Tuesday, March 26, 2013

Meteor itu Panah Api Pelempar Syaitan yang Mencuri Berita Langit?


Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du

Ada beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang hujan meteor, berikut diantaranya,

1. Firman Allah,

وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّاهَا لِلنَّاظِرِينَ * وَحَفِظْنَاهَا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ رَجِيمٍ * إِلَّا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ مُبِينٌ

“Sesungguhnya Aku telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Aku telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya), ( ) Aku menjaganya dari setiap syaitan yang terkutuk, ( ) kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.” (QS. Al-Hijr: 16 – 18).

2. Firman Allah,

إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ * وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ * لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ * دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ * إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ

“Sesungguhnya Aku telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka,syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang terang.” (QS. As-Shaffat: 6 – 10).

3. Firman Allah, yang menjelaskan kebiasaan jin mencuri berita dari langit

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا * وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا

“Sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS. Al-Jin: 8 – 9)

4. Firman Allah menjelaskan fungsi bintang

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.(QS. Al-Mulk: 5)

 

Keterangan Hadis Hujan Meteor

hujan meteor rusia ala islam

Beberapa ayat di atas memberikan kesimpulan kepada kita bahwa hujan meteor atau bintang jatuh, yang kita saksikan sebagai fenomena langit itu, sejatinya adalah benda langit yang digunakan untuk melempar setan, yang mencoba mencuri berita dari langit. Keterangan yang singkat dari Al-Quran di atas, dijelaskan lebih detail dalam hadis.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا قَضَى اللَّهُ الْأَمْرَ فِي السَّمَاءِ ضَرَبَتْ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ كَأَنَّهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى صَفْوَانٍ ، فَإِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوا لِلَّذِي قَالَ : الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ . فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُ السَّمْعِ وَمُسْتَرِقُ السَّمْعِ هَكَذَا بَعْضُهُ فَوْقَ بَعْضٍ ، فَيَسْمَعُ الْكَلِمَةَ فَيُلْقِيهَا إِلَى مَنْ تَحْتَهُ ثُمَّ يُلْقِيهَا الْآخَرُ إِلَى مَنْ تَحْتَهُ حَتَّى يُلْقِيَهَا عَلَى لِسَانِ السَّاحِرِ أَوْ الْكَاهِنِ ، فَرُبَّمَا أَدْرَكَ الشِّهَابُ قَبْلَ أَنْ يُلْقِيَهَا وَرُبَّمَا أَلْقَاهَا قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ ، فَيَكْذِبُ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ ، فَيُقَالُ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ لَنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا ؟ فَيُصَدَّقُ بِتِلْكَ الْكَلِمَةِ الَّتِي سَمِعَ مِنْ السَّمَاءِ

“Apabila Allah menetapkan suatu ketetapan di langit maka para malaikat mengepakkan sayap mereka karena tunduk terhadap firman-Nya, seperti layaknya suara rantai yang digesek di atas batu. Setelah rasa takut itu dicabut dari hati para malaikat, mereka bertanya-tanya: ‘Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?’ Malaikat yang mendengar menjawab, ‘Dia berfirman yang benar. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.’ Bisikan malaikat ini didengar oleh jin pencuri berita. Pencuri berita modusnya dengan ‘pundi-pundian’ (jin yang bawah menjadi penopang bagi jin yang di atasnya, bertingkat terus ke atas). Jin yang paling atas mendengar ucapan malaikat, kemudian disampaikan ke jin bawahnya, dan seterusnya, hingga jin yang paling bawah menyampaikannya kepada tukang sihir atau dukun. Terkadang mereka mendapat panah api sebelum dia sampaikan kepada dukun, dan terkadang berhasil disampaikan sebelum terkena panah api. Kemudian dicampur dengan 100 kedustaan. (sehingga ada 1 yang benar). Orang mengatakan, bukankah pak dukun telah mengatakan demikian dan dia benar? Akhirnya sang dukun dibenarkan dengan satu kalimat yang benar yang dicuri dari langit. (HR. Bukhari 4800).

Dalam riwayat Ibnu Hibban, terdapat keterangan,

فربما أدركه الشهاب قبل أن يرمي بها إلى الذي هو أسفل منه ، وربما لم يدركه الشهاب حتى يرمي بها إلى الذي هو أسفل منه

“..terkadang dia terkena panah api sebelum menyampaikan kepada jin yang berada di bawahnya, dan terkadang tidak terkena panah api, sehingga berhasil dia sampaikan kepada jin di bawahnya.” (Shahih Ibn Hibban, no. 36).

Selain itu, dalam riwayat Ahmad disebutkan Sababul Wurud, mengapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hadis di atas. Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan,

حَدَّثَنِي رِجَالٌ مِنَ الْأَنْصَارِ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُمْ كَانُوا جُلُوسًا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ، إِذْ رُمِيَ بِنَجْمٍ؛ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ

“Beberapa orang anshar dari kalangan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita kepadaku, bahwa mereka pernah duduk-duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam. Tiba-tiba ada bintang yang dilemparkan.. kemudian Ibnu Abbas menyebutkan hadis selengkapnya.” (HR. Ahmad 1883 dan dinyatakan shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).

Keterangan Ulama Tafsir terkait Hujan Meteor
Ketika menafsirkan surat Al-Mulk ayat 5, seorang ahli tafsir masa tabi’in, Qatadah rahimahullah, mengatakan,

خَلَقَ هَذِهِ النُّجُومَ لِثَلَاثٍ : جَعَلَهَا زِينَةً لِلسَّمَاءِ ، وَرُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ، وَعَلَامَاتٍ يُهْتَدَى بِهَا ؛ فَمَنْ تَأَوَّلَ فِيهَا بِغَيْرِ ذَلِكَ : أَخْطَأَ ، وَأَضَاعَ
نَصِيبَهُ ، وَتَكَلَّفَ مَا لَا عِلْمَ لَهُ بِهِ

“Allah menciptakan bintang untuk 3 hal: Allah jadikan sebagai penghias langit, sebagai pelempar setan, dan sebagai tanda alam untuk petunjuk arah. Maka siapa yang menggali tentang bintang, selain 3 hal tersebut, dia keliru, menyia-nyiakan jatahnya, dan membebani diri dengan sesuatu yang sama sekali dia tidak memilikimodal ilmu tentangnya.” (HR. Bukhari dalam shahihnya secara muallaq, 4/107).

Yang beliau maksud dengan memahami selain 3 hal tersebut adalah menggunakan memahami bintang untuk astrologi (bukan astronomi), seperti zodiak atau ramalan bintang.
Sementara itu, As-Syaukani menafsirkan firman Allah (yang artinya), ‘Aku jadikan bintang itu sebagai pelempar setan’, beliau mengatakan,

الرجم في اللغة هو الرمي بالحجارة

‘Rajam (pelempar) secara bahasa artinya, melempar dengan batu.’ (Fathul Qadir, 3/179)

 

Bagaimana dengan Hujan Meteorit?



Ada beberapa catatan yang perlu kita perhatikan, sehingga bisa memahami lebih seksama.

Pertama, bahwa sesungguhnya Al-Quran bukanlah kitab astronomi, bukan pula kitab fisika. Karena itu, anda tidak akan menjumpai penjelasan tentang astronomi atau fisika secara panjang lebar dari Al-Quran. Sebaliknya, Al-Quran adalah firman Allah yang memberikan penjelasan dari sisi syariah, yang bisa jadi tidak dibahas dalam ruang lingkup fisika atau ilmu eksak lainnya. Yang dijelaskan oleh Al-Quran adalah masalah ghaib yang itu di luar jangkauan kajian manusia.

Sebagai orang yang beriman, ketika kita hendak memahami penjelasan syariat yang bisa jadi dianggap tidak masuk akal, sikap yang harus kita kedepankan adalah pasrah dan meyakininya. Bukan ‘ngeyel’ dengan mengingkari dan menolaknya. Karena sesuatu yang tidak masuk akal itu, di luar jangkauan kemampuan nalar manusia.

Ketika Allah memberitakan bahwa komet atau hujan meteor yang memancarkan cahaya itu adalah bintang yang Allah gunakan untuk melempar setan, maka sikap yang harus kita kedepankan adalah sami’na wa amannaa, kami dengar dan kami mengimaninya. Meskipun, dalam kajian astronomi atau ilmu falak, semacam ini tidak pernah dibahas.

Kedua, jika kita memahami keterangan ayat dan hadis, serta penjelasan ulama di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sesungguhnya tidak ada pertentangan antara penjelasan syariah dengan kesimpulan ahli astronomi.

Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum IX tahun 1961 mendefinisikan hujan meteoroid sebagai berikut :
Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul.
Ketika memasuki atmosfer sebuah planet, meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya. Gas-gas di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai hujan meteor atau bintang jatuh. Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah, maka akan disebut sebagai meteorit.

Tidak berbeda dengan keterangan di atas. Bintang yang Allah gunakan untuk melempar setan itu, bisa jadi kemudian masuk ke atmosfer bumi atau bahkan mendarat di bumi dan menjadi meteorit. Dalam fatwa islam dinyatakan.

وهذا يعني أن هذه الشهب يقذف بها في جو السماء ، ولا يمنع ذلك من دخولها المجال الجوي للأرض بعد قذف الشيطان ورجمه بها ، وقد تنزل إلى الأرض وتحدث بها تصدعا
وهذا يوافق في الجملة المعنى الشرعي للشهب .

Bintang jatuh / hujan meteor yang dilemparkan dari langit, tidak menutup kemungkinan masuk ke atmosfer bumi, setelah digunakan untuk melempar dan merajam setan. Dan terkadang sampai turun di bumi, hingga menimbulkan tumbukan keras. Dan kejadian ini secara umum, sesuai dengan penjelasan syariat. (Fatwa Islam, no. 180866)

Ketiga, beberapa ayat di atas menerangkan bahwa tujuan bintang yang dilemparkan ke arah setan itu, sebagai bentuk penjagaan terhadap berita langit. Ini menunjukkan bahwa fenomena bintang jatuh terjadi secara terus menerus. Karena penjagaan langit, terjadi secara terus menerus. Mengingat, setan selalu berusaha untuk mencuri dengar berita takdir dari langit.

Keterangan ini tidak berbeda dengan realita di lapangan sebagaimana ketarangan ahli astronomi, bahwa hujan meteoroid itu terjadi kapanpun, tanpa batasan waktu yang jelas.

Ini semua memberikan kesimpulan, tidak ada pertentangan, antara penjelasan ilmiah syariah dengan keterangan menurut ahli astronomi tentang hujan meteor yang sampai ke bumi.
Allahu a’lam

Ustadz Ammi Nur Baits

KaumHawa.com

http://www.eramuslim.com/peradaban/quran-sunnah/meteor-itu-panah-api-pengusir-syaitan-yang-mencuri-berita-langit.htm

Monday, March 25, 2013

Kisah Pemadat Bule Masuk Islam

Seorang pemuda Kanada lahir dari sepasang suami isteri Kanada yang peduli dengan agama. Ketika menginjak usia sebelas tahun ia serius membandingkan berbagai agama yang ada karena ia merasa tidak puas dengan agama asalnya, yaitu Kristen. Semua agama ia pertanyakan, kecuali Islam. Ia samasekali tidak tertarik mempelajari Islam karena opininya begitudalam terformat bahwa Islam merupakan agama kegelapan. Menurutnya Islam merupakan agama para teroris sebagaimana yang selama ini dikesankan oleh media Barat pada umumnya.

Namun sayang, belum sampai ke penghujung perjalanan ruhaninya, keburu sebuah tragedi menimpa keluarganya. Ayah dan ibunya bercerai. Ayahnya pergi meninggalkan anak-isterinya. Sedangkan ibunya terperosok ke dalam lembah hitam narkoba. Dalam keadaan seperti itu si anak muda inipun terbawa menjadi seorang pemadat. Awalnya ia hanya menjadi seorang pengguna. Namun dengan berjalannya waktu ia naik pangkat dan akhirnya menjadi pengedar di samping pengguna. Dan tidak lama kemudian ia bahkan menjadi salah seorang pimpinan jaringan narkoba papan atas di Kanada.
Saat ia mencapai karir tertingginya di dunia gelap jaringan narkoba, iapun tertangkap dan akhinya berurusan dengan polisi. Ia sempat masuk penjara selama empat tahun.

Setelah menjalani masa tahanannya, begitu keluar iapun segera mengunjungi salah satu pangkalan favorit tempat para pemadat biasa berkumpul. Maka mulailah iapun menikmati suasana ”fly” dengan narkobanya. Saat ia sedang sakau itulah ia duduk di samping seorang pemuda keturunan Maroko yang dilihatnya agak berbeda saat melinting rokoknya. Iapun bertanya: ”Anda berasal dari mana? Kok anda melinting rokok berbeda dengan kebanyakan orang di sini?” Pemuda itu menjawab: ”Inilah kebiasaan orang di negeri saya ketika melinting rokok.”

”Anda berasal dari mana?”

”Saya berasal dari Afrika Utara, dari Maroko. Itulah negeri nenek-moyang saya.”

”Kalau begitu anda seorang muslim ya?”

”Iya benar, saya seorang muslim dari Maroko.”

Maka sambil keduanya tenggelam dalam narkobanya masing-masing, mulailah keduanya terlibat dalam sebuah dialog panjang-lebar seputar agama Islam. Si pemuda Kanada menanyakan berbagai hal mengenai agama Islam, sementara si pemuda keturunan Maroko menjawab sebatas pengetahuannya. Ternyata dialog mereka berlangsung terus sampai keduanya kehabisan narkoba. Tanpa disadari keduanya telah ngobrol seputar Islam selama tidak kurang dua jam di tempat mangkalnya para pemadat.

Tapi si pemuda Kanada masih belum puas. Masih banyak pertanyaan yang mengganjal. Sedangkan si pemuda Maroko sudah kehabisan pengetahuan yang ia miliki seputar Islam. Tiba-tiba datang pemuda ketiga yang ternyata berasal dari keturunan Aljazair ikut terlibat dalam perbincangan seputar Islam itu. Maka perbincangan seputar Islam dilanjutkan dengan narasumbernya beralih kepada si pemuda Aljazair. Namun pada saat-saat tertentu kadang terjadi perselisihan pendapat antara si pemuda Aljazair dengan si pemuda Maroko. Ini wajar. Karena dalam sejarah Islam bahkan perpedaan pendapat antara para ulama saja sering dijumpai, apalagi antara sesama orang awam ilmu agama. Sesi kedua ”seminar” berakhir dua jam berikutnya.

Ternyata bermula dari perbincangan soal Islam di pangkalan para pemadat, si pemuda Kanada alhasil memperoleh hidayah iman dan Islam. Iapun mengikrarkan dua kalimat syahadat.

Setelah beberapa tahun semenjak ia masuk Islam; dalam suatu kesempatan Muslim Youth Gatheringsi pemuda Kanada tadi menceritakan riwayat hidupnya kepada sesama peserta. Termasuk ia menceritakan soal pengalaman awalnya mendapat hidayah di pangkalan pemadat. Sewaktu ia sedang menceritakan pengalamannya salah seorang peserta berkomentar: ”Jelek sekali pemuda muslim Maroko dan Aljazair itu berada di tempat para pemadat yang terkutuk!”

Maka dengan suara tinggi si pemuda Kanada tersebut berkata: ”Saya tidak tahu di mana keberadaan dan bagaimana nasib kedua pemuda yang ngobrol dengan saya di pangkalan pemadat itu. Tapi suatu hal yang perlu Anda ketahui bahwa jika saat ini saya beramal sholeh atau beribadah; entah itu sholat atau puasa atau yang lainnya, maka kedua pemuda Maroko dan Aljazair tadi mendapat bagian dari pahala kebaikan yang saya kerjakan. Sebab merekalah yang telah berjasa pertama kali memberi hidayah iman dan Islam kepada saya.”

Demikianlah, betapa besarnya ganjaran berda’wah mengajak manusia ke jalan hidayah iman dan Islam.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengajak kepada petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang mengikutinya. Dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dosa orang yang mengikutinya.” (HR Muslim 13/164)

Itulah di antara rahasia mengapa dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk mendoakan sholawat dan salam bagi Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sebab beliau adalah orang paling pertama yang berjasa menyebarkan hidayah iman-Islam ke tengah ummat manusia. Allahumma sholli wa sallim wa baarik ’ala Muhammadin wa ’ala aalihi wa ashabihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid-diin…

http://www.eramuslim.com/suara-langit/undangan-surga/kisah-pemadat-bule-masuk-islam-2.htm
 

Friday, March 22, 2013

Dunia Bukanlah Surga dan Bukan Juga Neraka

Banyak manusia di dunia, masih hidup, tapi sudah begitu banyak ketakutan yang dideranya, seakan dunia ini sudah benar-benar menjadi neraka. Dan sebagian manusia lainnya berpestapora tanpa henti, karena bergelimangan harta benda, sehingga lupa diri, seakan sudah merasa di syurga, padahal hidupnya penuh kemaksiatan dan lupa diri bahwa usianya semakin tua.
 
Lupa juga bahwa hari berlalu demikian cepat, dari kelahiran menuju kematian, dari masa anak-anak,muda, dewasa, tua dan maut sedang menanti. Lupa juga bahwa manusia tak jauh-jauh dari kematian, tak bisa belari atau mengghindar dari maut, tak bisa menolak kedatangan sang maut. Dihindari dan di sambut kedatangannya, sama aja bagi sang maut.
Dia datang bukan atas permintaanmu, dia belum hadir bukan atas kemauanmu, datang atau tidaknya sang maut, ada dalam catatanNya , ada dalam genggamanNya, dan bila saatnya tiba, dia datang tanpa kau pinta, dia hadir tanpa kau sadari, dan tiba-tiba kau mati, ingat itu wahai manusia-manusia yang lupa diri.

Lalu kuburan ada di hadapanmu, jasadmu akan berada di dalamnya, jasadmu akan menjadi santapan cacing-caning tanah atau belantung-belatung yang berpesta memakan dagingmu hingga tak bersisa sedikitpun, lalu tulang belulangmu hancur satu demi satu dan kemudian lenyap bersama tanah, lalu masihkah kau tetap bermandikan kemaksiatan?
Kuburan menjadi tempatmu bersinggah sementara, sebelum kiamat tiba, akankah kau dapat nikmat kubur atau azab kubur? Dunialah tempat persemaianya, dunialah ladang amalnya, dunialah tempat menabung segala amal perbuatanmu, jika tidak, azab kubur akan kau dapatkan tanpa kau kehendaki, azab kubur akan menghancurleburkan tubuhmu, azab kubur akan menjadi tempat awal penyiksaan yang teramat pedih sebelum di siksa di neraka, sudah kau siapakan dirimu menghadapi azab kubur wahai para pendosa?

Di Kuburan kau akan sendirian, jika tak punya amal. Di Kuburan kau akan di azab, jika tak beriman dan tak beramal sholeh. Di Kuburan kau akan di siksa, jika hidupmu penuh dengan kemaksiatan, Jangan ceritakan neraka, di kuburan sudah cukup buat peringatan, bagi yang mau mengambil peringatan dan pelajaran.
Neraka bagi pembuat maksiat bukan apa-apa, neraka bagi orang kapir bukan sesuatu yang menakutkan. Neraka bagi penggelimang dosa bukan sesuatu yang perlu ditakuti
Apa itu neraka? Bagi mereka neraka hanya cerita-cerita kosong, Mati, selesai! itu keyakinan orang-orang kapir.

Bagi yang beriman, jangankan neraka, siksa kubur sudah membuatnya ketakutan luar biasa, apa lagi azab neraka. Ya Allah lindungi hamba dari azab kubur dan azab neraka. Jangankan api neraka, apa di duniapun sudah dapat mengancur leburkan daging dan tulang belulang manusia!
 
Betapapun banyak amal yang kita lakukan, tak sebanding dengan umur yang telah diberikan Allah SWT pada kita, Menurut perkiraan kita, kita sudah beramal banyak, nyatanya jika dihitung secara cermat, ibadah kita hanya sedikit sekali. Dari umur yang diberikan, waktu untuk tidur lebih banyak dibandingkan waktu ibadah. Minim sekali ibadah kita pada Allah, itupun belum tentu diterima Allah, apa lagi kalau dibarengi dengan riya, maka ibadah kita terbenilai apapun, nilai ibadah kita nol, kalau dibarengi dengan riya.
 
Jadi, kalau mau dihitung-hitung, rasanya tak pantas kita mendapat syurga, tak pantas kita dimasukan ke dalam syurga di akherat nanti, pantasnya malah masuk neraka, mengapa ? Karena ibadah kita sedikit sekali, sedangkan dosa kita banyak sekali, hampir tiap hari dosa kita lakukan, ada aja dosa yang kita lakukan, entah dosa kecil yang tidak kita merasa melakukan sampai dosa yang sengaja dilakukan.
 
Maka jika di akherat nanti kita masuk syurga, itu semata-mata hanya karunia Allah, bukan karena amalan kita, amalan kita tak cukup untuk memasuk kita ke dalam syurga, amalan kita tak pantas memasukan kita ke syurga, lagi-lagi itu hanya karunia Allah pada kita, itu hanya karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang pada kita, kalau tidak karena karunia Allah, maka kita pantasnya dimasukan ke neraka.
 
Dunia bukan Syurga, maka jangan mengharap yang muluk-muluk terhadap apapun, terimalah hidup ini apa adanya. Kebahagiaan hakiki tidak akan pernah kamu temukan di dunia ini, kebahagiaan di dunia ini hanya semu, hanya bayangan. Jangan mengharap terlalu tinggi, pada apapun yang bersamamu, kepada siapa saja, ya istrimu, ya anakmu, ya muridmu, ya kepada teman dan sahabatmu serta kepada orang-orang yang ada disekelilingmu.
 
Dunia ini bukan syurga, terlalu banyak apa yang kamu terima tidak sesuai dengan yang kamu harapkan, jadi di dunia yang bukan syurga ini harus selalu siap kecewa. Harus siap menerima yang bukan kamu harapkan, harus siap menerima apa yang tidak kamu inginkan, harus siap menerima yang kamu tidak kehendaki. Kecewa, wajar karena kamu manusia biasa, bukan manusia super, bukan wali, bukan nabi, bukan rosul dan bukan orang suci yang mampu begitu tabah dalam menjalani penderitaan betapapun dasyatnya.
 
Dunia bukan Syurga, disekelilingmu banyak sekali hal yang tidak berkenan dengan kepribadianmu, dengan sikap dan watakmu, tapi ada disekelilingmu, ada bersamamu dan hidup bertahun-tahun bersamamu. Apa kamu harus lari ? Jangan Hidup ini bukan syurga, yang serba enak, yang serba mudah, yang tidak ada kesusahan sedikitpun di dalamnya. Jadi jangan pernah bermimpi untuk hidup begitu enak, begitu nikmat, begitu bahagia …. mimpipun jangan !
 
Karena selagi kamu hidup di dunia, kesusahan itu akan terus ada, kesulitan itu akan terus datang, penderitaan itu akan terus menjelma, kekecewaan itu akan terus bergema di dinding hati, di rumah-rumah mewah, apa lagi di rumah-rumah kumuh, di wajah-wajah cantik, apa lagi di wajah-wajah buruk, di wajah-wajah tanpa dosa dan di wajah-wajah penuh maksiat, tapi ini tetap bukan neraka, karena kepedihan, sengsara, kesusahan, melarat dan lain sebagainya tak akan terus ada sepanjang waktu.
 
Dunia bukan Syurga, maka suka dan duka akan terus saling berganti, tangis dan tawa akan terus berganti, senyum dan sinis salin berbagi, jangan pernah mengharap hidup di dunia tanpa penderitaan, tanpa kesusahan, tanpa ujian, tanpa cobaan, nonsen!
 
Tidak akan pernah terjadi hidup di dunia bahagia 100 %, enak 100 %, nikmat 100 % tanpa ada kecewa sedikitpun. Jangan pernah bermimpi di dunia kamu akan dikelilingi oleh bidadari-bidadari yang cantiknya tak terkirakan atau dikelilingi oleh sarana dan prasarana yang paripurna, yang serba wah, serba mewah, serba mencukupi. Apapapun kenikmatan di dunia itu bukan syurga, belum apa-apa. Kebahagian apapun di dunia belum ada apa-apanya dibandingkan kebahagiaan di Syurga.
 
Dunia bukan Syurga, jadi tak ada kenikmatan yang abadi di dalamnya
Dunia bukan Syurga, maka tak ada kebahagian berlangsung selamanya
Dunia bukan Syurga, dan itu akan kau tinggalkan juga.
Duniapun bukan neraka, jadi tak ada kependihan yang abadi di dalamnya
Dunia juga bukan neraka, maka tak ada tangisan sepanjang hidup
Dunia bukan neraka, dimana siksaan akan ada selamanya.
 
Jadi dari azab kubur, tak pantas masuk syurga sampai dunia bukan syurga dan dunia bukan neraka terbentang “benang merah” bagi yang mau merenung, apa sih yang kau cari dalam hidup ini. Kesenangan yang melenakan sampai lupa diri ujungnya mendapat azab kubur. Merasa paling sholeh, merasa paling benar, dan mengaku paling ikhlas, rasanya tak pantas masuk syurga, karena kesholehan dan keikhlasan penilai akhir adalah Allah SWT.
 
Ya Alllah, hamba tak pantas masuk syurgaMu, tapi ya Allah, hamba tak sanggup menahan panasnya api nerakaMu, jangan api di nerakaMu ya Allah, api di dunia saja, sudah dapat menghancur leburkan daging dan tulang belulang hamba menjadi debu.
 
Ya Allah, lindungi hamba dari azab kubur dan nerakaMu. Hamba memang tak pantas masuk syurgaMU ya Allah, tapi nerakaMu ya Allah, hamba tak mampu membayangkan panasnya, selamatkan hamba dari nerakaMu ya Allah, masukan hamba ke dalam syurgaMu yang penuh kenikmatan.
 
Moskow, 21 Maret 2013.

Thursday, March 21, 2013

2 Jam, 2 Kali Lipat

“Allah selalu menolong hambaNya, selagi sang hamba suka menolong saudaranya.” (Muhammad Saw)

“Ma, tolong transfer uang satu setengah juta ke rekening adikku Arif ya…!” ucap Didik kepada Feny istrinya melalui ponsel. “Buat apa, Pa?!” tanya Feny. “Pokoknya kamu kirim saja ke rekening dia lewat sms banking. Hitung-hitung berbagi rezeki. Sepertinya sudah lama kita gak bantu Arif sekeluarga.” jelas Didik.

Didik yang sedang berada di atas mobilnya pagi itu tergerak untuk bersilaturahmi kepada Arif adiknya di kampung yang sudah lama tidak ia hubungi. Ingin sekali ia menelpon adiknya sekedar menanyakan kabar. Ada sejumput rezeki yang ingin ia bagi kepada Arif yang menjadi seorang PNS di Semarang.

Tak lama menunggu, hand phone Didik berbunyi menandakan ada sms masuk dari istrinya mengabarkan bahwa dana Rp 1,5 juta telah ditransfer ke rekening Arif. Didik membalas sms istrinya, lalu ia pun memutar telpon Arif untuk bersilaturahmi.
***
“Apa kabarmu, Dik?” tanya Didik kepada Arif. Perbincangan di menit-menit awal begitu akrab antara dua orang saudara kandung yang lama tidak bertemu sebab terpisah jarak. “Oh ya…, baru saja Feny istriku kirim dana satu setengah juta rupiah buat keponakan-keponakanku di Semarang. Silakan dicek apa sudah sampai?!” jelas Didik.

Subhanallah, Alhamdulillah! Terima kasih, Mas. Saya gak ngerti harus ngucap apa ya…?” sambut Arif. “Memangnya kenapa, Rif?” tanya Didik. “Subhanallah… sudah beberapa hari ini saya bingung mau ngutang kemana untuk bayar sekolah Danu. Dia diterima di SMP Negeri, tapi uang pendaftarannya Rp 1.5 juta. Kemana-mana saya cari utangan, gak dapat-dapat. Tapi Alhamdulillah rupanya Allah gerakkan hati mas Didik padahal saya belum cerita tentang hal ini.”

Dalam hati, Didik merasa kagum atas skenario Allah ini lalu ia menambahkan, “Sudahlah, itu rupanya sudah Allah atur. Mudah-mudahan dana itu berguna untuk pendidikan Danu!”

Pembicaraan kedua saudara itu berakhir dengan kalimat syukur dan terima kasih yang berulang-ulang dari Arif. Padahal, Didik pun turut bersyukur kepada Allah Swt Sang Maha Pengatur yang sudah menggerakkan hatinya dan Feny untuk mudah membantu keperluan Arif sekeluarga yang sedang dirundung masalah.

“Segala puji bagiMu, ya Allah!” gumam Didik.

***

Hari itu Didik hendak memenuhi sebuah undangan rapat di kantor rekanan tentang proyek pipanisasi gas yang akan dibangun. Sebagai seorang pengusaha pemilik perusahaan Oil & Gas yang berkiprah belasan tahun, saran dan analisa Didik amat dibutuhkan.

Dalam rapat tersebut Didik mendapatkan porsi untuk menjelaskan hal-hal teknis yang pernah ia jumpai di lapangan dalam hal sedemikian. Semua statementnya dicatat oleh seluruh yang hadir di ruangan itu. Hampir 1 jam ia bicara, dan setelah ia memaparkan penjelasannya dan ditambah dengan sedikit diskusi Didik pun berpamitan untuk meninggalkan ruangan rapat karena ada acara yang harus ia hadiri.

***

Didik bergegas meninggalkan ruang rapat di kantor rekanannya itu. Terdengar oleh telinga Didik ada hak sepatu wanita di belakangnya yang berlari cepat seperti mengejar sesuatu. Benar saja, rupanya wanita itu kini sudah berada di sisi Didik. “Maaf pak Didik, saya Amel. Boleh saya minta tanda tangan pak Didik?!” “Tanda tangan untuk apa, Mel? ” Didik bertanya. “Ini ada uang kehadiran rapat yang boss titipkan kepada saya untuk pak Didik” jelas Amel.

Didik pun menandatangani sebuah kwitansi berwarna hijau yang tertera nominalnya Rp 3 juta. Setelah kwitansi itu ditandatangani, maka Amel pun menyerahkan selembar amplop yang berisi cek senilai Rp. 3 juta.

***

Kini Didik sudah berada di atas mobilnya. Hatinya berbunga-bunga dan segera ia menelpon istrinya. “Ma…, ingat gak 2 jam lalu aku memintamu transfer satu setengah juta ke rekening Arif. Subhanallah, dalam tempo dua jam itu, Allah langsung membalas 2 kali lipat dari sedekah kita!!!”

Feny pun berkali-kali berucap hamdalah tanda syukur. Pagi itu Didik & Feny menyaksikan sebuah janji Allah yang nyata bahwa perniagaan di jalan Allah sedikit pun tidak mendatangkan kerugian, akan tetapi malah bertambah, bertambah dan bertambah!

Saya yakin Anda juga pernah merasakannya….

Ustadz Bobby Herwibowo. Lc
http://www.eramuslim.com/hikmah/tafakur/2-jam-2-kali-lipat.htm

Wednesday, March 20, 2013

Vincente : Kisah “Yesus” Menjadikan Saya Mualaf

KisahMuallaf.com – Tiga belas tahun yang lalu Vicente Mota Alfaro adalah salah seorang pemeluk Kristen yang taat yang secara rutin mendatangi kelas Minggu dan membaca Injil setiap harinya.
Namun hari ini, dia tidak hanya seorang Muallaf, namun dia adalah Imam Masjid dari Pusat Kebudayaan Islam Valensia (CCIV).

Selain merupakan Muallaf pertama yang dipersilakan mengimami setiap kali sholat berjamaah, dia juga merupakan anggota Dewan Kepengurusan CCIV sejak 2005.  Pemimpin kelompok Muslim Valensia menetapkan Alfaro sebagai Imam besar, dan berterima kasih atas kerja kerasnya.

“Dia pantas kami pilih karena kehebatan pengetahuan agamanya,” kata El-Taher Edda Sekretaris Umum Liga Islam bagian Dialog dan Perdamaian. Dia meyakini Alfaro telah menyebarkan pesan yang nyata mengenai Muallaf yang bergabung dalam kekuatan Islam.

Beberapa media setempat tidak lama lalu melaporkan adanya peningkatan jumlah Muallaf di Spanyol, tanpa adanya pertentangan dari pihak manapun.

Diperkirakan Muslim Spanyol berjumlah 1.5 juta dari 40 juta penduduk keseluruhan. Islam merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen. Ketika masyarakat bertanya kepada Alfaro bagaimana dia dapat menjadi seorang Muallaf, dia akan memberikan jawaban yang sederhana. “Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjadikan Islam sebagai agama dan hidupku”, katanya mantap. Saat itu Alfaro berusia 20 tahun dan masih berkuliah ketika dia memutuskan untuk menjadi Muallaf.

“Saya membaca Al-Quran, saya menemukan kebenaran tentang Nabi Isa Alaihissalam dan saya putuskan menjadi Muallaf”.
Pada awalnya dia adalah seorang pemeluk Kristen yang taat.
“Dulunya saya rutin pergi ke Gereja tiap Minggu dan membaca Injil setiap harinya. Pada saat itu saya tidak tahu sama sekali mengenai Islam.” Dia mempunyai seorang tetangga Muslim Algeria yang memperkenalkannya pada Islam.

“Ketika berbincang-bincang dia mengatakan bahwa seluruh umat manusia adalah keturunan Adam dan Hawa, dan semuanya merupakan anak dari Nabi Ibrahim.” kenangnya. “Saya terkejut mengetahui bahwa dalam Islam juga mengenal Adam, Hawa, dan Ibrahim.”

 Perbincangan tersebut rupanya membuat Alfaro muda semakin ingin mengetahui tentang Islam. “Selanjutnya, saya meminjam salinan Al-Quran dari perpustakaan.”

Dia membawanya pulang dan membaca salinan Al-Quran tersebut dengan teliti. Namun titik balik bagi Alfaro datang ketika dia membaca kisah tentang Yesus (Nabi Isa) dan kejadian penyaliban.

“Sebelumnya yang saya ketahui adalah Yesus merupakan anak Tuhan yang diutus ke dunia untuk menebus dosa umat manusia, dan sebetulnya hal tersebut cukup mengganggu saya.  Dan saya temukan jawabannya dalam Al-Quran. Yesus tidak pernah disiksa ataupun disalib."
 
Muslim meyakini Nabi Isa sebagai salah satu Rasul yang diberi penghormatan lebih. Dalam Islam, Nabi Isa tidak mengalami penyaliban, namun diangkat ke surga dan akan diturunkan kembali pada akhir zaman untuk memerangi Dajjal Al-Masih dan akan membawa kemenangan dan kejayaan bagi Islam. Dan kisah tersebut merubah keyakinan Alfaro untuk menjadi seorang Muallaf bernama Mansour. “Dengan cepat saya menyadari bahwa Al-Quran adalah Kitab Tuhan yang sesungguhnya, dan saya tidak pernah menyesal menjadi seorang Muallaf.”
 

Thursday, March 14, 2013

Ternyata Umat Islam Itu Kaya

Seorang sahabat bernama Andi, -bukan nama asli-, berkisah bahwa ia pernah bekerja di sebuah perusahaan Yahudi. Ia sudah menjadi manusia yang kaya raya di usianya yang lagi belum mencapai 40 tahun. Lebih dari 200 negara sudah ia sambangi. Semua itu dilakukan demi mencari kekayaan dunia untuknya, dan untuk perusahaannya yang dimiliki orang Yahudi.

Dia bertutur betapa satu sen pun harus dikejar dalam bisnisnya. Kerugian meski hanya satu dollar akan membuat pemilik usaha menjadi panik. Apalagi model krisis global seperti saat ini.
Selalu mencari harta. Mengejar kekayaan dunia. Takut miskin. Itulah yang selalu tertanam dalam benaknya!

Namun dalam sebuah tugasnya di Maroko, Afrika Utara. Andi ini singgah di sebuah perkampungan muslim yang sederhana lagi bersahaja. Sebagai seorang muslim, kehadirannya di kampung itu disambut dengan baik oleh muslim di sana.

Andi dijamu makan dan makanan untuk disantap pun sudah tersaji dihadapan. Namun tidak seorang pun mulai menyantap makanan dan Andi pun belum lagi dipersilakan. Hingga seseorang datang ke dalam ruang makan lalu menyampaikan berita kepada tuan rumah dalam bahasa Arab. Usai itu, Andi pun dipersilakan untuk makan.

Saat menyantap hidangan itu, Andi diberitahu oleh tuan rumah bahwa warga kampung muslim tersebut tidak akan pernah menyantap makanan, selagi mereka belum merasa yakin bahwa di luar sana tidak ada seorang pun yang kelaparan. Warga di dusun tersebut saling berbagi makanan antara satu rumah dengan yang lain. Dan orang yang datang sebelum santap makanan tadi, adalah pembawa kabar bagi tuan rumah yang menyampaikan bahwa ia sudah membagi makanan bagi penduduk kampung yang belum mendapat makanan.

Andi malam itu mendapat pelajaran berharga bahwa berbagi kepada sesama akan membawa ketentraman dan kebahagiaan. Penduduk desa ini mayoritas adalah penduduk miskin, namun mereka bahagia dengan cara berbagi kepada sesama. Inilah pelajaran yang jauh berbeda dari apa yang Andi dapatkan di perusahaan tempat ia bekerja.

Usai dari Maroko, ia ditugaskan untuk terbang ke Cairo, Mesir. Perjalanan bisnis malam itu membawa dirinya untuk menyewa sebuah taksi di sana. Taksi di kota Seribu Menara itu dimiliki oleh perorangan, dan kebanyakan armadanya sudah jelek dan bobrok.

Malam itu Andi membuka pembicaraan dengan sopir taksi Mesir demi memecah kebekuan. “Berapa uang yang kau hasilkan dalam sehari dengan membawa taksi seperti ini?” Andi melempar tanya kepada sopir taksi. Dibenaknya Andi akan membayangkan betapa jauh penghasilan yang akan disebutkan oleh sopir taksi ini dibandingkan penghasilan yang ia dapatkan di perusahaan Yahudi terkenal. “Aku tak membawa taksi ini seharian!” jawab sopir itu dengan bahasa Inggris sekenanya.

“Apakah kamu punya pekerjaan lain di luar sana?” kejar Andi. “Alhamdulillah, aku punya dua pekerjaan yang diberi Allah untukku. Dari pagi hari sampai sore aku bekerja di restoran, malam harinya aku menjadi supir taksi!” sahut sang sopir.

“Apakah hidup di Mesir sudah sedemikian sulit sehingga engkau harus bekerja double dan mencari nafkah sampai malam?” tanya Andi lagi. “Tidak…., hidup di negeri ini amat nikmat sekali! Dari pagi hingga sore aku mencari nafkah untuk diriku dan keluarga dan itu cukup untuk kami…” jelas sang sopir. “Lalu mengapa engkau menjadi sopir taksi?” kejar Andi.

“Saudaraku…., hidup ini hanya sekali. Dan aku ingin hidup yang cuma sekali ini berarti untuk bekalku setelah mati. Maka sudah beberapa lama ini aku membawa taksi agar aku bisa mencari tambahan penghasilan dan kemudian aku sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan.” jelas sang sopir.

Degg…! kalimat itu terasa bagai kilat menyambar di hati Andi. Betapa hebat niat sopir taksi itu gumamnya. Tak pernah dengan kekayaan yang dimiliki, Andi bercita-cita mulia seperti itu. Tak berani ia meneruskan pembicaraan dengan sopir taksi. Dalam hati Andi bergumam bahwa seluruh harta yang ia cari rupanya belum apa-apa, dibandingkan kekayaan hati yang dimiliki penduduk muslim miskin di Maroko dan supir taksi shalih yang ia temui di Cairo, Mesir ini.

“Rupanya umat Islam lah yang memiliki kekayaan yang hakiki!” gumam Andi.
 
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa di antara kalian di waktu pagi ia merasa aman rumah tangganya, sehat badannya, dan mempunyai persediaan makanan untuk hari itu, maka seolah-olah ia telah mendapatkan kebahagiaan dunia dengan semua kesempurnaannya.” HR. Tirmidzi

Ustadz Bobby Herwibowo
http://www.eramuslim.com/hikmah/tafakur/ternyata-umat-islam-itu-kaya.htm

Dilempar Bumi Berkali-Kali

Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas radhiyallahu 'anhu bahwasanya ada seorang Nashrani masuk Islam. la selalu mengaji Surat Al-Baqarah dan Ali Imran, dan ia juga pernah menjadi juru tulis Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Kemudian ia kembali memeluk agama Nashrani. Ia mengatakan: "Muhammad tidak pernah tahu apa pun, kecuali apa... yang aku tuliskan untuknya".

Kemudian Allah mencabut nyawanya, lalu ia dimakamkan. Namun, ketika pagi harinya ternyata ia telah dilemparkan oleh bumi. Orang-orang Nashrani lainnya pun berkata: "Ini pasti ulah Muhammad dan para Sahabatnya karena ia telah kabur dari mereka. Jadi, ketika teman kita ini dikubur, mereka menggali kuburannya lalu melemparkannya keluar".

Mereka pun kemudian menggali kuburan lebih dalam lagi. Ketika pagi hari, jenazahnya kembali telah dilempar oleh bumi. Mereka berkata lagi: "Ini pasti ulah Muhammad dan para Sahabatnya karena ia telah kabur dari mereka. Jadi, ketika teman kita ini dikubur, mereka menggali kuburannya lalu melemparkannya keluar."

Lantas mereka kembali menggali kuburan sedalam-dalamnya, namun di pagi hari ternyata jenazah itu kembali telah di lempar oleh bumi. Mereka pun akhirnya tersadar bahwa bukan manusia yang melakukan hal itu. Kemudian mereka membiarkannya. [Shahih Bukhari, Pasal Manaqib, Bab 'Alaamat an Nubuwwah fil Islaam (tanda-tanda kenabian dalam islam)]

Kisah ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari hadits Muhammad bin Rafi' dalam kitab Shifaatul Munaafiqiin wa Ahkaamuhum no.14

Sumber: Disalin dari buku 'Kisah-Kisah Su'ul Khatimah', Manshur bin Nashir al-'Awaji, Penerbit Darussunnah

http://kisahislam.net/2013/03/12/dilempar-ke-bumi/

Wednesday, March 13, 2013

Sidik Jari Dalam Kubur

Saya mengerti jika anda menganggap judul kisah ini cukup mengherankan, tetapi kejadian yang diceritakan sesungguhnya lebih mengherankan lagi. Kisah ini tentang perasaan yang telah mati... dan qalbu yang tidak sedikitpun mengingat hal-hal ghaib yang patut diimani. Ini adalah kisah nyata yang terjadi beberapa tahun yang lalu di Mesir, tepatnya di kota Kairo.

Adalah sejumlah laki-laki muda bersaudara yang memiliki hubungan yang harmonis, hanya saja orang tua mereka tidak mendidik mereka dalam nuansa religius mencintai agama dan taat kepada Allah. Dia tidak mengarahkan mereka untuk mempelajari agama ini, sebaliknya pendidikan dan pembinaan yang diberikannya hanya berbau materi belaka, makanan dan minuman yang enak, pakaian yang bagus, sekolah elit, dan rumah mewah; sayang tanpa simpul agama yang menghubungkan mereka dengan Allah subhanahu wa ta’ala.

Ayah mereka memiliki sejumlah property berupa berbagai bangunan dan berbidang tanah yang luas, serta sejumlah mobil pribadi. Termasuk bangunan indah miliknya sebuah vila di bibir pantai sungai Nil. Ini semua belum termasuk sejumlah uang yang tersimpan dalam rekening banknya.

Kepastian itu pun datang, sang ayah dipagut sakaratul maut. Ketika tanda-tanda kematiannya semakin jelas, mereka, anak-anaknya itupun berkumpul di sekelilingnya. Laki-laki kaya raya yang sekarat itu berwasiat kepada mereka supaya saling mengasihi dan jangan sampai terjadi pertikaian diantara mereka. Anak-anaknya pun berjanji kepada sang ayah yang terbaring tak berdaya. Tidak berselang berapa lama, laki-laki kaya raya itupun meninggalkan segala kejayaannya di dunia ini, kematian menyudahi segala kenikmatan dunia yang sesungguhnya tiada seberapa.

Anak-anaknya pun segera menyelenggarakan kewajiban terhadap jenazah ayah mereka, memandikan, mengafani, menyalatkan, dan akhirnya meguburkannya. Selesai mengubur jenazah sang ayah, mereka keluar dari kuburannya. Tiba-tiba salah seorang du antara mereka minta izin kepada saudara-saudara serta kerabatnya yang lain untuk turun kembali ke ruang makam untuk meyakinkan bahwa jenazah sang ayah telah dibaringkan menghadap kiblat. Mereka pun mengizinkannya.

Perlu diketahui bahwa pemakaman di Mesir adalah ruang bawah tanah, di situlah jenazah dikebumikan. Cara seperti ini populer di kalangan keluarga-keluarga kaya di Mesir.

Lima belas menit berlalu, tetapi saudara mereka yang turun tersebut belum juga kembali, padahal satu atau dua menit saja harusnya sudah selesai. Mereka pun menjadi gelisah, hingga salah seorang memutuskan untuk memeriksa ke bawah.

Begitu sampai di bawah dia mendapatkan hal yang sangat mengejutkan. Dia menemukan saudaranya itu telah tewas di samping jenazah ayah mereka. Keanehan ini tidak hanya sampai disitu, karena dia menemukan saudaranya yang tewas tersebut ternyata telah membuka bagian atas kafan jenazah ayah mereka dan mengeluarkan tangannya dari bungkusan kafan. Jari jenazah tersebut dilumuri tinta. Setelah mengamati lebih teliti pahamlah dia apa yang terjadi, saudaranya itu ternyata hendak membubuhkan cap jempol ayah mereka di selembar kertas yang berisi akad bahwa sang ayah telah menjual vila di pinggir sungai Nil kepadanya, tetapi sebelum niat culasnya itu kesampaian, dia tewas di samping jenazah ayah mereka. Malaikat maut telah mengambil nyawanya. La haula wala quata illa billahil ‘aliyil ‘azhim.

Demikianlah qalbu-qalbu yang telah mati, pada saat yang seharusnya orang yang masih hidup mengambil pelajaran dari jenazah yang baru diantarnya supaya dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi jika hari ini datang kepadanya, ternyata sebagian kita yang masih hidup ini telah mati hatinya sebelum kematian menjemput, tidak mengambil pelajaran dan ibrah dari orang-orang yang meninggal sebelum dirinya…

Ya Allah anugerahkanlah kepada kami husnul khatimah.


Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi
(♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)
(Majalah Qiblati Edisi 11 Tahun VII, Dzulqa’dah 1433 H September 2012)

Tuesday, March 5, 2013

Fatih Seferagic, Si Tampan yang Hafidz Al-Qur'an dan Bersuara Indah

Siapa coba,yang tidak tertarik dengan remaja sholeh nan tampan ini. Masih muda, 17 tahun,hafal AL-Qur’an. Hari gini anak muda bisa hafal Al-Qur’an itu 1.000.000 : 1. Susah mencari remaja yang model si Fatih ini.Dan suara Fatih ini merdunya hampir sama dengan Mishari Rasheed. Mendengarkan suara Fatih,membuat kita bergetar dan semakin merasakan bahwa begitu indahnya Firman ALLAH.
...

Remaja Indonesia (sebagian) yang sekarang terkenal dengan remaja hura-hura, perokok, pergaulan bebas, pecandu narkoba dan sejenisnya, mungkin sudah kehilangan sosok figur (idola) yang bisa ditiru.  Fatih Seferagic bisa menjadi satu figur remaja yang layak dicontoh untuk remaja.

Dialah pemuda itu.Hafiz Al-Qur’an,bersuara indah dan tampan pula.Masyaallah..Tinggal dan menetap di Amerika Serikat bukan menjadi alasan baginya untuk tidak menghafal AL-Qur’an. Akhi berkebangsaan Bosnia ini lahir di Stuttgart,Jerman dan sekarang tinggal di Texas,AS. Pada umur 4 tahun ia pindah ke AS, tinggal di Arizona selama 3-4 tahun sebelum menetap di Baltimore, Maryland selama 7 tahun dimana ia memulai dan menuntaskan hafalan Al-Qurannya.

Sejatinya ia baru memulai menghafal Al-Qur’an pada usia 9 tahun dan menuntaskan hafalannya dalam 3 tahun, alias menjadi hafiz pada usia 12 tahun. Ia melatih hafalannya itu di bawah bimbingan Syekh Qari Zahid dan Qari Abid. 
Sekarang sambil sekolah, ia juga mengajar Al-Qur’an dan menjadi ketua remaja mesjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas,Texas.
 
Itu di Amerika loh,di negara adikuasa yang sama-sama kita tahu Islam masih menjadi minoritas.So,bagaimana dengan kita?
 
Subhanallah semoga dapat menginspirasi dan memotivasi kita dalam kebaikan.

Monday, March 4, 2013

Konglomerat Muslim Yang Sering Membuat Muadzin Malu

Jika kita bercita-cita jadi konglomerat (hehehe...) maka bisa menjadikan Sulaiman Ar-Rajhi ini sebagai model. Beberapa hal penting yang kami ketahui tentang beliau adalah:

1. Majalah Forbes menyeb...utkan kakayaannya 7,7 milyar Dollar dan orang terkaya no 120 di dunia, tetapi beliau tetap tampil dengan sederhana, berpakaian jubah putih bersih yang jauh dari kesan glamour dan berlebihan.

2. Beliau memulai usaha dari Nol, kehidupan masa kecilnya sangat susah hingga pernah bekerja jadi kuli panggul dan menjual kayu bakar di masa kanak-kanaknya. Tetapi dengan ketekunan, hemat dan kerja keras serta tawakkalnya kepada Allah hingga akhirnya beliau dan saudaranya memiliki “Kerajaan Bisnis Raksasa” di KSA dan salah satunya adalah Bank Ar-Rajhi; Bank syariah terbesar di Dunia yang ATM nya tersebar menjamur dan cabangnya terdapat nyaris di semua distrik KSA.

3. Sangat-sangat dermawan, memiliki Yayasan Amal “raksasa” yang menyalurkan donasinya ke berbagai Negara –sebelum dilarang pasca 11 septmber 2002- sulit menghitung waqaf beliau dan jumlah masjid yang telah dibangunnya, serta donasinya untuk berbagai amal dakwah dan penyebaran ilmu.

4. Tidak meletakkan kekayaan di hatinya, Bahkan di masa tuanya kini beliau telah membagi sekitar 6,7 trilyun hartanya kepada ahli waris dan kerabatnya serta fakir miskin hingga diibaratkan hanya memilih “pakaian yang melekat di badan” dan asset bisnis yang dikelola para professional yang hasilnya untuk amal social dakwah Islam. Lahir tanpa membawa apa-apa dan siap tidak tergantung pada harta sebelum meninggal.

5. Dari tetangga dan orang yang tinggal di lingkungannya disampaikan bahwa konglomerat kelas kakap ini selalu termasuk orang-orang yang datang paling awal ke masjid untuk sholat 5 waktu berjamaah, sehingga jika muadzin masjid telat sedikit maka sang konglomeratlah yang adzan. Bandingkan dengan konglomerat lainnya !!

6. Di antara masjid yang dibangunnya adalah Masjid Ar-Rajhi di distrik Rabwah, masjid ini terbesar ketiga setelah Masjidil Haram Mekah dan Madinah. Bisa menampung 18 ribu jamaah sholat, terdapat berbagai sarana pelayanan masyarakat seperti pusat pemandian dan pengurusan jenazah terbesar di Riyadh, Auditorium untuk seminar dan ceramah agama, perpustakaan berisi 40 ribu jenis buku (bukan judul ya..), tempat tinggal bagi para penuntut ilmu yang datang dari luar kota untuk mengikuti berbagai kajian Islam, menyediakan air zamzam sebagai minuman jamaah dengan kuota 400 galon perminggu, dsb. Dan saat sholat jum’at di lantai dasar dikhususkan untuk sholat jum’at orang asing dimana khutbah langsung diterjemahkan ke berbagai bahasa ; termasuk bahasa isyarat untuk jamaah yang tuna rungu dan tentu saja… bahasa Indonesia..

Semoga Allah Ta’ala merahmati beliau, menerima amalnya, mengampuni kesalahan dan dosanya dan kita semua

Sumber: Facebook Anwar Hamzah

www.kisahislam.net

Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam