawaban ini, sang pendeta kemudian masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Kemudian para jemaatnya juga masuk Islam di hari itu juga, di gereja yang sama. Dan nama pemuda yang menjadi perantara keislaman mereka adalah Abu Yazid Bastami. [Sumber: <i>Qashashush Shaalihiin</i>, karya Guru Besar Universitas Al Azhar Dr Mustafa Murad]<br />
<br />
<a href="http://www.bersamadakwah.com/2013/10/19-pertanyaan-ini-membuat-pendeta-dan.html">http://www.bersamadakwah.com/2013/10/19-pertanyaan-ini-membuat-pendeta-dan.html</a>greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-24052934182397358612013-10-21T10:50:00.002+07:002013-10-21T10:50:53.772+07:00Kisah Wanita Cantik yang Membuat Kagum Para Ulama <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5jlAe4lOZsWLKyC-hNCWw_gvmWk8sIlza0KcoLbuq6mQ87E21pH38x1_hkZXWud1B0BLjxULME64DMhGqieC6aMMCwPV16A7W0T8FYvJCTGVC_CDr7DfOV_j1C2Au0OyRRUZl1cRMMcXd/s1600/Wanita+shalihah+-+foto+abujibriel.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5jlAe4lOZsWLKyC-hNCWw_gvmWk8sIlza0KcoLbuq6mQ87E21pH38x1_hkZXWud1B0BLjxULME64DMhGqieC6aMMCwPV16A7W0T8FYvJCTGVC_CDr7DfOV_j1C2Au0OyRRUZl1cRMMcXd/s400/Wanita+shalihah+-+foto+abujibriel.jpg" width="400" /></a></div>
Ketika menelusuri sebuah jalan di kota Bashrah, Al Atabi melihat seorang wanita yang sangat cantik sedang bersendau gurau dengan seorang lelaki tua buruk rupa. Setiap kali wanita itu berbisik, laki-laki tersebut pun tertawa.<br /><br /> Al Atabi yang penasaran kemudian memberanikan diri bertanya kepada wanita itu. “Siapa laki-laki tersebut?”<br />
<br /> “Dia suamiku”<br /><br /> “Kamu ini cantik dan menawan, bagaimana kamu dapat bersabar dengan suami yang jelek seperti itu? Sungguh, ini adalah sesuatu yang mengherankan” Al Atabi meneruskan pertanyannya.<br />
“Barangkali karena mendapatkan wanita sepertiku, maka ia bersyukur. Dan aku mendapatkan suami seperti dirinya, maka aku bersabar. Bukankah orang yang sabar dan syukur adalah termasuk penghuni surga? Tidak pantaskah aku bersyukur kepada Allah atas karunia ini?”<br /><br />Al Atabi kemudian meninggalkan wanita itu disertai kekaguman. Ulama Al Azhar, Dr Mustafa Murad, juga kagum dengan wanita itu sehingga memasukkan kisah ini dalam bukunya <i>Qashashush Shaalihiin</i>. Kedua ulama tersebut tidaklah kagum kepada wanita itu karena kecantikannya. Mereka kagum karena agamanya. <br /><br /> Dan benarlah pesan Rasulullah: <i>“Wanita itu dinikahi karena empat hal; karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.”</i> (HR. Bukhari dan Muslim)<br /><br /> Wanita yang baik agamanya, ketika ia kaya, ia tidak sombong. Ia justru dermawan, suka berinfaq dan mendukung perjuangan dakwah suami dengan hartanya.<br /><br /> Wanita yang baik agamanya, ketika ia memiliki kedudukan tinggi dan nasab yang mulia, ia tidak menghina orang lain. Ia justru menjadi wanita yang mulia dan menggunakan kedudukannya untuk membela kebenaran.<br /><br /> Wanita yang baik agamanya, ketika ia cantik, ia tidak membuat suaminya resah. Ia justru menjadi penghibur hati dan penyejuk mata bagi suaminya tercinta. Wallahu a’lam bish shawab. [Abu Nida]<br />
<br />
<a href="http://www.bersamadakwah.com/2013/10/kisah-wanita-cantik-yang-membuat-kagum.html">http://www.bersamadakwah.com/2013/10/kisah-wanita-cantik-yang-membuat-kagum.html</a>greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-72400182071823703392013-10-17T07:43:00.001+07:002013-10-17T07:43:18.414+07:00Jermaine Jackson, Umroh Dulu, Baru Masuk Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjymNW7ttQGXb_gDo98ArsVe3peHWDwQcPE-MZ5_9EVUQqaFobUJbeaS9tUTK5eqamtYfpH0BnFTA_EXfm2iNXjgzAbMslOrcxHDjhFCpET87eBMDe8V0ooZQoPHEPknIISlx_aHgbyjpov/s1600/303518-jermaine-jackson-est-un-fervent-musulman-637x0-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjymNW7ttQGXb_gDo98ArsVe3peHWDwQcPE-MZ5_9EVUQqaFobUJbeaS9tUTK5eqamtYfpH0BnFTA_EXfm2iNXjgzAbMslOrcxHDjhFCpET87eBMDe8V0ooZQoPHEPknIISlx_aHgbyjpov/s400/303518-jermaine-jackson-est-un-fervent-musulman-637x0-3.jpg" width="288" /></a></div>
SELAMA ini dunia hanya mengenal Michael dan Janet Jackson. Michael —akrab dipanggil Jacko— sudah mangkat beberapa tahun lalu. Sementara Janet, belakangan ini dikabarkan masuk Islam. Satu nama lagi dari Jacko yang sering dilupakan adalah Jermaine. Jermaine adalah seorang mualaf, dan disebut-sebut sebagai orang yang juga mengajak Jacko mengenal Islam semasa hidupnya dulu.<br />
<br />
Jermaine mengenal Islam pertama kalinya ketika berkunjung ke beberapa negara di Timur Tengah. Saat itu ia tengah melakukan tur promo musik. Salah satu negara yang dikunjunginya adalah Bahrain. Di Bahrain Jermaine merasa diterima dengan baik oleh masyarakat di sana. “Saya sempat bertemu dan mengobrol dengan anak-anak Bahrain tentang banyak hal,” ujarnya.<br />
<br />
Satu hal yang tidak pernah dilupakan oleh Jermaine adalah ketika anak-anak itu bertanya soal agamanya. “Saya seorang Kristen,” jawabnya begitu saja. Jermain bertanya balik apa agama anak-anak itu, dan serempak mereka menjawab: “Islam!”<br />
<br />
Jawaban itu membuat Jermaine terheran-heran. Anak-anak tersebut tiba-tiba menceritakan tentang Islam padanya. Begitu saja, bocah-bocah itu memberikan informasi seputar Islam sesuai dengan pemahaman yang dimiliki anak seusia mereka. ”Suara mereka memperlihatkan kepada saya bahwa mereka sangat bangga terhadap Islam. Bermula dari sinilah saya tertarik untuk mengenal Islam lebih jauh,” kenangnya.<br />
<br />
Pulang dari Bahrain, Jermaine menemui para cendekiawan dan ulama Muslim. Ia banyak bertanya kepada mereka soal Islam dan ia juga mulai menanyakan soal Injil.<br />
<br />
Setelah dialog itu, atas dorongan Qunber Ali, salah seorang yang ia ajak diskusi,. Jermaine mengunjungi Riyadh, Saudi. Dari Riyadh, atas undangan pihak keluarga Kerajaan Arab Saudi, Jermaine melanjutkan perjalanan menuju Mekkah untuk melakukan umrah. Padahal saat itu ia belum mengucapkan syahadat.<br />
<br />
Selama di Saudi, Jermaine semakin banyak mempelajari tentang Islam langsung dari Al-Quran. Akhirnya Jermaine berbulat hati masuk Islam. “Saat itulah, saya merasa seperti dilahirkan kembali. Saya menemukan jawaban atas berbagai pertanyaan yang selama ini tidak bisa saya temukan dalam ajaran Kristen,” ujarnya.<br />
<br />
Kembali ke Amerika Serikat, Jermaine menjadi sasaran propaganda media massa yang memang anti-Islam di Amerika. Ia juga mendapatkan perlakuan sentimen dari rekan-rekannya sesama seniman dan artis Hollywood. Apa yang dilakukan oleh Jermaine? Pertama sekali, ia memberikan pengertian tentang Islam kepada seluruh anggota keluarganya.<br />
<br />
Catherine Jackson, ibunya, yang pertama bereaksi. ”Kamu (telah) mengambil keputusan ini secara tiba-tiba, atau telah memikirkannya masak-masak?” Tanya Catherine. Keluarganya menilai bahwa dengan masuk Islam, Jermaine menebarkan permusuhan di kalangan masyarakat Amerika. Namun, Jermaine merasa yakin kalau keluarganya tidak akan bersikap sama dengan orang-orang Amerika pada umumnya, karena dia tumbuh dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang terbuka terhadap perbedaan. Lambat laun keluarganya bisa mengerti. Tidak hanya kedua orang tua dan saudara-saudaranya yang bisa menerima keyakinan baru Jermaine, tetapi juga ketujuh orang anak laki-lakinya serta dua anak perempuannya dan istrinya. Bahkan mereka pun menjadi mualaf juga seperti Jermaine.<br />
<br />
Jermaine mempunyai Sembilan orang anak. Dari mantan istrinya Hazel Gordy ia memperoleh dua anak (Jermaine La Jaune Jackson Jr dan Autumn Jackson). Dari Margaret Maldonado yang tidak ia nikahi, Jermaine memiliki dua anak (Jeremy Maldonado Jackson dan Jourdynn Michael Jackson). Sementara dari mantan istrinya yang kedua, Alejandra Genevieve Oaziaza, ia mendapatkan tiga anak (Donte Jackson, Jaffar Jackson, dan Jermajesty Jackson). Sedangkan dari istrinya sekarang, Halima Rashid, ia mendapatkan dua orang anak. [islampos/tellmeaboutislam]<br />
<br />
<a href="http://www.islampos.com/jermaine-jackson-umroh-dulu-baru-masuk-islam-82800/">http://www.islampos.com/jermaine-jackson-umroh-dulu-baru-masuk-islam-82800/</a>greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-28970675304636296682013-10-07T10:35:00.001+07:002013-10-07T10:35:21.706+07:00KH Hasan Asy’ari (Mbah Mangli)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnbu2EmHL3neFC3iEWKqJrKTwL_1RaTmPMRs0Sk7KZA6ImwNF1ouUsFBln4ShPf7UeYBQ6tVcGDYAZ_OakWGXHAHG2sGQvp8iAJFcafcHXOAWeP1PzzisirAOIcK2p4a8RWWBnJ6HYY6wK/s1600/MbahMangli.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnbu2EmHL3neFC3iEWKqJrKTwL_1RaTmPMRs0Sk7KZA6ImwNF1ouUsFBln4ShPf7UeYBQ6tVcGDYAZ_OakWGXHAHG2sGQvp8iAJFcafcHXOAWeP1PzzisirAOIcK2p4a8RWWBnJ6HYY6wK/s400/MbahMangli.jpg" width="300" /></a></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed">
Bagi orang Jawa Tengah, khususnya daerah Magelang dan sekitarnya, nama KH Hasan Asy’ari atau mbah Mangli hampir pasti langsung mengingatkan pada sosok kyai sederhana, penuh karomah.<br /><br /> Menurut almarhum Wali Allah Gus Miek, walau Mbah Mangli memiliki banyak usaha dan termasuk orang yang kaya-raya, namun Mbah Mangli adalah wali Allah yang hatinya selalu menangis kepada Al<span class="text_exposed_hide">...</span><span class="text_exposed_show">lah, menangis melihat umat dan menangis karena rindu kepada Allah.<br /><br /> KH Hasan Asy’ari/Mbah Mangli adalah mursyid Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah (TQN). Mbah Mangli adalah salah satu tokoh yang mendirikan Asrama Pendidikan Islam di Magelang yang santrinya berasal dari seluruh Indonesia.<br /><br /> Meski terkenal di mana-mana, beliau selalu hidup sederhana. Beliau sering diundang ke sana ke mari untuk mengisi pengajian. Pada saat mengisi pengajian, di mana pun ia dan dalam kondisi apa pun, Mbah Mungli tidak pernah memakai alat pengeras suara, meskipun jamaahnya sangat banyak, hingga berbaris dengan jarak jauh. Namun, masyarakat tetap sangat menyukai isi pidatonya dan mendengar suara beliau.<br /><br /> Kadang panitia sengaja menyelipkan amplop uang kepada Mbah Mangli, namun beliau dengan halus menolaknya, dan biasanya beliau mengatakan: "Jika separoh dari jamaah yang hadir tadi mau dan berkenan menjalankan apa yang saya sampaikan tadi, itu jauh lebih bernilai dari apapun, jadi mohon jangan dinilai dakwah saya ini dengan uang, kalau tuan mau antar saya pulang saya terima, kalau kesulitan ya gak papa saya bisa pulang sendiri"<br /><br /> Mbah Mangli dikaruniai karomah "melipat bumi" yakni bisa datang dan pergi ke berbagai tempat yang jauh dalam sekejap mata. Di sisi lain, beliau dikenal sebagai seorang yang memiliki kemampuan psikokinesis tinggi. Misal, dia dapat mengetahui tamu yang akan datang beserta maksud dan tujuannya.<br /><br /> Seperti orang yang bermaksud untuk makan jeruk bersilaturrahim pada rumah Mangli. Dia menyambut dengan memberikan jeruk. Salah satu wejangannya adalah: "Apik ning menungsa, durung mesthi apik ning Gusti"<br /><br /><strong> Langgar Linggan</strong></span></div>
<span class="text_exposed_show"><div class="text_exposed_root text_exposed">
<br />Bangunan itu sederhana saja. Ukurannya tidak terlalu besar, tetapi tampak demikian kokoh dan bersih terawat baik. Di sekelilingnya terdapat banyak pepohonan rindang, sehingga membuat suasana terasa sejuk dan nyaman.<br /><br /> Warga menyebutnya Langgar Linggan. Lokasinya dekat pemukiman penduduk Desa Mejing, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Tepatnya di atas tanah wakaf dari KH Khadis, tokoh ulama terkemuka di Mejing, pada dekade 1960-1970. Pada tahun 1970-an, mushala ini menjadi saksi sejarah syiar agama Islam yang pernah dilakukan oleh KH Hasan Asy’ari, atau lebih beken dengan sebutan Mbah Mangli dari lereng Gunung Andong wilayah Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Magelang.<br /><br /> Pengajian rutin yang diisi ceramah keagamaan oleh Mbah Mangli, kala itu senantiasa dilaksanakan pada hari Kamis Wage, kata Ahsin (80), penduduk Mejing yang kerapkali menjadi panitia penyelenggara pengajian.<br /><br /> Acara selapanan itu bermula dari obsesi KH Khadis, yang ingin mengajak Mbah Mangli untuk melakukan syiar Islam di Mejing. Untuk itu, dia mengutus Ahsis dan kawan-kawan sowan ke Mbah Mangli.<br /><br /> Pengganti Usaha Ahsin tak membuahkan hasil. Kendati sempat menginap di sana, namun Ahsin tidak bisa bertemu dengan ulama kharismatik tersebut. Karenanya, KH Khadis terpaksa berangkat sendiri menjemput Mbah Mangli.<br /><br /> Langgar Linggan itu sendiri menjadi pengganti Masjid Jami Mejing, yang hanya sempat tiga kali digunakan sebagai pusat pengajian Mbah Mangli. Bukan apa-apa, pemindahan itu hanya dilandasi pertimbangan kenyamanan pengunjung. Masjid Jami posisinya persis di tepi jalan jurusan Magelang-Candimulyo.<br /><br /> Praktis selalu dilewati banyak kendaraan. Lalu lalang kendaraan itu tentu saja terasa mengganggu konsentrasi peserta pengajian. Menurut KH Kholil, Takmir Langgar Linggan, ketika Mbah Mangli wafat pada 1990, pengajian Kamis Wage di Mejing turut terhenti. Beberapa tahun belakangan, tradisi yang pernah mengakar di kalangan masyarakat itu mulai dirintis kembali oleh Gus Munir, menantu Mbah Mangli.<br /><br /> <strong>Mendoakan</strong></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed">
<br />Dengan arif, Mbah Mangli tidak melawan berbagai ancaman dan gangguan tersebut. Ia justru mendoakan mereka agar memeroleh kebahagiaan dan petunjuk dari Allah SWT. Keikhlasan, kesederhanaan dan ketokohan ini pula yang membawa Mbah Mangli dekat dengan mantan wapres Adam Malik dan tokoh-tokoh besar lainnya.<br /><br /> Suprihadi merupakan keturunan Haji Fadlan atau Puspowardoyo yakni tokoh Mangli yang membawa KH Hasan Asy’ari atau Mbah Mangli menetap di Dusun Mangli tahun 1956. Setelah mengasuh majelis taklim selama 3 tahun, Hasan Asy’ari kemudian menikah dengan Hj Ning Aliyah dari Sokaraja, Cilacap.<br /><br /> Pada 1959, Mbah Mangli mendirikan pondok pesantren salafiyah namun tidak memberikan nama resmi. Lambat laun pondok tersebut dikenal dengan nama Ponpes Mangli dan sosok Hasan Asy’ari dikenal masyarakat dengan nama Mbah Mangli. Nama ini diberikan masyarakat karena ia menyebarkan Islam dengan basis dari Kampung Mangli, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.<br /><br /> Dusun Mangli terletak persis di lereng Gunung Andong. Dengan ketinggian 1.200 dpl, bisa jadi ponpes ini adalah yang tertinggi di Jawa Tengah. Dari teras masjid, para santri bisa melihat hamparan rumah-rumah di Kota Magelang dan Temanggung dengan jelas. Pemandangan lebih menarik terlihat pada malam hari di mana lautan lampu menghias malam.<br /><br /> Untuk ke lokasi ini, kita harus menempuh perjalanan sekitar 40 km dari ibu kota Kabupaten Magelang di Kota Mungkid.<br /><br /> Bangunan pondok yang berada di tengah-tengah perkampungan berdiri di atas lereng-lereng bukit sehingga dari kejauhan terlihat seperti bangunan bertingkat. Meski terpencil ribuan masyarakat setiap Minggu mengaji ke pondok tersebut. Mereka tidak hanya berasal dari sekitar Magelang namun juga berbagai daerah lain. Uniknya, santri yang menetap tidak pernah lebih dari 41 orang.<br /><br /> Pesantren Sederhana di Lereng Gunung<br /> PONDOK Pesantren Mangli merupakan salah lembaga pendidikan yang unik dan menarik. Banyak ulama besar yang dicetak oleh ponpes ini. Sepak terjang pesantren tasawuf ini tidak terlepas dari sosok sang pendiri yang memiliki banyak cerita keajaiban.<br /><br /> Berdasar cerita yang beredar di masyarakat, KH Hasan Asy’ari atau lebih dikenal dengan nama Mbah Mangli bisa mengisi pengajian di beberapa tempat sekaligus dalam waktu bersamaan. Ia bisa mengisi pengajian di Mangli, namun pada saat bersamaan juga mengaji di Semarang, Wonosobo, Jakarta dan bahkan Sumatera.<br /><br /> Ia juga tidak memerlukan pengeras suara (loud speaker) untuk berdakwah seperti halnya kebanyakan kiai lainnya. Padahal jamaah yang menghadiri setiap pengajian Mbah Mangli mencapai puluhan ribu orang.<br /><br /> Menurut sesepuh Dusun Mangli, Mbah Anwar (75) warga Mangli sangat menghormati sosok Mbah Mangli. Bahkan meski sudah meninggal sejak akhir tahun 2007, nama Mbah Mangli tetap harum. Setiap hari ratusan pelayat dari berbagai daerah memadati makam Mbah Mangli yang berada di dalam kompleks pondok.<br /><br /> Tokoh sekaliber Gus Dur semasa hidup juga acap berziarah ke makam tersebut. Ini tak terlepas dari sosok kharismatik Mbah Mangli yang menyebarkan Islam di lereng pegunungan Merapi-Merbabu-Andong dan Telomoyo. Ia juga merupakan Mursyid Tariqat Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN).<br /><br /> Mbah Mangli-lah yang berhasil mengislamkan kawasan yang dulu menjadi markas para begal dan perampok tersebut. Pada masa itu daerah tersebut dikuasai oleh kelompok begal kondang bernama Merapi Merbabu Compleks (MMC).<br /><br />”Tantangan beliau sangat berat. Para begal membabat lahan pertanian penduduk dan mencemari sumber mata air pondok. Warga Mangli sendiri belum shalat meski sudah Islam. Kebanyakan warga kami hanya Islam KTP,” ungkap Kepala Dusun Mangli Suprihadi.<br /><br /> Tasawuf Sunyi setelah Mbah Mangli<br /> SEJAK Mbah Mangli meninggal dunia pada akhir 2007, proses pendidikan di Pondok Pesantren Mangli dilanjutkan oleh Gus Munir.<br /><br /> Sosok sederhana namun penuh wibawa ini merupakan putra mantu yang diberi tugas meneruskan kelangsungan pondok pesantren tersebut.<br /><br /> Gus Mangli sebenarnya memiliki satu orang putra dan empat orang putri. Putra pertama bernama Gus Thohir, menetap di Desa Canggalan, Kecamatan Grabag. Adapun yang putri bernama Nimaunah, Nimaiyah, dan Nibariyah. Mereka bersama-sama membantu mempertahankan tradisi pesantren ala Mbah Mangli.<br /><br /> Sebagai penerus Pesantren Mangli, Gus Munir bertekad tetap mempertahankan apa yang sudah dirintis dan menjadi kebijakan almarhum. Gus Munir secara rutin menggelar pengajian selapanan di berbagai daerah seperti pada hari Minggu di halaman pondok, Kamis Wage di Desa Mejing (Candi Mulyo), dan lainnya.<br /><br /> Meski tidak sebanyak semasa Mbah Mangli, warga yang datang mengaji tetap membeludak. Ia juga dengan tegas mempertahankan berbagai kebijakan almarhum. Ia, misalnya, tidak berkenan menggunakan pengeras suara saat pengajian dan khotbah Jumat.<br /><br /> Mimbar tempat Gus Munir berkhotbah juga ditutup dengan tirai hijau sehingga warga tidak bisa langsung melihatnya. Hanya sosok bayangan yang tampak akibat pantulan sinar matahari yang menerobos di sela fentilasi.<br /><br /> Untuk para santri, ia melarang keras menggunakan handphone (hp) dan menonton televisi. Alasannya, pada zaman Nabi Muhammad SAW juga tidak digunakan hp, pengeras suara ataupun televisi. Kebijakan ini bukan berarti menolak modernitas, namun lebih dimaksudkan agar para santri fokus pada dua hal yakni mengaji dan beribadah.<br /><br />”Tiyang mriki kagem ngalap barokah, mboten sanese. Mriki ngeten niku kawit rumiyen (orang belajar ke sini untuk mencari berkah, tidak yang lain. Ini sudah kebijakan pondok sejak dulu),” ungkap Gus Munir yang menerima Suara Merdeka dengan ramah.<br /><br /> Atas alasan religi pula, sosok kiai kharismatik ini juga menolak untuk difoto dan diwawancarai. Ia ingin menjaga marwah pondok dengan cara mereka sendiri. Ia meyakini bahwa ada banyak cara untuk meraih ridha Allah SWT, ada banyak jalan menuju surga.<br /><br /> Karena itu, ia mempersilakan lembaga pendidikan agama lain untuk membuat nama yang bagus dan mempublikasikannya ke masyarakat.<br /><br />”Kathah mergi, mangkeh wonten akhirat bakale nggih kepanggih. Mboten napa-napa,” tolak dia halus sambil menutup pintu gerbang pondok.<br /><br />”Gus Munir memang sangat menjaga dan berhati-hati dalam segala hal. Ia kiai yang alim dan bijaksana,” kata Paidi (70) salah satu sesepuh Dusun Mangli.<br /><br /><a href="http://biografiulamahabaib.blogspot.com/" rel="nofollow nofollow" target="_blank"><span>http://</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span><span>biografiulamahabaib.blogspo</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>t.com/</a></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed">
<a href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=529242350493993&set=a.236397599778471.57764.236235503128014&type=1">https://www.facebook.com/photo.php?fbid=529242350493993&set=a.236397599778471.57764.236235503128014&type=1</a></div>
</span><div class="text_exposed_root text_exposed">
</div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-73210331889898535612013-10-02T16:08:00.001+07:002013-10-02T16:08:20.240+07:00Kisah Dua Orang Saleh dan Seguci Emas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiBszG9WW8qWLtUPdKfqkGLkZMGyX1ANdoRifW9pTKsG4wwQdwti5Ep8f2uSYQFT0EnWnZfpsVS_StXzbVCPKgMhx24qxP7fJoq3-pj-Wqz7vs0AGB0mmqMstagBIfemuSkbjaDYuzYKYl/s1600/koin-emas-ditemukan-di-benteng-tentara-salib_663_382.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiBszG9WW8qWLtUPdKfqkGLkZMGyX1ANdoRifW9pTKsG4wwQdwti5Ep8f2uSYQFT0EnWnZfpsVS_StXzbVCPKgMhx24qxP7fJoq3-pj-Wqz7vs0AGB0mmqMstagBIfemuSkbjaDYuzYKYl/s400/koin-emas-ditemukan-di-benteng-tentara-salib_663_382.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="jdl-detail">
Alkisah, di masa lalu sebelum era keislaman, hidup dua orang saleh yang sangat wara. Mereka sangat jujur, amanah dan tak mudah terperdaya oleh harta dunia. Keduanya pun kamudian dipertemukan dalam sebuah mumalah.<br /><br />Suatu hari, dua pria saleh itu bertransaksi jual beli tanah. Seorang membeli sebidang lahan dari seorang lain. Kesepakatan terjalin, keduanya pun bertransaksi kemudian berpisah.<br /><br />Beberapa hari berikutnya, pria yang membeli tanah mendatangi si penjual. Bukan untuk komplain tentang tanah yang ia beli, melainkan ia ingin memberikan seguci emas. Ada apa gerangan? Bukankah dia sudah membayar tunai tanah sesuai perjanjian jual beli.<br /><br />Ternyata si pembeli telah menemukan seguci emas itu terpendam di bahwa tanah yang ia beli. Saat menggalinya, emas-emas itu ditemukan. Ia pun bermaksud mengembalikan emas itu karena dipikirnya, emas itu merupakan harta si pemilik tanah yang lupa tak diambil ketika menjual tanah. <br /><br />“Ambillah emasmu, aku hanyalah membeli tanah darimu, bukan membeli emas,” ujar si pembeli kepada si pemilik tanah.<br /><br />Namun ternyata seguci emas itu bukan milik si penjual. Ia hanyalah pemilik tanah itu, bukan beserta emas didalamnya. Ia pun baru tahu bahwa di bawah lahannya terpendam harta yang jumlahnya banyak itu. <br /><br />Seperti halnya kejujuran si pembeli menemukan harta terpendam, si pemilik tanah pun berkata jujur bahwa dia bukan pemilik emas itu. Ia pun menyerahkan kembali emas itu pada si pembeli.<br /><br />“Aku menjual tanah kepadamu beserta isinya,” ujar si pemilik tanah.<br /><br />Inilah sikap orang saleh, mereka bukan berebut harta seperti kebanyakan orang. Keduanya justru saling menyerahkan harta itu karena takut harta itu bukanlah hak mereka. Kebingunan pun melanda mereka. Akhirnya, keduanya menemui seorang qadhi (hakim) untuk memutuskan perihal seguci emas itu.<br /><br />Mendengar kisah keduanya, qadhi pun kebingungan. Namun ia takjud pada kedua orang saleh yang sama-sama berakhlak mulia. Qadhi pun seorang yang bijak, ia tidak mungkin sembrono memutuskan sesuatu. Ia kemudian berfikir keras untuk memecahkan masalah keduanya seadil-adilnya. <br /><br />Sang qadhi pun kemudian menemukan sebuah solusi yang akan menyenangkan kedua pihak. Ia pun bertanya pada dua pria saleh itu, “Apakah kalian berdua memiliki anak?” tanyanya.<br /><br />Seorang berkata, “Saya memiliki seorang anak laki-laki,” ujarnya. Sementara seorang yang lain berkata, “Saya memiliki seorang anak perempuan,” tuturnya. Maka diputuskanlah perkara yang sangat agung. <br /><br />Qadhi berkata, “Nikahkanlah anak-anak kalian itu, dan berilah mereka kecukupan dengan seguci emas ini. Bersedekahlah kalian dengan harta ini,” putus qadhi.<br /><br />Giranglah keduanya dengan putusan tersebut. Kedua orang saleh itu sangat gembira akan menjadi besan. Maka dilangsungkanlah pernikahan putra-putri dari bapak-bapak yang shalih. Anak-anak mereka pun pasangan yang pas, saleh dan salehah. Pasangan itu membangun rumah tangga dengan harta seguci emas itu. Kedua pria shaleh itu pun gembira.<br /><br />Kisah tersebut kurang lebih diambil berdasarkan dari kabar Rasulullah melalui haditsnya. Hadis tersebut diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Hurairah. Derajat hadits pun shahih, kisah tersebut benar adanya pernah terjadi di masa lampau dengan Rasulullah sebagai pembawa kabar.<br /><br />Dua pria shalih telah menjadi teladan bagaimana muslimin bersikap wara. Mereka bersikap sangat hati-hati pada hal yang belum jelas halal dan haramnya. Tak jelas bagi mereka kehalalan seguci emas itu bagi mereka meski harta itu sangat menggiurkan. Mereka pun meninggalkan syubhat harta itu.<br /><br />Dalam hadis arbain disebutkan, dari Nu’man bin Basyir, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya yang halal itu jelas, yang haram itu jelas, di antara keduanya terdapat perkara yang samar (syubhat) tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menghindari syubuhat maka ia membersihkan Dien dan kehormatannya. Barangiapa yang terjatuh ke dalam syubhat berarti dia jatuh ke dalam perkara yang haram…,” hadis riwayat Bukhari dan Muslim.</div>
<div class="date">
</div>
<div class="date">
Oleh <strong>Afriza Hanifa</strong></div>
<div class="date">
<a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/10/02/mu1a8e-kisah-dua-orang-saleh-dan-seguci-emas">http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/10/02/mu1a8e-kisah-dua-orang-saleh-dan-seguci-emas</a></div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-42621660412757848632013-09-30T12:02:00.000+07:002013-09-30T12:02:15.437+07:00Tawadhu Sahabat Nabi <div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm40x_F69AOmUKEdKzqA98cBI43-KM6r-BIlZEs1yfufkuy8bFONlh38Hl9jXDh73EY2m7TpuYiZeNwuGht7MMNRxJbUevhgJ4jUJmTHHvNMHmHlW7S2U8citD851CMnQ2aCOPY4TPlx0-/s1600/sahabat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm40x_F69AOmUKEdKzqA98cBI43-KM6r-BIlZEs1yfufkuy8bFONlh38Hl9jXDh73EY2m7TpuYiZeNwuGht7MMNRxJbUevhgJ4jUJmTHHvNMHmHlW7S2U8citD851CMnQ2aCOPY4TPlx0-/s400/sahabat.jpg" width="400" /></a></div>
"Dan rendahkanlah sayapmu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman." (QS. Asy-Syu’ara: 215)</div>
<div class="entry">
<br />
Pembenahan akhlak merupakan misi kenabian dari Nabi Muhammad Saw., seperti deklarasinya pada salah satu haditsnya: Innama bu’isttu li utammima makarimal akhlaq (sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia). Untuk itu akan kita temukan kemuliaan akhlak itu pada berbagai cerita Nabi dan para sahabatnya. Seperti pada kisah berikut ini:<br />
</div>
<div class="entry">
Pada suatu hari Abu Bakar RA dan Ali bin Abi Thalib RA pergi berkunjung ke rumah Rasulullah Saw… Setibanya di depan pintu rumah nabi, satu sama lain saling mendorong rekannya untuk masuk terlebih dahulu.</div>
<div class="entry">
<br />
Abu Bakar: Kamu duluan, ya Ali!</div>
<div class="entry">
<br />
Ali: Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Aba Bakr, sedang Rasulullah sendiri pernah bersabda tentang mu: “Belum pernah matahari terbit atau terbenam atas seseorang sesudah para nabi, lebih utama dari Abu Bakar.”</div>
<div class="entry">
<br />
Abu Bakar: Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Ali, sedang Rasulullah juga pernah bersabda tentangmu: “Aku telah menikahkan wanita terbaik kepada lelaki terbaik, aku nikahkan putriku Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib.”</div>
<div class="entry">
<br />
Ali: Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Aba Bakar, sedang Nabi Saw pernah bersabda: “Kalau iman umat ini ditimbang dengan iman Abu Bakar, tentu akan berat timbangan iman Abu Bakar.”</div>
<div class="entry">
<br />
Abu Bakar: Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Ali, sedang Rasulullah Saw pernah bersabda tentangmu: “Dikumpulkan Ali bin Abi Thalib di Mahsyar pada hari Kiamat kelak dengan berkendaraan bersama Fatimah, Hasan dan Husain, lalu orang-orang bertanya-tanya, “Nabi siapa gerangan itu?” Lalu ada yang menjawab, “ia bukan nabi, tetapi Ali bin Abi Thalib dan keluarganya.”</div>
<div class="entry">
<br />
Ali: Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Aba Bakar, sedang Rasulullah Saw pernah bersabda tentang engkau: “Kalau aku harus mempunyai kekasih selain dari Rabbku, tentu aku akan memilih Abu Bakar sebagai kekasihku.”</div>
<div class="entry">
<br />
Abu Bakar: Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Ali, sedang Rasulullah Saw pernah bersabda: “Pada hari kiamat aku bersama Ali, lalu Allah berfirman kepadaku: “Wahai kekasihku, aku telah pilihkan untukmu, Ibrahim al-Khalil sebagai ayah terbaikmu, dan Aku telah pilihkan untuk Ali sebagai saudara dan sahabat terbaikmu.”</div>
<div class="entry">
<br />
Ali: Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Aba Bakar, sedang Allah Ta’ala pernah berfirman tentangmu: “Dan orang yang datang membawa kebenaran dan orang yang membenarkannya, mereka itu adalah orang-orang yang bertaqwa (QS. Az-Zumar: 33)</div>
<div class="entry">
<br />
Abu Bakar: Mana mungkin aku akan mendahuluimu, ya Ali sedang Allah Ta’ala juga telah mengisyaratkan mu dalam firman-Nya: Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari kerelaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 207)</div>
<div class="entry">
<br />
Pada waktu keduanya sedang asyik memperbincangkan keutamaan sahabatnya, Jibril datang berkunjung kepada Rasulullah Saw, seraya berkata: “Ya Rasulullah, di luar sana ada Abu Bakar dan Ali hendak menemuimu. Pergilah, sambutlah keduanya!”</div>
<div class="entry">
<br />
Maka Rasulullah Saw segera bangkit dari duduknya, menyambut mesra dan mempersilakan masuk kedua sahabatnya yang mulia. Beliau Saw menempatkan Abu Bakar di sebelah kanannya dan Ali di sebelah kirinya, seraya berkata kepada mereka, “Demikianlah kami kelak dibangkitkan di hari Kiamat.”</div>
<div class="entry">
<br />
Akhlak mereka itu persis dengan ayat Allah yang berbunyi:<br />
"Dan rendahkanlah sayapmu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman." (QS. Asy-Syu’ara: 215)</div>
<div class="entry">
<br />
Rendahkanlah sayapmu ini berkonotasi agar Rasulullah Saw. rendah hati atau tawadhu bila berhadapan dan berinteraksi dengan para sahabatnya. Dan kerendahhatian Rasulullah Saw. ini ditiru oleh para sahabat kemudian, maka terbacalah oleh kita sekarang tentang sifat dasar pengikut Nabi Muhammad Saw. Dari kurun ke kurun, generasi ke generasi. Allah mengingatkan kita bahwa generasi pengganti yang akan berperan kemudian setelah habis masa peran orang-orang yang keluar dari ajaran-Nya, memiliki sifat tawadhu, lemah lembut seperti dalam firman-Nya:<br />
"Hai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan sebuah kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Maidah: 54)</div>
<div class="entry">
<br />
Untuk itu, alangkah eloknya bila kita sebagai pengikut Nabi Muhammad Saw. Yang tawadhu, berhias diri juga dengan sikap tawadhu, terutama dengan sesama umat Sayyidina Muhammad Saw. sehingga akan tampak pemandangan sosial yang indah di antara sesama muslim, saling menghargai, tidak saling merendahkan, saling menutupi, tidak saling menelanjangi, saling memuji, tidak saling mencela. Energi kita pun tidak digunakan untuk mencari cacat saudara, tetapi kita gunakan untuk mengerahkan potensi kita agar berdaya guna hidup di tengah-tengah masyarakat.<br />
</div>
<div class="entry">
Namun perlu diingat, rendah hati ini jangan sampai masuk ke derajat rendah diri. Karena rendah hati akan berdampak positif, sementara rendah diri akan berdampak negatif. Rendah hati adalah sebuah keutamaan, sedangkan rendah diri adalah kehinaan. Rendah hati akan memacu jiwa pemiliknya untuk terus bertanding, sedangkan rendah diri akan meracuni pemiliknya untuk tidak ikut bertanding, mereka kalah sebelum berperang. Rendah hati adalah obat kesombongan, sedangkan rendah diri adalah penyakit, yang sementara ini menggerogoti jiwa umat Nabi Muhammad Saw.</div>
<div class="entry">
<br />
Semoga saja kita termasuk orang yang rendah hati yang tidak rendah diri. Amin ya Rabbal ‘alamin.</div>
<div class="arabic">
</div>
<div class="entry">
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan." (QS. Al-Furqan: 63)<br />
</div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-15534927098008125672013-09-30T11:54:00.000+07:002013-09-30T11:54:35.566+07:00Jassasah Si Pengawal Dajjal<br />
<span class="userContent"></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="userContent"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0z969xD98SOYvTLskO2tdh-dTi3xRWgDidygzSVLYEXK16rm3MQyfTuNAtdgxWqqAnRFp49o4UJUOayHziqAYWy0Lk2XyGrmnfEusYvM0otRw6_hjaNV34Ltzksk44gvbCLT8ZlhG4fAa/s1600/terdampar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0z969xD98SOYvTLskO2tdh-dTi3xRWgDidygzSVLYEXK16rm3MQyfTuNAtdgxWqqAnRFp49o4UJUOayHziqAYWy0Lk2XyGrmnfEusYvM0otRw6_hjaNV34Ltzksk44gvbCLT8ZlhG4fAa/s400/terdampar.jpg" width="400" /></a></span></div>
<span class="userContent">
Pernahkah anda mendengar Jassasah ?<br /> <br />
Dia adalah pengawal Dajjal yang bertugas mencari-cari berita dari manusia, bila ia menemui manusia yang lewat di pulau kediaman Dajjal.<br /><br /> Pulau apakah itu dan dimana ?<br /><br /> Pulau itu adalah pulau misteri sampai saat ini masih disembunyikan keberadaannya oleh Allah -Azza wa Jalla-.<br /><br /> Kali ini kami akan mengajak anda menikmati kisah di bawah ini yang menyingkap sedikit perihal kehidupan makhluk misteri ini agar anda semakin yakin tentang kebenaran risalah Nabi kita Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam-..<br /><br /> Dari Fathimah bintu Qois -radhiyallahu anha-, ia berkata :<br /><br />“Aku pernah sholat bersama Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-. Aku berada di shaff wanita yang berada dekat dengan punggung kaum lelaki. Tatkala Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- telah menyelesaikan sholatnya, maka beliau duduk di atas mimbar sambil tertawa. Kemudian beliau bersabda, “Hendaknya setiap orang melazimi tempatnya”, lalu bersabda lagi, “Tahukah kalian kenapa aku kumpulkan kalian ?”<br /><br /> “Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”, kata mereka.<br /><br /> Beliau bersabda,<br /><br />“Demi Allah, sesungguhnya aku tidaklah mengumpulkan kalian karena keinginan (dalam membagi ghonimah, –pent.) dan tidak pula karena takut (terhadap musuh, –pent.).<br /><br /> Akan tetapi aku kumpulkan kalian, karena Tamim Ad-Dariy dahulu seorang yang beragama Nasrani. Kemudian ia datang berbai’at dan masuk Islam. Dia telah menceritakan kepadaku sebuah kisah yang sesuai dengan kisah yang pernah aku ceritakan kepada kalian tentang Al-Masih Ad-Dajjal. Dia telah menceritakan kepadaku bahwa telah berlayar dalam sebuah perahu besar bersama 30 orang lelaki dari Suku Lakhm dan Judzam. Mereka dipermainkan oleh ombak selama sebulan di lautan. Kemudian mereka berlabuh pada sebuah pulau di tengah lautan ketika terbenamnya matahari. Mereka pun duduk di perahu kecil, lalu memasuki pulau itu.<br /><br /> Mereka dijumpai oleh binatang yang lebat bulunya; mereka tak tahu mana depan dan belakangnya karena banyak bulunya. Mereka berkata (kepada binatang itu), “Celaka engkau, siapakah engkau?”<br /><br />Binatang itu menjawab, “Aku adalah Jassasah (tukang cari berita)”.<br /><br />Mereka bilang, “Apa itu Jassasah?”<br /><br />Binatang itu berkata, “Wahai kaum, pergilah engkau kepada laki-laki ini di dalam istana itu. Karena ia amat rindu dengan berita kalian”.<br /><br />Dia (Tamim) berkata, “Tatkala ia (si binatang) menyebutkan seorang lelaki kepada kami, maka kami khawatir jangan sampai binatang itu adalah setan perempuan”.<br /><br />Tamim berkata, “Kami pun pergi dengan cepat sampai kami memasuki istana tersebut. Tiba-tiba di dalamnya terdapat orang yang paling besar kami lihat dan paling kuat ikatannya dalam keadaan kedua tangannya terbelenggu ke lehernya antara kedua lututnya sampai kedua mata kakinya dengan besi”. Kami katakan, “Celaka anda, siapakah anda?”<br /><br />Dia (Dajjal) menjawab, “Sungguh kalian telah tahu beritaku. Kabarkanlah kepadaku siapakah kalian?”<br /><br />Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang Arab. Kami telah berlayar dalam sebuah perahu besar. Kami pun mengarungi lautan saat berombak besar. Akhirnya, ombak mempermainkan kami selama sebulan. Kemudian kami berlabuh di pulau anda ini. Kami pun duduk-duduk di perahu kecil, lalu masuk pulau. Tiba-tiba kami dijumpai oleh binatang yang lebat bulunya; mereka tak tahu mana depan dan belakangnya karena banyak bulunya. kami berkata (kepada binatang itu), “Celaka engkau, siapakah engkau?” Binatang itu menjawab, “Aku adalah Jassasah (tukang cari berita)”. Kami bilang, “Apa itu Jassasah?” Binatang itu berkata, “Pergilah engkau kepada laki-laki ini di dalam istana. Karena ia amat rindu dengan berita kalian”. Lalu kami menghadap kepadamu dengan cepat, kami takut kepadanya dan tak merasa aman jika ia adalah setan perempuan”.<br /><br />Dia (Dajjal) berkata, “Kabarilah aku tentang pohon-pohon korma Baisan (nama tempat di Yordania, –pent.)!!”.<br /><br />Kami bertanya, “Engkau tanya tentang apanya?”.<br /><br />Dajjal berkata, “Aku tanyakan kepada kalian tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?”.<br /><br />Kami jawab, “Ya”.<br /><br />Dajjal berkata, “Ingatlah bahwa hampir-hampir ia tak akan berbuah lagi”. Dajjal berkata, “Kabarilah aku tentang Danau Thobariyyah!!”.<br /><br />Kami katakan, “Apanya yang kau tanyakan?”<br /><br />Dajjal berkata, “Apakah di dalamnya masih ada air?”<br /><br />Mereka menjawab, “Danau itu masih banyak airnya”.<br /><br />Dajjal berkata, “Ingatlah, sesungguhnya airnya hampir-hampir akan habis”. Dajjal bertanya lagi, “Kabarilah aku tentang mata air Zughor!!”<br /><br />Mereka bertanya, “Apanya yang kau tanyakan?”<br /><br />Dajjal berkata, “Apakah di dalam mata air itu masih ada air? Apakah penduduknya masih menanam dengan memakai air dari mata air itu?”<br /><br />Kami jawab, “Ya, mata air itu masih banyak airnya dan penduduknya masih bercocok tanam dari airnya”.<br /><br />Dajjal berkata lagi, “Kabarilah aku tentang Nabinya orang-orang Ummi (ummi : buta huruf, yakni orang-orang Quraisy), apa yang ia lakukan?<br /><br /> Mereka berkata, “Dia telah keluar dari Kota Makah dan bertempat tinggal di Yatsrib (Madinah)”.<br /><br />Dajjal bertanya, “Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab?”<br /><br />Kami katakan, “Ya”.<br /><br />Dajjal bertanya, “Apa yang ia lakukan pada mereka?”<br /><br />Lalu mereka kabari Dajjal bahwa sungguh ia (Nabi itu, yakni Nabi Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam-) telah berkuasa atas orang-orang yang ada di sekitarnya dari kalangan Arab dan mereka menaatinya”.<br /><br />Dajjal berkata kepada mereka, “Apakah hal itu sudah terjadi?”<br /><br />Kami jawab, “Ya”.<br /><br />Dajjal berkata, “Ingatlah bahwa hal itu lebih baik bagi mereka untuk menaatinya. Sekarang aku kabari kalian bahwa aku adalah Al-Masih (yakni, Al-Masih Ad-Dajjal). Sungguh aku hampir diberi izin untuk keluar. Aku akan keluar, lalu berjalan di bumi. Aku tak akan membiarkan suatu negeri, kecuali aku injak dalam waktu 40 malam, selain Makkah dan Thoibah (nama lain bagi kota Madinah, –pent.). Kedua kota ini diharamkan bagiku. Setiap kali aku hendak memasuki salah satunya diantaranya, maka aku dihadang oleh seorang malaikat, di tangannya terdapat pedang terhunus yang akan menghalangiku darinya. Sesungguhnya pada setiap jalan-jalan masuk padanya ada malaikat-malaikat yang menjaganya”<br /><br />Dia (Fathimah bintu Qois) berkata, “Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda seraya menusuk-nusukkan tongkatnya pada mimbar, “Inilah Thoibah, Inilah Thoibah, Inilah Thoibah, yakni kota Madinah. Ingatlah, apakah aku telah menceritakan hal itu kepada kalian?”<br /><br />Orang-orang pun berkata, “Ya”.<br /><br /> [HR. Muslim dalam Kitab Asyroot As-Saa'ah, bab : Qishshoh Al-Jassasah (no. 2942), Abu Dawud dalam Kitab Al-Malaahim (4326), At-Tirmidziy dalam Kitab Al-Fitan (2253) dan Ibnu Majah Kitab Al-Fitan (4074)]<br />
<br />
<a href="https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=506085039487701&id=425791027517103">https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=506085039487701&id=425791027517103</a></span><br />greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-56642042351391595012013-09-30T11:35:00.001+07:002013-09-30T11:35:15.684+07:00Pesona Kisah Rasulullah Mengantarkan Jeewan Chanicka Jadi Muslim<br />
<div class="entry">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2013/05/jeewen.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Jeewan Chanicka" class="size-full wp-image-32441" height="400" src="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2013/05/jeewen.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jeewan Chanicka</td></tr>
</tbody></table>
Di usia 11 tahun, aku menjadi Muslim. Itu bukan pilihan yang mudah saat itu karena aku takut bagaimana reaksi keluargaku,” ujar Jeewan Chanicka mengisahkan perjalanannya menemukan hidayah.<br />
<br />
Meski mendapat hidayah di usia sangat muda, Jeewan senantiasa istiqamah dengan iman Islamnya. Bahkan, di masa dewasanya kini, ia baktikan hidupnya untuk agama Islam. Ia menjadi guru agama, penyanyi nasyid, dan penulis artikel Islam.<br />
<br />
Sejak usia 10 tahun, Jeewan dirundung banyak pertanyaan yang sulit terjawab, pertanyaan yang tak lumrah dipikirkan anak seusianya. Pertanyaan itu adalah, “Mengapa aku ada di sini, di bumi? Apa tujuan aku hidup?” Pertanyaan-pertanyaan itu terus mengganggu batinnya setiap hari.<br />
<br />
Pikiran yang aneh bagi anak usia 10 tahun ini membuat Jeewan frustrasi. Satu hal yang menjadi pemicu rasa ingin tahunya. Pemantik munculnya segala pertanyaannya adalah ucapan sang kakek. “Kata-kata kakek sering terngiang di telingaku bahwa ‘Tuhan tidak menciptakan manusia hanya untuk mengisi ruang di bumi,’” tutur Jeewan.<br />
<br />
Jeewan kecil pun berinisiatif untuk mencari jawaban segala pertanyaan itu sendirian. Ia mulai bertanya kepada orang-orang di sekitarnya. Alih-alih mendapat jawaban, ia makin frustrasi. Pertanyaan yang berputar-putar di benaknya justru semakin banyak. “Mengapa orang-orang yakin atas apa yang mereka lakukan? Apa yang mendasari mereka melakukannya?”<br />
<br />
Pertanyaan-pertanyaan ‘aneh’ itu membuat Jeewan kerap dicemooh orang-orang di sekitarnya. Bahkan, mungkin ada di antara mereka yang menganggap Jeewan stres atau gila. Sikap mereka membuat Jeewan marah dan makin frustrasi. “Aku tak pernah benar-benar marah. Hanya saja, aku sangat frustrasi.”<br />
<br />
Di usia yang masih belia itu, Jeewan pun memulai perjalanannya mencari Tuhan. Kesimpulan pertama dari pencariannya adalah karena Tuhan yang menciptakan segala sesuatu maka Dialah yang tahu alasan penciptaan itu.<br />
<br />
“Aku telah menemukan bahwa tujuan penciptaan berasal dari Ilahi dalam parameter yang jelas dan dengan pemahaman yang jelas tentang tanggung jawab pribadi kepada Sang Pencipta kehidupan,” tuturnya.<br />
<br />
Di tengah keluarga yang memeluk dua agama, yakni Hindu dan Kristen, Jeewan kesulitan mencari hidayah. Ia menuntut ilmu di sekolah dasar Hindu, kemudian di sekolah menengah Katolik. Tapi, dari dua agama itu, ia menemukan satu hal, yakni ibadah.<br />
<br />
Jeewan pun berpikir bahwa ibadah mendekatkannya pada Tuhan. Entah mengapa, ia merasa puas dengan jawaban itu. Jawaban bahwa ibadah akan menjadi tujuan hidupnya.<br />
<br />
Hingga suatu waktu, ia membaca sebuah kisah tentang seorang Muslim yang mampu mengubah manusia menjadi baik. Orang Muslim itu memerintahkan hal baik dan melarang kejelekan. Orang Muslim itu tak lain adalah Nabi Muhammad SAW. Ya, Jeewan sedang membaca kisah Rasulullah.<br />
<br />
“Dia buta huruf, tapi seorang pemimpin yang kuat. Ia berjaga di malam hari jika memiliki uang karena di pagi hari ingin segera membagikannya kepada fakir miskin.<br />
Ia pemimpin, tapi tidur tanpa alas. Ia menaklukkan kota tanpa menumpahkan darah. Ia mengampuni musuh yang menyiksanya bertahun-tahun,” ujar Jeewan (hr/rol)<br />
<br />
Oleh: <strong>Afriza Hanifa</strong><br />
<a href="http://www.dakwatuna.com/2013/05/01/32440/pesona-kisah-rasulullah-mengantarkan-jeewan-chanicka-jadi-muslim-bagian-1/">http://www.dakwatuna.com/2013/05/01/32440/pesona-kisah-rasulullah-mengantarkan-jeewan-chanicka-jadi-muslim-bagian-1/</a></div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-36632821817289570132013-09-27T08:37:00.001+07:002013-09-27T08:37:33.102+07:00Samir Nasri: “Islam Agama Sempurna, Muslim Tidak Selalu Sempurna, Jangan Bingung.”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipeIRmWzzcVgJPQhf9dTVY4xn3oQpdzZ152ir8y30xlWcj2kt1bB1NWpNjok16RPhHM3mlPYVPXcqabpMgkIGx9a_FcenjhUbd6JnwnAo6PXrn86AsJXI_tGO0rXpjgdtvefNTmwG1k72M/s1600/selebrasi-samir-nasri-tuliskan-selamat-idul-fitri-di-balik-bajunya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipeIRmWzzcVgJPQhf9dTVY4xn3oQpdzZ152ir8y30xlWcj2kt1bB1NWpNjok16RPhHM3mlPYVPXcqabpMgkIGx9a_FcenjhUbd6JnwnAo6PXrn86AsJXI_tGO0rXpjgdtvefNTmwG1k72M/s400/selebrasi-samir-nasri-tuliskan-selamat-idul-fitri-di-balik-bajunya.jpg" width="400" /></a></div>
Gelandang Manchester City Samir Nasri memberikan petuah terkait agama yang dianutnya, Islam. Entah karena sering disudutkan lantaran menjadi seorang Muslim, Nasri tiba-tiba mengunggah foto terbaru lewat akun instagramnya, @sn8_official.<br />
<br />
<div class="entry">
Mantan pemain Arsenal itu menyarankan agar setiap orang yang ingin menilai Islam untuk belajar langsung tentang Islam.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
“If you want to learn about Islam, go study Islam, don’t study the Muslims! (Jika kalian ingin belajar tentang Islam, belajarlah tentang agama Islam, bukan belajar tentang penganut Islam,” demikian pesan dalam foto berlatar belakang ayat Al-quran yang diunggah Nasri.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Menurut punggawa Les Bleus itu, jika seseorang ingin belajar tentang Islam, jangan menilainya dari seorang Islam. Karena Islam adalah agama sempurna, dan Muslim tidak selalu sempurna. Karena itu, kalau ada seorang Muslim yang perilakunya kurang sesuai etika, bukan berarti ajaran Islam seperti itu.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
“Islam is perfect, Muslims are not. Don’t get confused!/SN8 (Islam adalah agama sempurna, Muslim tidak selalu sempurna. Jangan bingung!”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Meski dikenal sebagai pemain bertemperamen, Nasri selama ini dikenal sebagai pribadi religius dengan selalu menghadirkan sentuhan Islam ketika bermain di lapangan. Misal, berdoa sebelum laga dimulai, mengucapkan takbir ketika klub nya juara Liga Primer Inggris musim 2011/2013, dan melakukan selebrasi dengan menunjukkan pesan Selamat Hari Raya Idul Fitri di balik seragam usai mencetak gol, meski konsekuensinya terkena kartu kuning. (epp/hzl/rol)</div>
<div class="fb-social-plugin fb-recommendations-bar fb_iframe_widget" data-max-age="7" data-read-time="20" data-ref="recommendations-bar" data-side="right" data-trigger="50%" fb-xfbml-state="rendered">
<span class="fbpluginrecommendationsbarright" style="height: 25px; width: 97px;"></span> </div>
<div class="entry">
<strong>Redaktur: </strong>Saiful Bahri </div>
<div class="entry">
<a href="http://www.dakwatuna.com/2013/06/06/34610/samir-nasri-islam-agama-sempurna-muslim-tidak-selalu-sempurna-jangan-bingung/">http://www.dakwatuna.com/2013/06/06/34610/samir-nasri-islam-agama-sempurna-muslim-tidak-selalu-sempurna-jangan-bingung/</a></div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-15013105835517140382013-09-18T11:22:00.001+07:002013-09-18T11:22:13.432+07:00Rahasia di Balik Pengunduran Diri Paus Benediktus XVI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiae5Uvex7KgeH9DE8j7phRSxqaHR6JTrZZ5atSU9jVCzajJJ7KR0OH1nmiA4NzFUqKfQmkfEGWLQ5Bp4IXZXw2lIHL2fEzeONmKE-pvszAvbNxR6BU5zyUkT5FvD3GMbENX2ZzkMyi-oLF/s1600/Paus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiae5Uvex7KgeH9DE8j7phRSxqaHR6JTrZZ5atSU9jVCzajJJ7KR0OH1nmiA4NzFUqKfQmkfEGWLQ5Bp4IXZXw2lIHL2fEzeONmKE-pvszAvbNxR6BU5zyUkT5FvD3GMbENX2ZzkMyi-oLF/s320/Paus.jpg" width="320" /></a></div>
Seorang peneliti Saudi mengungkapkan dalam perbandingan agama, kristenisasi dan urusan Vatikan, Direktur Essam tentang alasan sebenarnya Paus Vatikan yang mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri, yang mengguncang komunitas Katolik di seluruh dunia, sebagai Paus pertama kali yang mengundurkan diri sejak 6 abad yang lalu.<br />
<br />
<div class="entry">
Melalui akun twitternya ia mengungkapkan apa yang tersingkap dari faktor faktor sebenarnya, pengunduran diri Paus Benediktus yang ke-16 ini disiarkan pertama kalinya. Dia mengatakan, penyebab utama penguduran diri Paus adalah setelah terjadinya kekacauan dari kalangan gereja Vatikan, terhadap Injil Lama yang di dalamnya terdapat Nama Rasul Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassallam, yang sampai saat ini masih berada di Vatikan.<br />
<br />
Terdapat 3 orang dalam Vatikan itu yang menyembunyikan keislamannya. Dan Paus selalu berusaha mencari tahu mereka. Dan salah satu di antara mereka adalah penanggung jawab pembuatan surat pernyataan pengampunan dosa (dalam agama Katolik) dan ada salah satu yang mengumumkan keislamannya. Dampak diumumkannya keislamannya adalah dia pindah ke Afrika Selatan dan tinggal di sana. Di negaranya Ahmad Deedat. Syaikh Ahmad Deedat lah yang menjadi sebab keislamannya.<br />
<br />
Beliau menegaskan dalam akun twitternya bahwa sebenarnya pengunduran diri Paus Benediktus XVI bukanlah karena sakit. Karena sebelumnya Paus Yohanes II usianya lebih tua dan penyakitnya lebih parah, namun ia tidak mengundurkan diri dari keuskupan gereja Vatikan. Ini adalah argumentasi untuk menghadapi media.<br />
<br />
Dan dia juga telah menentang Vatikan yang telah mendustai kabar keislaman 35 uskup dan pendeta dari pembesar-pembesar Vatikan. Kebanyakan mereka menyembunyikan keislamannya karena kekhawatiran terhadap keselamatan hidupnya, sebagian kecil juga ada yang mengundurkan diri. Dan Paus memilih untuk diam selama 6 tahun. Vatikan sampai saat ini masih belum memiliki kekuatan untuk membantah kabar keislaman 35 uskup tadi. Maka Paus Benediktus XVI pun mengundurkan diri.<br />
<br />
Dia juga menambahkan Paus juga berusaha untuk menutupi keislaman mereka dengan melakukan hujatan terhadap Islam dan hinaan kartun Nabi Muhammad secara terang terangan pada tahun 2006. Namun usahanya justru menjadikan senjata untuk dirinya sendiri yang berujung pada pengunduran dirinya.<br />
<br />
Dia mengisyaratkan bahwa dokumen-dokumen Vatikan yang menyelidiki surat pernyataan itu tidak seorang pun mengetahuinya sampai saat ini di tangan siapa surat itu berada. Akan tetapi seorang pengamat mengatakan bahwa Paus menghilangkannya bersamaan dengan keluar dari kantor tugasnya segera.<br />
<br />
Dia juga menegaskan terdapat arsip-arsip pemberhentian Paus dan penangkapannya di beberapa negara yang dikunjungi karena keterlibatannya dalam menutup-nutupi kekerasan dan skandal seksual.<br />
Dan peneliti ini menutup dengan memotivasi para dai dan ulama untuk melakukan kegiatan dakwah dengan istiqamah untuk mendakwahi orang-orang Katolik dari pengkultusan terhadap Paus dan uskup di bawahnya menuju penyembahan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. (sumber: مكافحة العلمانيه)<br />
<div class="fb-social-plugin fb-recommendations-bar fb_iframe_widget" data-max-age="7" data-read-time="20" data-ref="recommendations-bar" data-side="right" data-trigger="50%" fb-xfbml-state="rendered">
</div>
<strong>Redaktur: </strong>Samin Barkah </div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
<a href="http://www.dakwatuna.com/2013/02/16/27895/rahasia-di-balik-pengunduran-diri-paus-benediktus-ke-xvi/">http://www.dakwatuna.com/2013/02/16/27895/rahasia-di-balik-pengunduran-diri-paus-benediktus-ke-xvi/</a></div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-2568809078622041112013-09-05T11:01:00.001+07:002013-09-05T11:01:22.505+07:00Ketika Rasulullah SAW Memberikan Syafaat Kepada Ummatnya di Hari Kiamat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg91iZpLReV5WvqRKQ0hURo2RHMvxz5byU_VdYoAOtOXzGrZjvgBvZUoNwbyiOw4Wd0VNqrW3jv-4mwWBECOasBQEH2t_rt4A-SNf8eGLoBZ1LUzGT4hxslKHr6H0G4j2FAf_L2FeNatCi-/s1600/muhammad_mercyformankind.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg91iZpLReV5WvqRKQ0hURo2RHMvxz5byU_VdYoAOtOXzGrZjvgBvZUoNwbyiOw4Wd0VNqrW3jv-4mwWBECOasBQEH2t_rt4A-SNf8eGLoBZ1LUzGT4hxslKHr6H0G4j2FAf_L2FeNatCi-/s400/muhammad_mercyformankind.jpg" width="400" /></a></div>
Ini adalah sekelumit “kisah masa depan”, ketika seluruh manusia berkumpul di hari kiamat. Kisah ini disampaikan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya. Dalam kisah itu diceritakan bahwa Allah mengumpulkan seluruh manusia dari yang pertama hingga yang terakhir dalam satu daratan. Pada hari itu matahari mendekat kepada mereka, dan manusia ditimpa kesusahan dan penderitaan yang mereka tidak kuasa menahannya.<br />
<br />
<div class="entry">
Lalu di antara mereka ada yang berkata, “Tidakkah kalian lihat apa yang telah menimpa kita, tidakkah kalian mencari orang yang bisa memberikan syafa’at kepada Rabb kalian?”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Yang lainnya lalu menimpali, “Bapak kalian adalah Adam AS.”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Akhirnya mereka mendatangi Adam lalu berkata, “Wahai Adam, Anda bapak manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, dan meniupkan ruh kepadamu, dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan menempatkanmu di surga. Tidakkah engkau syafa’ti kami kepada Rabb-mu? Apakah tidak kau saksikan apa yang menimpa kami?”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Maka Adam berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang marah yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya Dia telah melarangku untuk mendekati pohon (khuldi) tapi aku langgar. Nafsi nafsi (aku mengurusi diriku sendiri), pergilah kalian kepada selainku, pergilah kepada Nuh AS.”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Lalu mereka segera pergi menemui Nuh AS dan berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama yang diutus ke bumi, dan Allah telah memberikan nama kepadamu seorang hamba yang bersyukur (abdan syakuro), tidakkah engkau saksikan apa yang menimpa kami, tidakkah engkau lihat apa yang terjadi pada kami? Tidakkah engkau beri kami syafa’at menghadap Rabb-mu?”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Maka Nuh berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sesungguhnya aku punya doa, yang telah aku gunakan untuk mendoakan (celaka) atas kaumku. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Ibrahim AS!”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Lalu mereka segera menemui Ibrahim dan berkata, “Wahai Ibrahim, engkau adalah Nabi dan kekasih Allah dari penduduk bumi, syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang menimpa kami?”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Maka Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya aku telah berbohong tiga kali. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Musa AS!”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Lalu mereka segera pergi ke Musa, dan berkata, “Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberikan kelebihan kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya atas sekalian manusia. Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Lalu Musa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan pernah marah seperti ini sesudahnya. Dan sesungguhnya aku telah membunuh seseorang yang aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Isa AS!”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Lalu mereka pergi menemui Isa, dan berkata, “Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang dilontarkan kepada Maryam, serta ruh dari-Nya. Dan engkau telah berbicara kepada manusia semasa dalam gendongan. Berilah syafa’at kepada kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Maka Isa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Muhammad SAW!”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Akhirnya mereka mendatangi Muhammad SAW, dan berkata, “Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang lalu maupun yang akan datang. Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu, tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Lalu Nabi Muhammad SAW pergi menuju bawah ‘Arsy. Di sana beliau bersujud kepada Rabb, kemudian Allah membukakan kepadanya dari puji-pujian-Nya, dan indahnya pujian atas-Nya, sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada seorangpun sebelum Nabi Muhammad. Kemudian Allah SWT berkata kepada Muhammad, “Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah, niscaya kau diberi, dan berilah syafa’at niscaya akan dikabulkan!”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Maka Muhammad SAW mengangkat kepalanya dan berkata, “Ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku!”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Lalu disampaikan dari Allah kepadanya, “Wahai Muhammad, masukkan ke surga di antara umatmu yang tanpa hisab dari pintu sebelah kanan dari sekian pintu surga, dan mereka adalah ikut memiliki hak bersama dengan manusia yang lain pada selain pintu tersebut dari pintu-pintu surga.”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
***</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Di dalam kisah ini, Rasulullah SAW juga menceritakan bahwa lebar jarak antara kedua sisi pintu surga itu, bagaikan jarak Makkah dan Hajar, atau seperti jarah Makkah dan Bushro. Hajar adalah nama kota besar pusat pemerintahan Bahrain. Sedangkan Bushro adalah kota di Syam. Bisa kita bayangkan, betapa tebalnya pintu-pintu surga itu..</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Itulah sekelumit kisah masa depan ketika hari kiamat. Pada hari itu, Rasulullah SAW memberi syafa’at kepada ummatnya. Pada hari itu Rasulullah SAW menjadi sayyid (tuan)nya manusia. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW. (hudzaifah)</div>
<div class="entry">
<em></em> </div>
<div class="entry">
<em>Maraji’ : Hadits Riwayat Bukhari – Muslim.</em></div>
<br />Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2009/09/25/3999/ketika-rasulullah-saw-memberikan-syafaat-kepada-ummatnya-di-hari-kiamat/#ixzz2dzFngYLI" style="color: #003399;">http://www.dakwatuna.com/2009/09/25/3999/ketika-rasulullah-saw-memberikan-syafaat-kepada-ummatnya-di-hari-kiamat/#ixzz2dzFngYLI</a><br />Follow us: <a href="http://ec.tynt.com/b/rw?id=bhZ96a8Per4ifsacwqm_6r&u=dakwatuna" target="_blank"><span style="color: #15527e;">@dakwatuna on Twitter</span></a> | <a href="http://ec.tynt.com/b/rf?id=bhZ96a8Per4ifsacwqm_6r&u=dakwatunacom" target="_blank"><span style="color: #15527e;">dakwatunacom on Facebook</span></a>greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-52728413526497588502013-08-14T08:15:00.001+07:002013-08-14T08:15:08.118+07:00Syekh Yusha Evans, Kisah Misionaris Memeluk Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLkstSWXFBee8zwVMKj2dRck9QIK8OfMUxUlgTGejNhq2LisvEuvjgN0xWXRGwmAk7VTLAfjV7By6G9_6HEPmneKOqP_CeRhXg9YSgOYqBQjVsahln3XS7LCwZJtPBolMtQsYM6U9APBrp/s1600/Yusha+Evans.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLkstSWXFBee8zwVMKj2dRck9QIK8OfMUxUlgTGejNhq2LisvEuvjgN0xWXRGwmAk7VTLAfjV7By6G9_6HEPmneKOqP_CeRhXg9YSgOYqBQjVsahln3XS7LCwZJtPBolMtQsYM6U9APBrp/s400/Yusha+Evans.jpg" width="400" /></a></div>
<em>Ia terperangah dan terpesona dengan Alquran yang dibacanya. Yusha begitu yakin akan kebenaran yang tercantum dalam kitab suci itu.</em><br /><br />Suatu hari di musim panas 1996. Yusha Evans, seorang misionaris muda kedatangan seorang teman bernama Benjamin. Ia tak pernah menyangka, kehadiran temannya itu bakal menggoyahkan imannya. Sebuah pertanyaan tak terduga yang dilontarkan temannya membuatnya melepaskan keyakinannya sebagai seorang Kristen.<br /><br />"Apakah kau pernah membaca seluruh isi Alkitab?" Tanya Benjamin.<br /><br />"Apa maksudmu? Saya seorang misionaris Kristen dan bagaimana mungkin kau bertanya seperti itu padaku?" cetus Yusha.<br /><br />"Apakah kau pernah membaca Alkitab seperti membaca sebuah novel: mengetahui tokoh-tokoh yang ada di dalamnya, mengetahui plot dan tempatnya serta tahu seluruh detail isinya?"<br /><br />Yusha mengaku tak pernah membaca Alkitab dengan cara itu. Lalu Benjamin menantangnya untuk membaca kembali Alkitab dari awal hingga akhir. Ia memintanya untuk membaca Alkitab selama beberapa bulan dan tidak menyentuh buku lain, kecuali Alkitab.<br /><br />Maka mulailah Yusha membaca Alkitab dari Kejadian 1:1. Ia sangat tertarik dengan kisah para nabi. Dalam Alkitab, dikisahkan bahwa Nabi Nuh menyampaikan wahyu Allah, tapi tidak ada satupun umatnya yang mengikuti seruannya. Lalu Allah menghukum umat Nabi Nuh dengan mendatangkan banjir besar, dan hanya Nabi Nuh serta orang-orang yang naik ke kapal saja yang selamat. <br /><br />Setelah banjir, seperti dikisahkan dalam Alkitab, Nabi Nuh meminum anggur dan keluar dalam keadaan mabuk. Yusha mengaku sangat heran, mengapa Nuh seorang utusan Tuhan bisa bersikap seperti itu. <br /><br />"Tidak mungkin seorang nabi bersikap seperti itu. Maka saya tahu mengapa umat Nabi Nuh tidak mendengarkan apa yang ia sampaikan, karena ia mabuk." kata Yusha kecewa.<br /><br />Yusha kembali melanjutkan bacaannya. Semakin dalam membaca, kian banyak ia menemukan kesenjangan dalam Alkitab. Beberapa kisah nabi yang dibacanya justru tak mencerminkan nabi itu sebagai utusan Tuhan. Mereka malah seperti pelaku kriminal, yang justru dicari-cari polisi.<br /><br />Ia pun amat penasaran. Yusha lalu bertanya kepada pendeta di gereja tempat melakukan misa. Ia mempertanyakan banyak hal. Namun Yusha tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Para pendeta yang ditemuinya berkata, "Janganlah ilmu pengetahuan yang sedikit mempengaruhi keyakinannya terhadap Yesus."<br /><br />Yusha diminta agar tidak perlu mempelajari segala hal. Ia diminta hanya cukup percaya saja pada apa yang diajarkan. Sejumlah pendeta memintanya agar tidak membaca Perjanjian Lama. Alasannya, Alkitab tersebut sudah tidak lagi terpakai. Mereka memintanya untuk membaca Perjanjian Baru. <br /><br />Di dalam Perjanjian Baru, Yusha menemukan sebuah ayat yang menyebut bahwa Yesus berkata Tuhan itu satu. Dan hal tersebut terus diulang-ulang di ayat dan surat berikutnya dengan cara yang berbeda. Sama seperti ajaran Musa dalam 10 Perintah Allah, hal pertama yang diperintahkan adalah menyembah Allah dan tidak ada yang lain. <br /><br />Yusha lalu mencari tahu mengenai Yesus. Ia menemukan ayat yang menyebutkan bahwa Yesus memerintahkan hal yang sama: menyembah satu Tuhan. Rasa penasarannya semakin menggebu. Ia pun mulai mempertanyakan tentang penyaliban Yesus. Dalam ajaran yang ia terima, Yesus dipaku pada bagian tangannya. <br /><br />Dalam hatinya muncul kegamangan. Yusha berpendapat, hal tersebut sangatlah konyol. Seseorang yang telapak tangannya disalib tidak akan bertahan lama di atas tiang. Ia pun menyampaikan pendapatnya itu kepada para pendeta. Alih-alih mendapatkan jawaban, ia justru dilarang untuk melakukan khutbah Kristen di gerejanya.<br /><br />Saat kondisi imannya sedang goyah, Benjamin kembali menemui Yusha. "Aku telah membaca Alkitab berulang kali. Alkitab itu pula dicetak berulang kali, namun selalu masih saja ada salah penulisan. Padahal, Tuhan itu sempurna. Ciptaannya pun sempurna dan kitabnya juga haruslah sempurna." ujar Benjamin.<br /><br />Sejak hari itu, Yusha melepas Kristen sebagai agama yang diyakininya. Ia memutuskan meninggalkan agamanya dan memilih untuk mencari agama lain. Ia mempelajari Buddha dan beberapa agama lain, termasuk Islam. Yusha juga sempat membaca sebuah buku tentang Islam, tetapi hal itu tidak membuatnya senang. Ia akhirnya tidak mengikuti satu agama dunia pun. <br /><br />"Tuhan, jika Engkau tidak memberi saya petunjuk, maka saya akan mencari jalan sendiri." Yusha memanjatkan sebuah doa. Saat itu, ia berusia 17 tahun.<br /><br /><br />****<br /><br />Yusha Evans lahir dan besar di South Carolina, Amerika Serikat. Ia dibesarkan oleh kakek (Indian Amerika) dan nenek (Irlandia) yang sangat konservatif. Kakek dan neneknya selalu mengajarkannya berdoa sebelum makan, sebelum tidur, tidak boleh menyalakan musik keras-keras, tidak membawa perempuan ke rumah. <br />
<br />"Itu yang saya pelajari di sekolah Minggu." ujar Yusha. Masa kecilnya dihabiskan bersama nenek dan kakeknya. Menginjak usia 14 tahun, neneknya mengajak Yusha ke sebuah pelayanan Sabtu yang benar-benar berbeda dengan apa yang dialaminya di sekolah Minggu. <br /><br />Di sana mereka bermain bola, voli, basket. Di pelayanan Sabtu, Yusha juga menemukan banyak makanan, kue, dan permen. Di kahir pertemuan, pastor yang memimpin acara itu mulai memberikan pengajaran tentang agama. Ia sangat menyukainya, karena tempat itu seperti sekolah normal.<br /><br />Ketika berumur 15 tahun, nenek Yusha meminta pastor muda yang biasa melayaninya di gereja untuk mengantarkan cucu kesayangannya itu ke sekolah. Yusha belum memiliki surat izin mengemudi (SIM), sehingga belum boleh mengendarai mobil sendirian. Pastor yang usianya tiga tahun lebih tua dari Yusha itu menjadi teman baiknya. <br /><br />Bersama pastor muda itu, Yusha diajak ke sebuah perkumpulan remaja yang bernama "Kehidupan Remaja". Perkumpulan ini tidak seperti perkumpulan biasanya. "Kelompok itu seperti yang kau lihat di televisi. Ada orang bernyanyi dan bermain gitar. Khutbah yang dilakukan dalam kelompok itu tidak seperti khutbah yang ada gereja. Dalam menyampaikan khotbahnya, ia (pastor) berteriak-teriak dan menyampaikannya dengan lantang langsung ke orang-orang."<br /><br />Hal ini sangat menarik bagi Yusha. Mereka mengajarkan Kristen dengan cara yang berbeda dari yang dipelajari saat masih kecil. Menginjak usia 16 tahun, ia sudah tahu apa yang diinginkannya. Yusha ingin menjadi seorang misionaris. Sebagai seorang yang perfeksionis, ia ingin mendalami Kristen secara utuh. Ketika ia ingin sesuatu, maka apa yang ia lakukan harus terselesaikan.<br /><br />****<br /><br />Pada suatu hari, Yusha pergi ke New York bersama beberapa temannya. Di kota terbesar di dunia itu, ia kehabisan uang dan memutuskan untuk mengambil uang dari sebuah mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Ketika mengambil uang, ia dirampok oleh orang-orang bersenjata. <br /><br />Kejadian itu membuatnya sangat takut, sehingga hari itu juga Yusha kembali ke rumah neneknya. Ia tidak menceritakan peristiwa yang menimpanya kepada sang nenek. Ia menyimpannya, sampai akhirnya mendapatkan mimpi buruk.<br /><br />Dalam mimpi itu, orang yang merampoknya di ATM menembaknya hingga mati. Lalu, ia melihat sesuatu tengah menantinya di sisi lain kehidupan. Ia tidak mengetahuinya.Yusha sangat ketakutan. Ia terbangun dari mimpinya sambil berteriak.<br /><br />Sang nenek datang dan bertanya, "Mengapa kau berteriak?" Lalu, Yusha menceritakan segalanya, tentang perampokan dan mimpi yang dialaminya.<br /><br />"Tuhan mempunyai satu rencana untukmu, percayalah," ujar sang nenek.<br /><br />"Lalu apa yang harus kulakukan?" tanyanya.<br /><br />"Kau harus kembali pada-Nya. Kau harus mencari-Nya." <br /><br />Yusha pun linglung. Ia sudah mencari Tuhan kemana-mana, namun tidak menemukannya. Neneknya berkata, "Tuhan tidak akan pergi kemana-mana, kau hanya perlu menemukannya." Sang nenek tidak menyuruhnya untuk kembali ke gereja, hanya memintanya untuk mencari Tuhan.<br /><br />Yusha mulai menjadi agnostik: mempercayai adanya Tuhan, namun tidak menganut agama apapun. Ia melakukan doa dengan caranya sendiri. Ia merasa jenuh dengan hal tersebut dan akhirnya memohon pada Tuhan, "Kalau Engkau ingin aku mengenal-Mu, maka bimbinglah aku."<br /><br />Sejak saat itu, ia tidak mau mendengar lagi apa yang harus dipercayainya. Tusha ingin melihat apa yang harus dipercayainya. Ia telah membaca banyak buku dan kitab agama lain, namun tidak satu pun yang sesuai dengan apa yang dipercayai olehnya. <br /><br />****<br /><br />Sampai pada suatu hari, Yusha berkunjung ke rumah seorang temannya bernama Musa yang beragama Islam. Selama bertahun-tahun Yusha mengenalnya, ia sama sekali tidak menyadari kalau temannya itu adalah seorang Muslim. Dalam pertemuan itu, mereka membicarakan tentang agama. Dari situlah, Yusha berkenalan dengan Islam yang sebenarnya.<br /><br />Karena tidak mempercayai adanya komunitas Islam di lingkungannya, teman Afro-Amerika yang Muslim itu mengajak Yusha ke masjid, sebuah tempat yang tepat untuk menanyakan tentang Islam. Yusha selama ini tidak pernah menyadari bahwa di lingkungannya terdapat masjid. Apalagi letaknya tidak jauh dari gereja. <br /><br />"Dan saya tidak menyadarinya!" ujarnya.<br /><br />Ia lalu berkunjung ke masjid. Saat sedang menunggu Musa, seorang lelaki mendekatinya dan bertanya, "Apa sedang kau lakukan di sini?"<br /><br />"Aku sedang menunggu Musa."<br /><br />"Musa tidak terlalu sering datang ke masjid. Namun, jika kau ingin melihat masjid, saya dengan senang hati akan mengantarkanmu."<br /><br />Awalnya. Yusha merasa takut. Tak pernah terpikirkan dalam benaknya untuk masuk ke masjid. Selama ini, pikirannya tentang Islam sangat buruk, namun pria itu memperlakukannya dengan sangat baik.<br /><br />Ia pun masuk ke dalam masjid tersebut dan mendengarkan khutbah. Awalnya, ia berpikir bahwa lafal ayat-ayat dalam bahasa Arab yang disampaikan khatib bermaksud untuk membunuhnya. Namun, ketika khatib tersebut menerjemahkan kalimat-kalimat Arabnya, Yusha menyadari apa yang dikatakan khatib itu adalah tentang menyembah Tuhan yang satu.<br /><br />Usai shalat Jumat, ia menemui khatib dan bertanya, "Apa yang barusan kalian lakukan tadi?"<br /><br />"Tadi kami melaksanakan shalat, menyembah Allah."<br /><br />Ketika sang khatib hendak menjelaskan kepada Yusha tentang Islam, ia segera memotongnya, "Saya tidak ingin penjelasan. Saya ingin bukti. Apabila memang agama Anda benar, maka buktikanlah."<br /><br />Kakeknya pernah berkata pada Yusha. Ketika orang mengklaim sesuatu itu benar, maka perlu pembuktian. Karena Yusha meminta bukti pada khatib, ia lalu diajak ke ruangannya. Khatib itu memberikannya Alquran, kitab suci umat Islam. Lalu Yusha membawanya pulang dan membacanya.<br /><br />Ia terperangah dan terpesona dengan Alquran yang dibacanya. Selama tiga hari, ia tidak dapat berhenti membacanya. Ia begitu meyakini kebenaran yang tercantum dalam Alquran. Hidayah Allah SWT memancar dalam kalbunya. Yusha pun bertekad untuk menjadi seorang Muslim. <br />Yusha kembali ke masjid dan menemui sang khatib. Lalu ia berkata, "Saya ingin menjadi Muslim."<br /><br />"Kau harus memahami satu hal lain apabila ingin menjadi seorang Muslim. Anda harus tahu tentang Nabi Muhammad SAW."<br /><br />Yusha pun membaca tentang kisah Nabi Muhammad. Ia pun meyakini Muhammad sebagai utusan Allah. Pada Desember 1998, Yusha yang bernama asli Joshua akhirnya memeluk Islam. "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku juga bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah."<br /><br />Sejak itu, ia mempelajari Islam dari sejumlah ulama di Mesir dan Amerika Serikat. Kini, Yusha menjadi seorang dai dan penceramah. Umat Islam di negeri Paman Sam memanggilnya, Syekh Yusha Evans. Ia berkhidmat di jalan Allah SWT, dengan menyebarkan ajaran Islam.<br />
<br />
Oleh<strong> Friska Yolandha</strong><br />
<a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/08/09/mr939o-selama-ramadhan-mualaf-di-masjid-lautze-meningkat">http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/08/09/mr939o-selama-ramadhan-mualaf-di-masjid-lautze-meningkat</a><br />
Sumber: islamevents.com/yushaevans.comgreennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-90559033223237059172013-08-13T08:15:00.002+07:002013-08-13T08:15:57.709+07:00Kisah Pencurian Jasad Nabi Muhammad SAW<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ZqGYqF2KiO__M6rfuHwE081KNgCjnIkUVp0RTw1QHUvyOEaieGMLFLIqDqnGaXe9360yYnFiDSMn6I9iX9yHfQqgzPdFHaLL6tH8jxUT0sOISoUqG2S9IR9yUJaIO0aB8VdS0eR8xviJ/s1600/Makam+Nabi+Muhammad+SAW.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ZqGYqF2KiO__M6rfuHwE081KNgCjnIkUVp0RTw1QHUvyOEaieGMLFLIqDqnGaXe9360yYnFiDSMn6I9iX9yHfQqgzPdFHaLL6tH8jxUT0sOISoUqG2S9IR9yUJaIO0aB8VdS0eR8xviJ/s320/Makam+Nabi+Muhammad+SAW.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed">
Peristiwa yang memilukan dan nyaris menampar wajah umat islam terjadi pada tahun 1164 M atau 557 H. Jasad Nabi Muhammad SAW pernah terusik dan nyaris dicuri oleh orang kafir laknatullah. Akhirnya Allah menyelamatkannya dari rencana jahat yang mengancam sang nabi tercinta.<br /> <br /> Usaha-usaha mengambil jasad nabi dari makamnya untuk dipindah ke tempat lain sudah be<span class="text_exposed_hide">...</span><span class="text_exposed_show">rkali-kali dilakukan orang, diantaranya adalah yang terjadi pada tahun 557 H (1163 M). Dikisahkan dalam kitab Fusul min Tarikhil Madinah, sebagaimana telah dicatat oleh sejarawan Ali Hafidz.<br /> <br /> Pada tahun itu Sultan Nuruddin Mahmud Zinki yang menguasai Mesir dan Syiria terkenal sebagai raja yang saleh dan memperhatikan Islam. Pada suatu malam ketika ia tidur di istananya di Damaskus, ia mimpi bertemu Nabi Muhammad saw, sedang menudingkan tangannya ke arah dua orang berwajah Eropa, seraya berkata, “Wahai Mahmud, tolonglah aku dari dua orang ini!”.<br /> <br /> Kemudian ia bangun dan tertegun kaget, lalu berwudhu dan shalat dua rakaat, dan tidur lagi. Ketika sudah tertidur ia melihat seperti yang ia lihat tadi, kemudian terbangun ambil air wudhu, shalat dan tidur lagi dan yang untuk ketiga kalinya, ia bermimpi seperti yang ia lihat pada yang pertama.<br /> <br /> Tanpa menunggu pagi, saat itu juga ia panggil menterinya yang saleh dan taat beragama bernama, Jamaluddin al-Musilly. Setelah sultan cerita semua yang ia alami tadi, maka al-Musilly dengan hati-hati berkata: “Ini pasti terjadi sesuatu yang negatif di Madinah, sekarang juga kita harus ke sana dan harus kita rahasiakan dahulu peristiwa yang Sultan alami tadi”.<br /> <br /> Malam itu juga Sultan segera mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan dari damaskus ke madinah yang memakan waktu 16 hari, dengan mengendarai kuda bersama 20 pengawal serta banyak sekali harta yang diangkut oleh puluhan kuda. Sesampainya di Madinah, sultan langsung menuju Masjid Nabawi untuk melakukan sholat di Raudhah dan berziarah ke makam Nabi SAW. Sultan bertafakur dan termenung dalam waktu yang cukup lama di depan makam Nabi SAW, bingung tidak tahu apa yang harus dikerjakan.<br /> <br /> Berkatalah menteri kepada Sultan: “Dapatkah tuan sultan memastikan dua orang itu kalau sekarang tuan sultan melihatnya?”. “Ya, pasti”, jawab Sultan.<br /> <br /> Maka menteri langsung berdiri dan mengumumkan agar semua penduduk Madinah datang ke Masjid, karena sultan akan membagikan hadiah dan sedekah, jangan sampai ada yang ketinggalan. Kemudian satu-persatu penduduk Madinah datang dan dicatat di depan Sultan. Sampai pada orang yang terakhir, Sultan tidak melihat orang yang terlihat dalam mimpi. Lantas sultan bertanya: “Masih adakah yang lain?”.<br /> <br /> Penduduk Madinah kemudian menjawab: “Memang masih ada, yaitu dua orang jamaah haji dari Maroko yang mukim disini, mereka saleh dan kaya, sering membagi sedekah dan selalu shalat berjamaah di Masjid Nabawi, mereka merasa sudah cukup tidak perlu ambil sedekah atau hadiah.<br /> <br /> “Datangkan mereka kesini sekarang juga…..!”, perintah Sultan.<br /> <br /> Terkejutlah Sultan ketika melihat dua orang itu persis dengan yang ia lihat dalam mimpi, lalu ia bertanya, “Dari mana asal kalian berdua?”... “Kami berdua dari Maroko, kami berdua beribadah haji dan ingin bermukim dekat makam Nabi satu tahun”, jawab mereka. “Apakah keterangan kalian dapat saya percayai…?”, desak Sultan agar mereka mengaku yang sebenarnya. Tetaplah mereka bersikeras pada keterangannya dan tidak mengakui apa yang mereka kerjakan sebenarnya.<br /> <br /> Maka Sultan datang ke rumah yang mereka sewa (rumah dekat makam Nabi dari arah kiblat) dan sesampainya di rumah itu yang di temuinya adalah tumpukan harta, sejumlah buku dalam rak dan dua buah mushaf al-Qur’an. Lalu sultan berkeliling ke kamar sebelah. Saat itu Allah memberikan ilham, sultan Mahmud tiba-tiba berinisiatif membuka tikar yang menghampar di lantai kamar tersebut. Masya Allah, Subhanallah.... ternyata ada lubang gua..<br /> <br /> Semua yang melihat jadi terkejut dan Sultan memerintahkan salah satu pengikutnya untuk masuk….. dan alangkah terkejutnya….. ternyata lubang itu menuju arah bawah Masjid Nabi dan sudah menembus tembok masjid, hampir sampai tembok makam Nabi. Seketika itu juga, sultan segera menghampiri kedua lelaki berambut pirang tersebut dan menghantamnya dengan sangat keras "Pluaak..Pluook".. keduanyapun jatuh tersungkur.<br /> <br /> Setelah bukti ditemukan, mereka mengaku diutus oleh raja Nasrani di Eropa misinya untuk mencuri jasad Nabi SAW. Pengakuan mereka adalah; 1- Mereka adalah dua orang Kristen dari Spanyol, datang ke Madinah menyamar sebagai jamaah haji dari Maroko. 2- Maksud kedatangannya adalah melaksanakan tugas suci dari Liga Kristen Internasional untuk mengambil jasad Nabi Muhammad saw dan dibawa ke Eropa. 3- Dengan menggali terowongan dan membuang tanah galian ke Baqi’ setiap malam, mereka optimis berhasil mengambil jasad nabi saw. 4- Semua biaya ditanggung oleh liga tersebut.<br /> <br /> Pada pagi harinya, setelah mengakui semua perbuatannya mereka dihukum pancung di sebelah Timur makam Nabi saw disaksikan semua penduduk Madinah. Karena peristiwa tersebut Sultan memerintah memperkuat bangunan makam dengan menggali sekelilingnya sedalam 15 meter kemudian dicor atau dibeton dengan timah. Setelah pembangunan selesai, sultan Mahmud dan rombongan pulang ke negeri Syam untuk kembali memimpin kerajaannya.</span></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed">
<span class="text_exposed_show"></span> </div>
<div class="text_exposed_root text_exposed">
<span class="text_exposed_show"><a href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=480969281999277&set=a.425795527516653.1073741828.425791027517103&type=1">https://www.facebook.com/photo.php?fbid=480969281999277&set=a.425795527516653.1073741828.425791027517103&type=1</a></span></div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-36611777700016310522013-08-02T14:51:00.000+07:002013-08-02T14:51:11.598+07:00Ikrimah, Musuh Rasul yang Jadi Pahlawan Islam<div class="jdl-detail">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_xYAsgVcvxeuq4Q_bKuiB8nvBdHiVzE6say_U84eCpEIQx-qtQidQcHbNG1N3NC8S5TW_Nd3a1WOOIihwKGRTLCebICtRv8o5ye8pCMccExHkMsQiG90m6TXSITSsUFwN79kLp433y4l/s1600/ikrimah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_xYAsgVcvxeuq4Q_bKuiB8nvBdHiVzE6say_U84eCpEIQx-qtQidQcHbNG1N3NC8S5TW_Nd3a1WOOIihwKGRTLCebICtRv8o5ye8pCMccExHkMsQiG90m6TXSITSsUFwN79kLp433y4l/s400/ikrimah.jpg" width="400" /></a></div>
Ikrimah berusia 30 tahun ketika Rasulullah mulai menyampaikan dakwah Islam secara terbuka. Ia adalah seorang bangsawan Quraisy yang dihormati, kaya, dan berasal dari keturunan ningrat.<br />
<div class="jdl-detail">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Kalaulah tidak terhalang oleh sikap ayahnya yang sangat keras menentang Islam, mungkin Ikrimah telah masuk Islam lebih awal, sebagaimana putra-putra Makkah yang berpandangan luas dan maju, seperti Saad bin Abi Waqqash dan Mush’ab bin Umair.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Ikrimah dikenal sebagai pemuda Quraisy yang gagah berani dan seorang penunggang kuda yang mahir. Ia memusuhi Rasulullah hanya karena didorong oleh sikap keras ayahnya yang sangat membenci Nabi.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Oleh sebab itu, Ikrimah turut memusuhi Rasulullah lebih keras lagi dan menganiaya para sahabat lebih kejam dan bengis, untuk menyenangkan hati ayahnya.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Sejak kematian ayahnya dalam Perang Badar, sikap dan pandangan Ikrimah terhadap kaum Muslimin berubah. Kalau dulu ia memusuhi kaum Muslimin lantaran untuk menyenangkan hati ayahnya, kini ia memusuhi kaum Muslimin karena dendam atas kematian ayahnya. Dendam itu ia lampiaskan dalam Perang Uhud.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Ketika Perang Khandaq meletus, kaum musyrikin Quraisy mengepung kota Madinah selama berhari-hari. Ikrimah bin Abu Jahal tak sabar dengan pengepungan yang membosankan itu. Lalu, ia nekad menyerbu benteng kaum Muslimin. Usahanya sia-sia, bahkan merugikannya hingga ia lari terbirit-birit di bawah hujan panah kaum Muslimin.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Ketika Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), kaum Quraisy memutuskan tidak akan menghalangi Rasulullah dan kaum Muslimin masuk kota Makkah. Tapi Ikrimah dan beberapa orang pengikutnya tak mengindahkan keputusan itu.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Mereka menyerang pasukan besar kaum Muslimin. Namun, serangan itu dapat dipatahkan oleh Panglima Khalid bin Walid. Ikrimah melarikan diri ke Yaman lantaran takut dihukum mati oleh Rasulullah.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Ummu Hakim, istri Ikrimah, menemui Rasulullah untuk meminta ampunan. Rasulullah memenuhi permohonan itu. Maka Ummu Hakim pun berangkat menyusul Ikrimah.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Setelah bertemu dengan Ikrimah di tempat pengasingannya, Ummu Hakim membujuk suaminya agar mau kembali ke Makkah. Ummu Hakim juga mengabarkan bahwa Rasulullah telah mengampuni dan memaafkannya.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Ketika Ikrimah dan istrinya hampir tiba di kota Makkah, Rasulullah berkata kepada para sahabat, "Ikrimah bin Abu Jahal akan datang ke tengah-tengah kalian sebagai Mukmin dan Muhajir. Karena itu, janganlah kalian memaki ayahnya. Sebab memaki orang yang sudah meninggal berarti menyakiti orang yang hidup. Padahal makian itu tidak terdengar oleh orang yang sudah meninggal."</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Ketika Ikrimah dan istrinya memasuki majelis Rasulullah, beliau menyambutnya dengan gembira. Ketika Rasulullah duduk kembali, Ikrimah duduk pula di hadapan beliau dan mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai tanda keislamannya.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Setelah itu, Ikrimah memohon kepada Rasulullah untuk mendoakannya agar Allah mengampuni dosa-dosa dan kesalahannya yang telah lalu. Rasulullah pun memenuhi permintaan Ikrimah itu. Maka wajah Ikrimah pun berseri-seri. Kemudian ia berkata, "Demi Allah, ya Rasulullah. Tak satu sen pun dana yang telah saya keluarkan untuk memberantas agama Allah di masa lalu, melainkan mulai saat ini akan saya tebus dengan dengan mengorbankan hartaku berlipat ganda untuk menegakkan agama Allah. Dan tak seorang pun kaum Muslimin yang telah gugur di tanganku, melainkan akan kutebus dengan membunuh kaum musyrikin berlipat ganda, demi untuk menegakkan agama Allah."</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Sejak itu, Ikrimah menggabungkan diri ke dalam barisan dakwah sebagai anggota pasukan berkuda yang cekatan dan gagah berani di medan perang. Disamping itu, Ikrimah juga menjadi seorang ahli ibadah dan pembaca Alquran yang tekun di masjid.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Ketika terjadi Perang Yarmuk, Ikrimah maju berperang seperti kesetanan. Melihat tindakan nekat itu, Khalid bin Walid, yang menjadi panglima pasukan segera mengejar, "Ikrimah, kamu jangan bodoh! Kembali! Kematianmu adalah kerugian besar bagi kaum Muslimin."</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Namun Ikrimah tidak mempedulikan peringatan tersebut. "Biarkan saja, ya Khalid. Biarkan aku menebus dosa-dosaku yang telah lalu. Aku telah memerangi Rasulullah di beberapa medan peperangan. Pantaskah setelah masuk Islam, aku lari dari tentara Romawi ini? Tidak, sekalipun tidak!" Kemudian dia berteriak, "Siapakah yang berani mati bersamaku?"</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Beberapa orang segera melompat ke samping Ikrimah, kemudian menerjang ke depan, menghalau pasukan lawan yang terus maju. Akhirnya, walau korban berjatuhan, mereka berhasil memukul mundur pasukan Romawi dengan kemenangan yang gemilang.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Di akhir pertempuran, di bumi Yarmuk berjejer tiga mujahid Muslim yang terkapar dalam keadaan kritis. Mereka menderita luka yang sangat parah; Al-Harits bin Hisyam, Ayyasy bin Abi Rabi'ah dan Ikrimah bin Abu Jahal.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Al-Harits meminta air minum. Ketika air didekatkan ke mulutnya, ia melihat Ikrimah dalam keadaan seperti yang ia alami. "Berikan dulu kepada Ikrimah," kata Al-Harits.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Ketika air didekatkan ke mulut Ikrimah, ia melihat Ayyasy menengok kepadanya. "Berikan dulu kepada Ayyasy!" ujarnya.</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
</div>
<div class="txt-detailberita-teaser">
Ketika air minum didekatkan ke mulut Ayyasy, dia telah meninggal. Orang yang memberikan air minum segera kembali ke hadapan Harits dan Ikrimah, namun keduanya pun telah meninggal pula.</div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-42058480133838000412013-08-02T14:42:00.002+07:002013-08-02T14:42:45.318+07:00Panjang Tangan dan Sedekah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9jwWoNcx7K49gbWHnEBsBUkuhw4n4ez2pLu5VxqQm5OwW6BQsbgwW_ytrHxYcvc3dvCxAnJPEJi5Ssn8Ccg-4kVfenLede32cVf8Ax1BWQ7u1iv7NymhkisYs1qEAXu8B9NIZj0sGX0iP/s1600/berbagi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9jwWoNcx7K49gbWHnEBsBUkuhw4n4ez2pLu5VxqQm5OwW6BQsbgwW_ytrHxYcvc3dvCxAnJPEJi5Ssn8Ccg-4kVfenLede32cVf8Ax1BWQ7u1iv7NymhkisYs1qEAXu8B9NIZj0sGX0iP/s400/berbagi.jpg" width="400" /></a></div>
Dalam suatu riwayat Aisyah pernah berkisah, bahwa suatu waktu setelah wafatnya Nabi SAW, para istrinya berkumpul pada suatu rumah salah satu diantaranya. Lalu mereka mengukur tangan-tangan mereka di tembok untuk mencari tangan mana yang terpanjang. Aktivitas ini sering dilakukan mereka, sampai meninggalnya Zainab binti Jahsy.<br /><br />Apa sebab hal ini dilakukan oleh para istri Nabi SAW? Ternyata, suatu waktu Rasulullah SAW pernah bersabda seperti diriwayatkan Bukhari dan Muslim,<br /><br />"Bahwa yang paling cepat menyusul diriku dari kalian (istri-istriku) adalah yang paling pajang tangannya."<br />
<br />Yang paling cepat menyusul Rasulullah SAW adalah Zainab binti Jahsy. Sementara Zainab memiliki tangan yang pendek dan bukan yang terpanjang bila dibandingkan dengan istri Nabi SAW lainnya.<br /><br />Mengapa Zainab? Menurut Aisyah dinukil dari hadits yang sama, karena Zainab bekerja dengan tangannya sendiri dan selalu bersedekah. Bahkan pada suatu riwayat yang dikeluarkan oleh ath-Thbarani dalam al-Ausath disebutkan bahwa Zainab radhiallhu 'anha merajut pakaian kemudian memberikannya kepada pasukan Nabi SAW. Para pasukan Nabi SAW menjahit serta memanfaatkannya pada saat peperangan.<br /><br />Akhirnya para istri Nabi SAW pun mengetahui maksud Nabi SAW mengenai apa yang disebutnya dengan "panjang tangan", yakni suka bersedekah. Dan Zainab-lah yang dimaksud dalam hadits tersebut.<br />
<br />Wallahu'alam.<br /><br />Oleh Diyah Kusumawardhani,<br />dimuat dalam Majalah Sabili edisi 23 tahun XVIII Agustus 2011greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-45415249617646715692013-07-12T08:46:00.000+07:002013-07-12T08:49:42.199+07:00Kepincut Shalat Lima Waktu, Mary Qatarneh Memeluk Islam<div class="isi-search">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguaycTx_LJ-iyFEKkeK-THNGqRMWTHW3q2uVEffXHqxlB1LdbXQ2TwpbxO4WnE9NHjphKwx98wkbhvasgdEddZq-x8fsspYonNCFwEIrUnbyNnx0_T82183r8DT81M4osL9xI0caKhIul7/s1600/muslim-inggris-menunaikan-shalat-jumat-islam-berkembang-sangat-pesat-_130530074829-230.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguaycTx_LJ-iyFEKkeK-THNGqRMWTHW3q2uVEffXHqxlB1LdbXQ2TwpbxO4WnE9NHjphKwx98wkbhvasgdEddZq-x8fsspYonNCFwEIrUnbyNnx0_T82183r8DT81M4osL9xI0caKhIul7/s400/muslim-inggris-menunaikan-shalat-jumat-islam-berkembang-sangat-pesat-_130530074829-230.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Muslim Inggris menunaikan shalat Jumat. <br />
Islam berkembang sangat pesat di negara Ratu Elizabeth tersebut.</td></tr>
</tbody></table>
<em>Gaya beribadah kaum Muslimin membuatnya jatuh hati.</em></div>
<div id="wrapper-rol">
<div id="wrapper-rol2">
<div class="content1">
<div class="content-detail-center">
<div class="rangka">
<div class="size-font">
<div class="font-size">
<br />
“Umat Islam beribadah lima kali sehari, menyerahkan diri kepada Tuhan setiap hari. Melihatnya, saya iri. Saya merasa sangat kurang hanya pergi berdoa sepekan sekali. Sementara, mereka dapat melakukannya setiap hari, dapat berinteraksi dengan Tuhan setiap hari,” ujar Mary Qatarneh menyampaikan hal yang ia sukai dari Islam.<br />
<br />
Shalat lima waktu menjadi perhatian Mary saat ia tertarik pada agama yang dibawa Rasulullah ini. Ibadah yang dianggap berat oleh sebagian orang yang berislam sejak lahir ini justru merupakan kabar gembira bagi Mary. Ia akan sangat gembira jika dapat berinteraksi dengan Tuhan setiap hari, setiap waktu. Demikian hal yang ada di pikirannya saat mempelajari agama Islam.<br />
<br />
Sebelum tertarik pada Islam, Mary mengaku tak pernah yakin 100 persen atas apa yang ia anut. Ia taat beragama, tapi ia pun ragu di dalam hati. Ia rutin beribadah, tapi tak pernah mengerti esensi ibadah sebenarnya. “Saya selalu percaya pada Tuhan, selalu memiliki iman, tapi itu bukan iman yang benar. Itu bukan sesuatu yang selalu saya rasakan,” kata wanita kelahiran AS ini.<br />
<br />
Dari kegelisahan akan agama tersebut, Mary pun mencari kebenaran. Ia mempelajari beragam keyakinan dan agama. Ia berinteraksi dengan banyak orang dari beragam ras dan agama di seluruh penjuru dunia melalui internet. Ia membaca banyak buku tentang teologi. Hingga, kemudian Mary mengenal Islam dan mulai mempelajarinya. “Pencarian saya akan kebenaran membawa saya pada banyak pelajaran tentang Islam. Saya membaca banyak buku dan punya banyak teman dari seluruh penjuru dunia,” tuturnya.<br />
<br />
Saat mempelajari Islam, ia mulai merasa tertarik. Melihat gaya beribadah Muslimin, Mary pun kemudian jatuh hati. Ia makin meragukan agamanya yang hanya beribadah sepekan sekali. “Kaum Muslimin beribadah lima kali sehari. Interaksi lima kali sehari ini benar-benar membuat saya merasa nyaman,” kata Mary menggambarkan perasaannya setelah merasakan nikmatnya “bertemu” Allah lima kali sehari.<br />
<br />
Keyakinannya pada Islam pun makin menjadi ketika mengetahui kisah Nabi Isa dalam Islam. Tak hanya itu, Mary pun tak lagi kebingungan mengenai pengakuan dosa. Ia pun lega, setelah berislam tak perlu mengumbar dosa kecuali di hadapan Allah semata. “Saya percaya Islam karena hal-hal yang membingungkan saya di masa lalu. Semua hal membingungkan itu hilang setelah mengetahui Islam,” ujar Mary tersenyum simpul.<br />
<br />
Setelah memantapkan hati, Mary pun mendapatkan kesempatan bertemu seorang imam Muslim di sebuah acara pernikahan kerabatnya. Mary yang telah mencari kebenaran Islam itu pun mendapat nasihat dari sang imam. “Imam bertanya, apakah saya ingin masuk Islam. Saya pun mengatakan bahwa sebagai seorang remaja, hidup saya adalah hidup merdeka. Kau tahu orang Amerika menganggap biasa remaja 18 tahun pergi dari rumah,” ujar Mary mengisahkan pengalamannya berislam.<br />
<br />
Maksud Mary, yakni ia berhak memilih jalan hidupnya sendiri saat itu. Apalagi, memeluk Islam adalah hal yang sangat penting. Jikalau mendapat pertentangan dari keluarga, ia telah siap. Dengan tekad bulat tersebut, Mary pun bersyahadat dibantu sang imam. “Saat imam bertanya hal itu, sebenarnya dalam hati saya memang sudah menerima Islam. Hanya saja, aku belum melafalkannya secara lisan. Maka, saat imam bertanya, aku pun bersyahadat. Saya baru benar-benar menjadi seorang Muslim. Saat itu, tanggal 23 Juli 1983,” ujar Mary dengan wajah berseri-seri. n ed: anjar fahmiarto<br />
<br />
<br />
<strong>Mendapat Tentangan Keluarga</strong></div>
<div class="font-size">
<br />
Tentangan keluarga kemudian menguji kehidupan Mary setelah menjadi mualaf. Saat baru memeluk Islam, Mary masih bisa menutupinya dari keluarga. Tapi, setelah berjilbab, terbongkarlah rahasianya yang telah berislam. Penolakan keras datang dari keluarga, terutama sang ibu. Bahkan, hingga kini sang ibu masih belum menerima Mary meski ia telah memberikan penjelasan panjang lebar.<br />
<br />
“Begitu mulai mengenakan kerudung. Saya mendapat reaksi yang sangat buruk dari keluarga, terutama ibuku. Ibu sampai hari ini tak bisa memahami alasan saya mengapa berubah begitu banyak. Dan, ibu meyakini bahwa saya berubah karena suami saya.</div>
</div>
</div>
<div class="txt-detailberita">
Meski saya telah menjelaskan bahwa saya sungguh-sunggu memeluk Islam, dia tetap tidak menerimanya. Namun, adik saya selalu mendukung saya selama ini. Ia tak pernah protes dan juga mengaku mencintai Islam. Dia mempelajarinya. Dia selalu menjadi teman saya. Saya berharap, suatu hari adik saya menjadi seorang Muslim,” ujar Mary, berkisah pengalamannya.<br />
<br />
Saat ini, Mary tinggal di Yordania bersama suami dan keenam anaknya. Mary tak mengisahkan alasannya pindah, tapi ia mengaku bahagia tinggal di Yordania. Di sana, ia mengajar bahasa Inggris di lembaga Educational Techniques and Skills Training and consulting (ESTA). Mengingat ia merupakan penutur asli Bahasa Inggris. Mary mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak maupun dewasa. <br />
<br />
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh <strong>Afriza Hanifa</strong><br />
<a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/07/02/mpadoi-kepincut-shalat-lima-waktu-mary-qatarneh-memeluk-islam">http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/07/02/mpadoi-kepincut-shalat-lima-waktu-mary-qatarneh-memeluk-islam</a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-8621744091771171312013-07-06T10:49:00.002+07:002013-07-06T10:51:15.192+07:00Malaikat Kiraman Katibin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBEFPFNpIG-h1RpgsNAoldLebGsSQu3hhecVK57G8svX6A9pg4QhffYa-gd7Wq0ARKxT3hj87lE5ScA0LPFdH69w6OKAnkW2dWHdpgA6V2ZnCWDfr4QbibAlwrhUXlxtZDLDVX0gBVLrRT/s1600/kiraman+katibin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBEFPFNpIG-h1RpgsNAoldLebGsSQu3hhecVK57G8svX6A9pg4QhffYa-gd7Wq0ARKxT3hj87lE5ScA0LPFdH69w6OKAnkW2dWHdpgA6V2ZnCWDfr4QbibAlwrhUXlxtZDLDVX0gBVLrRT/s1600/kiraman+katibin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBEFPFNpIG-h1RpgsNAoldLebGsSQu3hhecVK57G8svX6A9pg4QhffYa-gd7Wq0ARKxT3hj87lE5ScA0LPFdH69w6OKAnkW2dWHdpgA6V2ZnCWDfr4QbibAlwrhUXlxtZDLDVX0gBVLrRT/s320/kiraman+katibin.jpg" width="194" /></a><br />
<div style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
Diterangkan dalam
sebuah hadits bahwa manusia dijaga oleh malaikat, salah satunya berada di
sebelah kanan sebagai pencatat amal kebaikan tanpa kesaksian yang lain, dan yang
satunya lagi berada di sebelah kiri sebagai pencatat amal yang jelek, dan dia
tidak akan mencatat amal jelek tanpa kesaksian di sebelah kanannya.</div>
<div style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
</div>
<div style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
Jika
manusia duduk, satu malaikat berada di sebelah kanannya dan malaikat lainnya di
sebelah kirinya. Sedangkan jika manusia berjalan, maka satu malaikat berada
di belakangnya dan malaikat yang lain berada di depannya, dan jika manusia
tidur, malaikat yang satu berada di dekat kepalanya dan yang lain berada di
dekat kirinya. </div>
<div style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<span style="font-size: small;"><b>Kesaksian Malaikat</b></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<strong></strong> </div>
<div style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
Dalam riwayat
yang lain dijelaskan, ada 5 malaikat yang menyertai manusia, yaitu:</div>
<ul>
<br />
<li><div style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<i><b>Dua malaikat menjaga pada malam hari.</b></i></div>
</li>
<li><div style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<i><b>Dua malaikat menjaga pada siang hari.</b></i></div>
</li>
<li><div style="background-color: white; border: currentColor; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<i><b>Dan satu malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya.</b></i></div>
</li>
</ul>
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah
SWT,<br />
<br />
<span style="font-size: medium;"><b>لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ
يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا
يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ
اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
</b></span><br />
<br />
Artinya:<br />
<b>"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia."</b><br />
(QS. Ar-Ra'd: 11).<br />
<br />
Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa
Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat
yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah
Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.<br />
<br />
Tuhan
tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab
kemunduran mereka.<br />
<br />
Yang dimaksud malaikat yang bergantian yaitu malaikat
malam dan siang yang melindunginya dari jin, setan dan manusia.<br />
<br />
Kedua
malaikat menulis amal kebaikan dan kejelekan diantara kedua bahunya. Lidahnya
sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta, keduanya menulis amal manusia
sampai datang hari kematiannya.<br />
<br />
Rasulullah SAW
bersabda,<br />
<b><i>"Sesungguhnya malaikat di sebelah kanan itu lebih dapat
dipercaya daripada malaikat di sebelah kiri. Maka jika manusia beramal jelek dan
malaikat di sebelah kiri akan menulisnya, maka malaikat di sebelah kanannya
berkata kepadanya, '</i></b><b><i>Tunggu dulu, tunggulah selama 7 jam, jika
dia beristighfar kepada Allah jangan kau tulis dan jika dia tidak beristighfar
maka tulislah satu kejelekan.'"</i></b><br />
<br />
Maka ketika dicabut nyawa manusia
dan diletakkan dalam kuburnya, kedua malaikat berkata,<br />
<i>"Wahai Tuhanku,
Engkau telah menyerahkan kepada kami hamba-Mu untuk menulis amalnya dan sungguh
Engkau telah mencabut ruhnya, maka ijinkanlah kami naik ke
langit."</i><br />
<br />
Maka ALlah SWT berfirman,<br />
<br />
<b>"Langit telah dipenuhi
dengan malaikat yang membaca tasbih, maka kembalilah kalian berdua dan
bertasbihlah kepada-Ku, bacalah takbir dan tahlil, dan tulislah bacaan-bacaan
itu untuk hamba-Ku sampai dia dibangunkan dari kuburnya."</b><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><b>Kiraman Katibin</b></span><br />
<strong></strong><br />
Allah SWT berfirman
tentang malaikat Kiraman Katibin,<br />
<br />
<b>Aku menanamkan mereka Kiraman Katibin
karena ketika menulis amal kebaikan mereka naik ke langit dan memperlihatkannya
kepada Allah dan mereka bersaksi atas hal tersebut dengan
berkata, </b><b>"Sesungguhnya hamba-Mu si Fulan berbuat sesuatu kebaikan
demikian dan demikian."</b><br />
<br />
Dan ketika menulis atas seorang hamba amal
kejelekan, mereka naik dan memperlihatkannya kepada Allah dengan rasa susah dan
gelisah.<br />
<br />
Maka Allah SWT berfirman kepada malaikat Kiraman Katibin, <b>"Apa
yang diperbuat hamba-Ku?"</b><br />
<br />
Mereka diam hingga Allah berfirman untuk yang
kedua dan ketiga kalinya, lalu mereka berkata,<br />
<i><b>"Ya Tuhanku, Engkau Dzat
yang mengetahui aib dan Engkau memerintahkan hamba-hamba-Mu agar menutupi
aib-aib mereka. Sesungguhnya setiap hari mereka membaca kitab-Mu dan mereka
mengharap kami menutupi aibnya."</b></i><br />
<br />
Lalu malaikat Kiraman Katibin
mengatakan yang mereka ketahui tentang apa yang diperbuat seorang
hamba.<br />
<br />
<b>"Maka sesungguhnya kami menutupi aib-aib
mereka dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui aib-aib."</b><br />
<br />
Karena
inilah mereka dinamakan Kiraman Katiban (yang mulia di sisi Allah) dan yang
mencatat amal perbuatan.<br />
<br />
Referensi dari kitab Daqoiqul Akhbar Fii Dzikril
Jannati Wan Nar.<br />
Sumber:
http://kisahislamiah.blogspot.com/2011/07/kisah-malaikat-pencatat-amal.html
<br />
Sumber : <a href="http://anehcuy.blogspot.com/2012/10/subhanallah-inilah-kisah-malaikat.html#ixzz2POZ07lbo" style="color: #003399;">http://anehcuy.blogspot.com/2012/10/subhanallah-inilah-kisah-malaikat.html#ixzz2POZ07lbo</a>greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-24878112650914772702013-07-06T10:41:00.001+07:002013-07-06T10:41:13.227+07:00Meminta Akhirat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5gWjuFAb4AvOuMwp9298pt3UWitUhTpF3y_XJPBckMztpOq8dJm8XgUqhUrzyMdcl-5vFBiZXWkheHQ2y5Fyv83P1CCrFrKGsJX5epMtoEl-hIJDKjUHmHpXckubXcRJebx0LVgNdbech/s1600/sahabat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5gWjuFAb4AvOuMwp9298pt3UWitUhTpF3y_XJPBckMztpOq8dJm8XgUqhUrzyMdcl-5vFBiZXWkheHQ2y5Fyv83P1CCrFrKGsJX5epMtoEl-hIJDKjUHmHpXckubXcRJebx0LVgNdbech/s320/sahabat.jpg" width="320" /></a></div>
Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW melihat semangat dan kesungguhan Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami dalam membantu dan melayani keperluan beliau, Rasulullah bersabda, “<em>Mintalah kepadaku wahai Rabi’ah! Niscaya aku akan memberimu</em>.” <br /><br />Mendengar tawaran itu, Rabi’ah lalu menjawab, “Aku akan berpikir dahulu wahai Rasulullah! Nanti aku akan memberitahukannya kepadamu.”<br /><br />Maka, Rabi’ah pun berpikir apa yang hendak ia minta dari sang kekasih Allah tersebut. Sudah barang tentu semua yang dipinta dapat dipenuhi Rasulullah, baik itu urusan yang bersifat dunia maupun urusan akhirat kelak. Karena, Rasulullah sangat dimuliakan Allah SWT sehingga doa dan permintaannya akan dikabulkan.<br /><br />Dalam benak Rabi’ah, jika ia meminta dunia, itu sungguh sesuatu yang hanya bersifat sementara. Semua yang ada di dalamnya fana dan pasti akan lenyap dalam sekejap mata. <br /><br />Dan sesungguhnya selama hidup di dunia ini, Allah telah memberi rezeki yang cukup dan selalu mendatangi siapa pun hamba-Nya yang memerlukan.<br /><br />Setelah merenung dan terus memikirkannya, Rabi’ah mencapai suatu tekad untuk meminta akhirat. Ia menemui Rasulullah untuk menyampaikan permintaannya. Tatkala Rasulullah didatangi Rabi’ah, beliau bertanya, ”Apakah yang telah kamu perbuat wahai Rabi’ah?”<br /><br />Rabi’ah Menjawab, “Wahai Rasulullah, aku meminta kepadamu agar engkau sudi memberi syafaat kepadaku di sisi Rabbmu, agar Dia membebaskanku dari api neraka.” Mendengar permohonan Rabi’ah itu, Rasulullah kembali bertanya, “Siapakah kiranya yang telah menyuruhmu untuk meminta hal ini?”<br /><br />Rabi’ah menjelaskan, tidak ada seorang pun yang menyuruhnya meminta demikian. Permintaan itu lahir setelah ia berpikir dan merenungi jika segala yang ada di dunia ini hanyalah bersifat sementara. <br /><br />Rabi’ah hanya meminta Rasulullah yang kedudukannya begitu mulia di sisi Allah, berkenan mendoakannya agar selamat di akhirat yang abadi.<br /><br />Mendengar penjelasan Rabi’ah, Rasulullah berdiam sejenak lalu bersabda, “Aku akan memenuhi permintaanmu, bantulah aku atas dirimu dengan engkau banyak-banyak bersujud (banyak melaksanakan shalat).” (Sebagaimana diriwayatkan oleh sang pelaku sejarah Imam Ahmad bin Hanbal).<br /><br />Subhanallah … itulah yang dipinta Rabi’ah ketika mendapat kesempatan emas. Seandainya ia meminta jabatan, harta, dan kesenangan dunia, pasti Rasulullah tetap berupaya memberikannnya. <br /><br />Sebaliknya, kesempatan emas yang belum tentu didapatkan setiap manusia itu, Rabi’ah gunakan untuk mempersiapkan kehidupannya di akhirat.<br /><br />Ia meminta agar selamat dari api neraka dan menikmati indahnya surga yang abadi. Demikianlah sekiranya kita yang mengaku sebagai umat Rasulullah, jika ada tawaran dari pemimpin kita atau dari siapa pun yang itu bersifat duniawi bahkan penuh dengan konspirasi. Sepatutnya kita menolak tanpa ragu.<br /><br />Sungguh, segala kenikmatan di dunia ini, sejatinya banyak berupa jebakan setan, yang dapat menjerumuskan umat manusia ke dalam neraka. Mari berhati-hati dan selalu meminta keselamatan akhirat yang abadi.<br />
<a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/06/25/moxuy3-meminta-akhirat">http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/06/25/moxuy3-meminta-akhirat</a>greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-3844598629395418822013-07-06T09:46:00.004+07:002013-07-06T09:46:42.536+07:00Arak Bertukar Madu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpYBvsedeWQdPGr7kUaCojCjFxBxzww6ov70cZI5xhewpGH4BGOIDhWSyoOn3j_ACsErVJXvHRJwyBcdM2ZpW0EiLNRcnUCzpeUeYEK5mWYbX8hST3wQslCJP50gsCOETIXDju3rfHEIdi/s1600/honey-kills-bacteria.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpYBvsedeWQdPGr7kUaCojCjFxBxzww6ov70cZI5xhewpGH4BGOIDhWSyoOn3j_ACsErVJXvHRJwyBcdM2ZpW0EiLNRcnUCzpeUeYEK5mWYbX8hST3wQslCJP50gsCOETIXDju3rfHEIdi/s320/honey-kills-bacteria.jpg" width="276" /></a></div>
Saat Umar bin Khaththab RA tengah berjalan-jalan di Madinah al-Munawwarah, tiba-tiba berpapasan dengan seorang pemuda tanggung yang gerak-geriknya mencurigakan. <br /><br />Menyadari pria yang ada di hadapannya Umar bin Khaththab RA, pemuda tanggung tersebut tampak benar-benar kaget. Dia tak dapat menyembunyikan rasa takutnya. <br /><br />Secepat kilat dia berupaya menyembunyikan kendi yang dibawanya ke dalam jubah tebalnya. Namun, ternyata Umar bin Khaththab RA melihat gelagat itu dengan mata kepalanya.<br /><br />Muncullah kecurigaan Umar bin Khaththab RA, “<em>Hey! Apa sebenarnya yang kau bawa itu?”</em>, katanya. Karena takut dimarahi oleh Umar bin Khaththab RA yang terkenal sangat tegas itu, pemuda tanggung itu pun menjawab sekenanya, “<em>Yang saya bawa ini madu, Tuan</em>”. <br /><br />Padahal, sebenarnya kendi itu berisi <em>khamr</em> (arak) sisa minumnya beberapa waktu sebelumnya. Hanya saja dia telah membulatkan tekadnya untuk berhenti mengonsumsi arak. Dia benar-benar kapok dan ingin segera meninggalkan tindakan bodohnya itu! <br /><br />Dia memastikan bahwa dia hendak bertobat. Dalam hatinya, dia memohon kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh agar Umar bin Khaththab RA tidak sampai memeriksa isi kendi yang dibawanya.<br /><br />Awalnya seolah-olah doa pemuda tanggung tersebut diabaikan oleh Allah SWT karena Umar bin Khaththab RA tetap ingin membuktikannya sendiri. “<em>Boleh saya lihat</em>?”, kata Umar bin Khaththab RA sambil mendekat. <br /><br />Sebelum mengabulkan permintaan Umar bin Khaththab RA, pemuda tanggung tersebut benar-benar menyerahkan diri kepada Allah SWT bahwa dia tidak akan main-main lagi dengan arak. “<em>Ya Rabb! Ampunilah hamba-Mu ini</em>”, katanya. Dia memohon ampun kepada yang Maha Pengampun dan yang Maha Menerima Tobat.<br /><br />Di benaknya terbayang beberapa siksaan/adzab yang akan ditimpakan kepada mereka yang mengonsumsi arak. Pertama, “<em>Sesungguhnya Allah telah menetapkan janji-Nya kepada peminum minuman yang memabukkan, yakni Dia akan memberi kepadanya minuman dari Thiinatu al-Khabaal.</em> <br /><br />Sahabat bertanya: “<em>Ya Rasulallah apa yang dimaksud Thiinatu al-Khabaal itu?” Beliau menjawab: “Yaitu keringat dan darah penghuni Neraka”</em> (HR Muslim dan Nasa’i). <br /><br />Kedua, “<em>Ada tiga golongan (manusia) yang shalatnya tidak akan diterima serta kebaikannya tidak akan diangkat ke langit yaitu budak yang lari dari tuannya hingga dia kembali dan meminta maaf kepadanya; isteri yang membuat suaminya marah kepadanya (karena menolak disetubuhi olehnya) hingga dia ridha kepadanya; dan peminum arak hingga dia insaf</em>” (HR Ibnu Huzaimah, Ibnu Hibban, Baihaqi, dan Thabrani). <br /><br />Ketiga, “<em>Orang yang minum arak tidak sampai mabuk, maka Allah akan menjauh darinya selama 40 malam, dan orang yang minum arak sampai mabuk, maka Allah tidak akan menerima tebusannya selama 40 malam. Dan jika mati dalam keadaan demikian, maka dia mati dalam keadaan seperti matinya penyembah berhala dan Allah berhak memberi minum berupa keringat dan darah penghuni Neraka kepadanya</em>” (HR Hakim). <br /><br />Keempat, “<em>Barangsiapa meminum arak di dunia, maka Allah akan mengharamkannya kelak di akhirat</em>” (HR Bukhari dan Muslim). <br /><br />Kelima, “<em>Barangsiapa meminum arak di dunia dan dia mati sedangkan dia belum bertobat, maka di akhirat dia tidak berhak meminumnya</em>” (HR Muslim). Dan yang tak kalah pentingnya di benaknya terbayang pula, apa gerangan yang hendak dilakukan Umar bin Khaththab RA terhadapnya manakala beliau mengetahui isi kendi itu berupa arak?<br /><br />“<em>Si … Silakan, Tuan</em>”, kata pemuda tanggung itu dengan berat hati. Umar bin Khaththab RA menerima kendi itu dengan kedua tangannya. Perlahan-lahan, dibukanya tutupnya. Lalu, dibauinya berkali-kali. Kemudian, dilihatnya dengan seksama. <br /><br />Ternyata, kendi itu benar-benar berisi madu! “Engkau benar!”, kata Umar bin Khaththab RA. <em>Subhaanallaah.</em> Allah lah yang telah menukar arak dengan madu lantaran pemuda tanggung itu telah bertobat.*<br />
<br />
<a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/07/05/mpgwzq-arak-bertukar-madu">http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/07/05/mpgwzq-arak-bertukar-madu</a>greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-1387940009279454572013-04-30T14:54:00.003+07:002013-04-30T14:54:55.342+07:00Karena Sandal di Masjid, Satu Keluarga Masuk Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbENlDEvNOKqdbjHDVLwP3F1zkyS75jVjHMS_fFBEMBXNAY_3zDdyzVwfKhHKkkzHiUWfL4yV2enRyh2F-rDuxupS5NLTzO94MvnDE7JunbhSTuU4LbK3gj1GDXFvwX1J-ADHll6aPXqvm/s1600/photo_00301.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbENlDEvNOKqdbjHDVLwP3F1zkyS75jVjHMS_fFBEMBXNAY_3zDdyzVwfKhHKkkzHiUWfL4yV2enRyh2F-rDuxupS5NLTzO94MvnDE7JunbhSTuU4LbK3gj1GDXFvwX1J-ADHll6aPXqvm/s1600/photo_00301.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbENlDEvNOKqdbjHDVLwP3F1zkyS75jVjHMS_fFBEMBXNAY_3zDdyzVwfKhHKkkzHiUWfL4yV2enRyh2F-rDuxupS5NLTzO94MvnDE7JunbhSTuU4LbK3gj1GDXFvwX1J-ADHll6aPXqvm/s1600/photo_00301.jpg" height="400" width="298" /></a><span>Tertarik dengan ajaran Islam, satu keluarga Katholik di Dusun Sigarap Desa Sikoran Danau Paris memutuskan masuk Islam. Teungku Jamaluddin, Da’i perbatasan di desa Napagaluh Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil mengatakan telah mensyahadatkan satu keluarga Katholik hari Sabtu.</span><br />
<div style="text-align: left;">
<span></span> </div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Menurut keterangan Teungku Jamaluddin, kesan dan alasan mereka sehingga memutuskan untuk masuk Islam disebabkan karena mereka melihat adanya keseragaman umat Islam dalam beribadah terutama ketika datang ke masjid semua berbusana yang sama dengan memakai mukena putih sehingga tidak menampakkan perbedaan antara kaya miskin.</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
“Islam juga melarang kita menampakkan aurat kepada orang lain,” ujar Jamaluddin Sabtu, (27/04/2013) kemarin.</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Kelima muallaf ini adalah; Tias Mida Br Sitorus (orang tua), Rika Maria Br Malau (Anak Perempuan), Reno Josep Malau (Anak Laki-laki), Romiana Maria Br Malau (Anak Perempuan) dan Rikki Neysyen Josep Malau.</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Menurut keterangan muallaf kepada Teungku Jamaluddin, alasan lain memutuskan masuk Islam adalah karena mereka terkesan dengan agama Islam melalui ajaranya yang sangat selektif dalam memilih makanan yang bersih dan kesucian lain. Hal ini, menurutnya membuat banyak umat Islam yang “bercahaya” wajahnya. Apalagi saat melakukan ibadah sebelumnya mereka diperintahkan untuk bersuci.</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Dan yang paling mereka suka dan tertarik ketika melihat umat Islam datang ke masjid untuk beribadah, mereka diwajibkan untuk membuka sepatu dan sandal agar bisa masuk ke Masjid karena mereka sangat menyadari bahwa Masjid itu adalah rumah Allah (rumah tuhan) yang wajib dijaga kesuciannya.</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Sementara itu, di daerah dekat masjid tempat Teungku Jamaluddin bertugas untuk dilakukan pembinaan intensif dalam mengajari dasar-dasar agama Islam.</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Sebelumnya, Teungku Jamaluddin dan kawan-kawannya juga sudah mensyahadatkan banyak pemuda Katolik dan saat ini mereka dibawa ke lembaga pendidikan dayah di beberapa dayah di Aceh untuk mendapatkan pendidikan Islam yang intensif. Salah satu dayah yang menampung muallaf ini adalah Dayah Mahyal Ulum di Kecamatan Sibreh Aceh Besar.</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Perhatian pemerintah kurang</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Meski kebutuhan pembinaan muallaf di Aceh cukup besar, menurut Jamaluddin, hingga saat ini mereka kekurangan bantuan biaya pendidikan mereka. Karena itu Jamaludin mengharapkan perhatian pemerintah khususnya instasi yang menangani santunan dan bantuan para muallaf yang baru masuk Islam seperti Baitul Maal dan juga masyarakat Muslim lainnya yang memiliki kemampuan.</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Menurut Teungku Jamaluddin, keluarga ini merupakan kurang mampu dan juga mereka anak yatim yang sudah di tinggalkan ayahnya 5 tahun yang lau. Mereka mempunyai keinginan dan kesungguhan untuk mempelajari Islam. Mereka memiliki enam bersaudara, sedangkan dua anggota keluarga lagi masih berada di Kabanjahe dan Dolok Sanggul Sumatera Utara yang isyaAllah kedua orang ini akan menyusul masuk Islam kata Ibunya seperti yang dituturkan oleh Teungku Jamaluddin.</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
</div>
<div class="entry" style="text-align: left;">
Setelah mengaku mensyahadatkan satu keluarga ini, Jamaluddin yang juga da’i perbatasan yang telah dikirim oleh Dinas Syari’at Islam Prov. Aceh ini saat ini sedang berupaya mencari rumah kontrakan untuk keluarga mualaf tersebut. Siapa mau bantu? (tz/ca/hdt)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /><br />Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2013/04/29/32276/karena-sandal-di-masjid-satu-keluarga-masuk-islam/#ixzz2RvlSLFtF" style="color: #003399;">http://www.dakwatuna.com/2013/04/29/32276/karena-sandal-di-masjid-satu-keluarga-masuk-islam/#ixzz2RvlSLFtF</a><br />Follow us: <a href="http://ec.tynt.com/b/rw?id=bhZ96a8Per4ifsacwqm_6r&u=dakwatuna" target="_blank"><span style="color: #15527e;">@dakwatuna on Twitter</span></a> | <a href="http://ec.tynt.com/b/rf?id=bhZ96a8Per4ifsacwqm_6r&u=dakwatunacom" target="_blank"><span style="color: #15527e;">dakwatunacom on Facebook</span></a></div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-12626596899472867232013-04-30T11:12:00.001+07:002013-04-30T11:13:21.839+07:00Berhati-hatilah Dengan Tentara AllahAisyah ra pernah terkagum-kagum melihat seorang ibu yang baru saja diberinya tiga potong roti , dengan penuh kasih sayang oleh ibu tesebut dua potong roti yang diterimanya itu diberikan kepada kedua anaknya yang sedang kelaparan , dalam sekejap roti itu habis dilahap , karena masih lapar mereka minta bagian ibunya yang sekeping itu , apa yang dilakukan oleh sang ibu benar-benar mengagumkan , ia bagi sepotong roti itu menjadi dua bahagian dan memberikannya kepada kedua anaknya , sang ibu rela melepaskan bahagiannya demi anak-anak kesayangannya.<br />
<br />
<div class="content text clearfix">
Peristiwa ini diceritakannya kepada Rasulullah Saw , suaminya . Maka secara singkat Rasulullah Saw memberi komentar bahwa <em>“ Allah lebih sayang kepada hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu kepada anak-anaknya.”</em></div>
<div class="content text clearfix">
</div>
<div class="content text clearfix">
Ya , memang Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang , tanpa kasih sayang-Nya dunia ini tak akan terwujud , tanpa kasih sayang-Nya dunia ini sudah lama ditutup , bagaimana tidak . . . sedang manusia yang diamanahi untuk memelihara kelestarian bumi ini justeru membuat ulah merusak, bahkan tanpa malu-malu menentang Tuhan.</div>
<div class="content text clearfix">
</div>
<div class="content text clearfix">
Penentangan manusia terhadap Allah Swt dilakukan secara terang-terangan, baik berupa pemikiran maupun perbuatan . Penyimpangan aqidah telah terjadi diseganap penjuru, pelanggaran syari’ah menjadi lumrah dan kerusakan akhlak jadi tontonan sehari-hari.</div>
<div class="content text clearfix">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha6bHMmRnbl48C1-A_hQNf8QxQLGDqu-TxbC1Nvv2UzaMuDA69OFOKj0KfxENtregGMPnBGoLw2HYED-SJU-pGNxFr1RdZrGhHAJ0XTAgYu3QvCVENrkahM4lvkD7uUhdtlVDf0ejMZKoR/s1600/8tahun2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha6bHMmRnbl48C1-A_hQNf8QxQLGDqu-TxbC1Nvv2UzaMuDA69OFOKj0KfxENtregGMPnBGoLw2HYED-SJU-pGNxFr1RdZrGhHAJ0XTAgYu3QvCVENrkahM4lvkD7uUhdtlVDf0ejMZKoR/s400/8tahun2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="content text clearfix">
Kita tahu bahwa segala benda alam ini adalah milik Allah Swt dan sekaligus tentara-tentara-Nya yang sewaktu-waktu akan digerakkan sesuai kehendak-Nya . Air hujan yang selalu dinantikan kedatangannya oleh segenap manusia, bisa berubah menjadi bencana besar yang menelan korban ribuan manusia, sekali sapu ribuan hektar tanah tenggelam bersama isinya, semua bisa hanyut seketika. Api adalah juga tentara Allah, api memang bermanfaat besar bagi umat manusia , industry kecil dan industry besar tak akan jalan tanpa peran energy api ini. Akan tetapi bila Allah Swt menggerakkan api maka gedung pencakar langitpun bisa hangus dalam waktu yang tidak lama, hutan berjuta juta hektar bisa gundul dimakan api kebakaran.</div>
<div class="content text clearfix">
</div>
<div class="content text clearfix">
<em> ” Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” ( QS Al-An’aam : 44 )</em></div>
<div class="content text clearfix">
<em></em> </div>
<div class="content text clearfix">
Rasulullah Saw bersabda <em>: “ Bagaimana kamu jika dilanda oleh lima perkara ? kalau aku (Rasulullah Saw), aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya . </em></div>
<div class="content text clearfix">
<em> </em></div>
<div class="content text clearfix">
<strong><em>Yang pertama</em></strong><em> ; jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul wabah penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu . </em></div>
<div class="content text clearfix">
<em></em> </div>
<div class="content text clearfix">
<strong><em>Yang kedua</em></strong><em> ; Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya hujan, kalaulah bukan karena binatang-binatang ternak tentulah hujan tidak akan diturunkan sama sekali. </em></div>
<div class="content text clearfix">
<em> </em></div>
<div class="content text clearfix">
<strong><em>Yang Ketiga ; </em></strong><em>Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan kezholiman penguasa. </em></div>
<div class="content text clearfix">
<em></em> </div>
<div class="content text clearfix">
<strong><em>Yang</em></strong><em> <strong>keempat ;</strong> Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah dan merampas harta kekayaan mereka. </em></div>
<div class="content text clearfix">
<strong><em> </em></strong></div>
<div class="content text clearfix">
<em><strong>Yang kelima ;</strong> jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah dan Sunnah Nabi maka Allah akan menjadikan permusuhan diantara mereka . “<strong> </strong>( HR. Ahmad dan Ibnu Majah )</em></div>
<div class="content text clearfix">
<em></em> </div>
<div class="content text clearfix">
Hadits diatas menjelaskan kepada kita hubungan antara kemaksiatan kepada Allah dengan berbagai musibah yang akan ditimpakan kepada manusia . Ribuan peristiwa yang kita baca , kita dengar dan kita lihat lewat media informasi ternyata menguap begitu saja tanpa menimbulkan kesan dan menjadi buah pelajaran , apalagi membuahkan hikmah.</div>
<div class="content text clearfix">
</div>
<div class="content text clearfix">
Ini terjadi bukan karena manusia buta matanya , tetapi yang sebenarnya terjadi adalah kebutaan mata hati, mereka tukar kebenaran dengan kesenangan sesaat , mereka tinggalkan jalan petunjuk menuju jalan kesesatan.</div>
<div class="content text clearfix">
</div>
<div class="content text clearfix">
<em>“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).” ( QS Al-Baqarah : 17 – 18 )</em></div>
<div class="content text clearfix">
</div>
<div class="content text clearfix">
Aisyah M Yusuf<br />
<a href="http://www.eramuslim.com/oase-iman/berhati-hatilah-dengan-tentara-allah.htm">http://www.eramuslim.com/oase-iman/berhati-hatilah-dengan-tentara-allah.htm</a></div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-16647948190901549122013-04-30T09:16:00.001+07:002013-04-30T09:16:14.790+07:00Pertemuan itu, Mengubah Pandangan RA Kartini Tentang Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvq96AQLTO11WkpnfWXNdenegFTk1eJkw0c-wZ2Ts26hwVkmzDzUn4nrasIDoBjORZSy-VYpd9BXN3cvhfYMz8rHhxBkpDK6xzfdb8HoJgU4xZyJGuw3n56GqZ87x-wV8EwujV1SJJ2LS8/s1600/ra-kartini1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvq96AQLTO11WkpnfWXNdenegFTk1eJkw0c-wZ2Ts26hwVkmzDzUn4nrasIDoBjORZSy-VYpd9BXN3cvhfYMz8rHhxBkpDK6xzfdb8HoJgU4xZyJGuw3n56GqZ87x-wV8EwujV1SJJ2LS8/s320/ra-kartini1.jpg" width="278" /></a></div>
Dalam suratnya kepada Stella Zihandelaar bertanggal 6 November 1899, RA Kartini menulis;<br />
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
<em>Mengenai agamaku, Islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?</em></div>
<div class="entry">
<em></em> </div>
<em><div class="entry">
Alquran terlalu suci; tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghafal Bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Aku pikir, tidak jadi orang soleh pun tidak apa-apa asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stella?</div>
</em><br />
<div class="entry">
RA Kartini melanjutkan curhat-nya, tapi kali ini dalam surat bertanggal 15 Agustus 1902 yang dikirim ke Ny Abendanon.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
<em>Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Alquran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya.</em></div>
<div class="entry">
<em></em> </div>
<em></em><br />
<em><div class="entry">
Jangan-jangan, guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa. Kita ini teralu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya.</div>
<div class="entry">
<br /></div>
</em><br />
<div class="entry">
Namun, Kartini tidak menceritakan pertemuannya dengan Kyai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang — lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sholeh Darat. Adalah Nyonya Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat, yang menuliskan kisah ini.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Takdir, menurut Ny Fadihila Sholeh, mempertemukan Kartini dengan Kyai Sholel Darat. Pertemuan terjadi dalam acara pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Kyai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kyai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Ini bisa dipahami karena selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kyai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa mengelak, karena Kartini merengek-rengek seperti anak kecil. Berikut dialog Kartini-Kyai Sholeh.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
“Kyai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?” Kartini membuka dialog.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Kyai Sholeh tertegun, tapi tak lama. “Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?” Kyai Sholeh balik bertanya.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
“Kyai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Alquran. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku,” ujar Kartini.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Kyai Sholeh tertegun. Sang guru seolah tak punya kata untuk menyela. Kartini melanjutkan; “Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al Quran ke dalam Bahasa Jawa. Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Dialog berhenti sampai di situ. Ny Fadhila menulis Kyai Sholeh tak bisa berkata apa-apa kecuali subhanallah. Kartini telah menggugah kesadaran Kyai Sholeh untuk melakukan pekerjaan besar; menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Jawa.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Setelah pertemuan itu, Kyai Sholeh menerjemahkan ayat demi ayat, juz demi juz. Sebanyak 13 juz terjemahan diberikan sebagai hadiah perkawinan Kartini. Kartini menyebutnya sebagai kado pernikahan yang tidak bisa dinilai manusia.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Surat yang diterjemahkan Kyai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius, hampir di setiap waktu luangnya. Sayangnya, Kartini tidak pernah mendapat terjemahan ayat-ayat berikut, karena Kyai Sholeh meninggal dunia.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Kyai Sholeh membawa Kartini ke perjalanan transformasi spiritual. Pandangan Kartini tentang Barat (baca: Eropa) berubah. Perhatikan surat Kartini bertanggal 27 Oktober 1902 kepada Ny Abendanon.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa, atau orang Jawa kebarat-baratan.</div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Dalam suratnya kepada Ny Van Kol, tanggal 21 Juli 1902, Kartini juga menulis;<em> Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disukai.</em></div>
<div class="entry">
</div>
<div class="entry">
Lalu dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis; “<em>Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah</em>. (ts/hr/rol)</div>
<br />
<br />
Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2013/04/21/31833/pertemuan-itu-mengubah-pandangan-ra-kartini-tentang-islam/#ixzz2RuNQqKs6" style="color: #003399;">http://www.dakwatuna.com/2013/04/21/31833/pertemuan-itu-mengubah-pandangan-ra-kartini-tentang-islam/#ixzz2RuNQqKs6</a><br />
Follow us: <a href="http://ec.tynt.com/b/rw?id=bhZ96a8Per4ifsacwqm_6r&u=dakwatuna" target="_blank"><span style="color: #15527e;">@dakwatuna on Twitter</span></a> | <a href="http://ec.tynt.com/b/rf?id=bhZ96a8Per4ifsacwqm_6r&u=dakwatunacom" target="_blank"><span style="color: #15527e;">dakwatunacom on Facebook</span></a>greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6226669758662171281.post-90139441055212695252013-04-23T16:30:00.000+07:002013-04-23T16:30:43.861+07:00Melukai Ibumu, Murkalah Tuhanmu<div style="text-align: left;">
Seorang ibu tua yang tinggal di kampung memiliki seorang anak pria yang hidup sukses di kota. Anak tersebut menikah dengan seorang wanita karier dan dikarunia seorang anak yang pintar. Merasa kesepian, sang ibu yang tinggal di kampung berkirim surat kepada anaknya bahwa dua minggu lagi ia akan pergi ke kota menjumpai anak cucunya dan tinggal di sana demi mengusir rasa sepi.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA2DZX6sO1vKCmSso05s_nMx781X7zAZrevrumZHvOGPJkSPA67-f5ErNRM7o4aowOvKsvIPdKckHesVnGGz_GBBKGVi_QZuwMjqN7WHr33c_clnppoya6d1WEy1NrLay-HWYqCn7MMNPU/s1600/gambar+seorang+ibu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA2DZX6sO1vKCmSso05s_nMx781X7zAZrevrumZHvOGPJkSPA67-f5ErNRM7o4aowOvKsvIPdKckHesVnGGz_GBBKGVi_QZuwMjqN7WHr33c_clnppoya6d1WEy1NrLay-HWYqCn7MMNPU/s320/gambar+seorang+ibu.jpg" width="320" /></a>Saat menerima surat dari ibunya, sang anak berdiskusi dengan istrinya tentang bagaimana menyikapi kehadiran sang ibu di tengah mereka. Sang istri berkata, “Mas, engkau bekerja seharian penuh hingga larut malam, demikian pula aku. Aku akan merasa risih bila ibumu tinggal di rumah ini sebab ia akan mencibirku dan mengatakan bahwa aku adalah ibu yang tidak pandai mengurus anak sendiri.”</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Sang istri melanjutkan, “Aku pun tak tega bila menyuruhmu untuk menaruh beliau di panti jompo. Nah, bagaimana kalau kita buatkan saja sebuah saung dari bambu di halaman belakang rumah. Lalu kita tempatkan ibumu di sana. Ia akan bebas melakukan apa saja. Sementara kita dengan kesibukan yang ada tidak akan pernah merasa terusik.”</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
<br />
Sang suami mengangguk tanda setuju atas usul istrinya. Maka dibuatkanlah sebuah saung bambu di belakang rumah untuk sang ibu. Begitu ibunya datang, anak dan menantu tersebut menerimanya dengan penuh kehangatan, namun sayang mereka menempatkan sang ibu di saung bambu di halaman belakang rumah.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
<em></em> </div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
<em>Dan kami berwasiat kepada manusia tentang kedua orangtuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. (kami berwasiat kepadanya). ’bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, karena hanya kepada-Ku-Lah kembalimu</em> [ Qs. Lukman 31 : 14 )</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Ibu yang datang ke kota demi mengusir kesepian di desa, malah merasa terisolasi di tengah anak cucunya sendiri.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
“Ma, jangan lupa untuk mengirimkan makan tiga kali sehari untuk ibu ya!” Itulah kalimat yang diucapkan sang suami kepada istrinya setiap kali ia hendak berangkat bekerja. Sang istri pun lalu menyampaikan lagi pesan ini kepada pembantunya untuk melakukan hal yang diminta suaminya. Maka, tiga kali sehari makanan diantar oleh pembantu tersebut ke dalam saung.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Namun karena kesibukan mereka berdua, keduanya kerap lupa untuk mengingatkan pembantu tersebut untuk mengantarkan makanan kepada orangtuanya. Tadinya tiga kali sehari, terkadang hanya dua kali atau satu kali. Setelah berbulan-bulan tinggal di dalam saung, pesan untuk mengirimkan makanan sudah tidak mereka ingat lagi sehingga pembantunya pun ikut lalai mengirimkan padanya makanan.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Allah Swt sungguh murka terhadap anak yang melalaikan hidup orangtuanya!</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Piring kotor masih teronggok di pinggir saung. Sudah lama tidak diambil oleh pembantu yang biasa mengantarnya. Karena cahaya yang redup di dalam saung, sang nenek tanpa sengaja menginjak piring itu hingga akhirnya pecah. Tidak ada lagi makanan yang dikirimkan oleh anaknya. Nenek itu lapar. Ia pun pergi ke warung untuk beli makanan untuk sekadar mengganjal rasa lapar. Makanan telah terbeli, lalu dengan apa ia harus meletakkan, sebab tiada lagi alas.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Lalu sang nenek pergi mencari alas untuk makanannya. Tiada yang ia temui selain sebuah batok kelapa. Ia cuci dan bersihkan batok tersebut. Usai dibersihkan, batok itu menjadi teman setia nenek untuk makan. Demikianlah kebiasaan makan yang dilakukan nenek, hingga suatu hari Allah berkenan untuk memberlakukan kehendaknya!!</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Di suatu pagi, lepas dari pengawasan baby sitter, seorang bocah lelaki berusia sekitar lima tahun pergi ke halaman belakang. Sudah lama ia tidak bermain ke halaman tersebut. Bocah itu bengong, terperangah saat ia melihat ada sebuah saung bambu di sana. Anak itu pergi menghampiri. Ia dorong pintunya hingga terbuka. Anak tersebut memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia pun masuk ke dalamnya. “Eh… ada pangeran kecil rupanya!” suara nenek terdengar mengguratkan senyum di bibir.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
“Nenek... siapa ya?” Tanya sang bocah polos.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
“Aku ini adalah nenekmu. Ibu dari ayahmu!” Nenek itu mencoba menjelaskan.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Beberapa saat kemudian, keduanya sudah menjalin kehangatan. Kehangatan tali persaudaraan. Persaudaraan antara seorang nenek dengan cucunya, yang tidak bisa dipisahkan oleh jarak apa pun. Keduanya membaur tak ubahnya darah dan daging.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Sejak itu, sang bocah sering mengunjungi neneknya meski kedua orangtuanya tak tahu apa yang dilakukan anaknya selama ini. Ketika si bocah melihat sebuah benda aneh di pojok saung, ia bertanya, “Itu benda apa, Nek?” si cucu menunjuk ke sebuah benda dengan perasaan ingin tahu. Si nenek melempar pandangan ke arah yang ditunjuk cucunya. Ia tahu bahwa yang dimaksud cucunya adalah batok kelapa.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
“Oh… itu piring nenek. Tempat makan nenek. Lucu ya…?!” Nenek menjawab dengan wajah tersenyum.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
“Iya, Nek! Ini bagus sekali,” sambut sang cucu. Sang cucu merekam kejadian itu.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Dalam sebuah liburan akhir pekan, bocah ini diajak tamasya ke luar kota oleh papa dan mamanya. Mereka pergi membawa mobil ke tempat wisata. Sesampainya di sebuah taman wisata yang begitu rimbun, teduh dan indah, mereka pun berbagi tawa dan kebahagiaan. Mereka berlari, berkejaran, berjalan dan melompat. Hari itu penuh keceriaan bagi mereka bertiga.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
“Haaaap!” sang papa melompat sambil berteriak. Diikuti suara dan lompatan yang sama dari sang mama. Rupanya keduanya telah melompat melintasi bibir selokan kecil di sana. “Ayo Nak… lompati selokan itu. Kamu pasti bisa!” Teriak keduanya berseru kepada anak mereka.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Sang anak berdiri terdiam di seberang. Ia melemparkan pandangan ke dalam selokan. Ia tak mau melompat, namun malah berujar, “Pa… Ma…, tolong ambilkan benda itu dong!” Papanya melihat ke arah benda yang ditunjuk anaknya, ia tahu benda yang dimaksud adalah ‘batok kelapa’ dalam selokan.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
“Apa sih, Nak? Nggak usah diambil. Itu kotor!” kata Si papa. Sang mama menimpali dengan kalimat serupa.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Namun si anak tetap bersikeras, merengek dan mengancam bahwa dirinya tidak mau meneruskan tamasya bila mama atau papanya tidak mau mengambilkan benda tersebut.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Keduanya mengalah. Diangkatlah ‘batok kelapa’ yang telah baunya busuk dari selokan. Keduanya repot mencari keran air untuk mencucinya. Setelah agak bersih, batok itu pun diberikan kepada sang anak. Keduanya merasa heran melihat sang anak begitu hangat memeluk batok kelapa tersebut.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Dalam perjalanan kembali ke rumah. Ketiganya masih berada di dalam mobil. Tak sabar dan penuh rasa ingin tahu, sang mama bertanya kepada anaknya, “Mama jadi bingung sama kamu. Sebenarnya untuk apa sih batok kelapa itu, Nak.?!”</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Si anak masih memeluk batok itu. Ia angkat kepalanya lalu berkata, “Aku mau kasih kejutan ke mama!”</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Dengan kepolosannya ia melanjutkan, “Kalau sampai di rumah, benda ini akan aku cuci sampai bersih. Setelah itu akan aku beri bungkus yang rapih. Bila sudah rapi, aku akan berikan ini untuk mama sebagai alas untuk makan.”</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
“Untuk makan?!” Mama bertanya keheranan dengan rasa jijik. “Iya, untuk makan. Aku lihat nenek di saung belakang rumah, ia makan dengan ini. Papa dan Mama yang berikan itu untuk Nenek kan?!” Tanyanya polos.</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
Keduanya bergidik. Allah Swt sungguh telah menegur mereka berdua lewat lidah anak mereka sendiri. Selama ini, sungguh mereka telah menyia-nyiakan orangtua sendiri. Hingga harus makan dengan alas dari sesuatu yang menjijikkan bagi mereka, yaitu batok kelapa. Apakah Anda masih menyia-nyiakan hidup orangtua Anda?!</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
</div>
<div class="content text clearfix" style="text-align: left;">
-Bobby Herwibowo-<br />
<a href="http://www.eramuslim.com/hikmah/tafakur/melukai-ibumu-murkalah-tuhanmu.htm">http://www.eramuslim.com/hikmah/tafakur/melukai-ibumu-murkalah-tuhanmu.htm</a></div>
greennoteshttp://www.blogger.com/profile/13903117617629606966noreply@blogger.com0